MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Setelah beberapa kali
gagal datang ke Kalimantan Selatan, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, dipastikan Selasa
(22/10) ini menjejakkan kaki di Bumi Antasari. Pengaman ekstra ketat
telah dipersiapkan jauh-jauh hari guna mengamankan kunjungan kerja SBY
selama tiga hari di Kalimantan Selatan.
Adanya issu aksi demo besar-besaran gabungan beberapa LSM dan Organisasi ke Mahasiswaan yang di koordinatori oleh LSM Lembaga Pemantau Pembangunan Daerah (LPPD) Kalimantan Selatan membuat berbagai persiapan
pengamanan ekstra ketat telah dilakukan sepekan menjelang hari ‘H’
kedatangan Presiden SBY. Pengamanan dilakukan secara bergelombang
menggunakan sistem ring hingga penjagaan di sejumlah rute. Sejumlah
penembak jitu (sniper) dan pasukan khusus pun telah disebar.
Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan 17 proyek yang
masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu
(23/10) pagi. Dari 17 proyek itu, tujuh proyek baru berupa groundbreaking (peletakan batu pertama) dan 10 proyek lainnya adalah proyek yang sudah dibangun.
Ketujuh proyek tersebut adalah pembangunan jembatan dan akses jalan
samping fly-over Gatot Subroto Banjarmasin yang ditangani Kementerian
Pekerjaan Umum di Kota Banjarmasin. Proyek pembangunan Jembatan Basirih
di Kota Banjarmasin juga ditangani Kementerian Pekerjaan Umum. Proyek
pembangunan pabrik minyak sawit pamukan oleh PT Perkebunan Nusantara
(PTPN) XIII, di Kabupaten Kotabaru.
Proyek pembangunan pabrik semen oleh PT Conch South Kalimantan Cement
di Desa Saradang, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong. Pembangunan
pabrik minyak kelapa sawit oleh PT Palmina Utama, di Desa Makmur Karya,
Kecamatan Cintapuri Darusalam, Kabupaten Banjar.
Proyek pembangunan pabrik minyak kelapa sawit oleh PT Agri Bumi
Sentosa di Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito
Kuala dan proyek pabrik kelapa sawit rakyat oleh Koperasi Sinar Kencana
di Seda Karang Bintang, Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu.
Sementara 10 proyek yang diresmikan yaitu pabrik minyak goreng
(Refinery) dan dermaga PT Golden Hope Nusantara di Desa Suangai Taib,
Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru; Pabrik pengolahan kelapa
sawit PT Astra Argo Lestari di Desa Hayup, Kecamatan Haruai, Kabupaten
Tabalong.
Pabrik pengolahan karet PT Kintap Jaya Watindo di Desa Liang Anggang,
Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut. Pabrik industri hilir kelapa
sawit PT SMART Tbk di Desa Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten
Kotabaru.
Proyek pengembangan infrastruktur pertambangan (CPP & OC Asam
Asam; CPP, OLC & Port Kintap, CBU NPLCT) PT Arutmin Indonesia di
Desa Asam-asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut dan Desa Sarang
Tiung, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru.
Pembangunan pabrik dry iron ore PT Sebuku Iron Lateritic Ores di Desa Sungai Bali, Kecamatan Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru.
PLTU Asam-asam Unit 3 dan 4 yang berkapasitas 2 x 65 MW PT PLN
(Persero) di Desa Asam-asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut.
PLTU Mulut Tambang PT Makmur Sejahtera Wisesa (PT Adaro Power Group),
di Kabupaten Tabalong. Terminal peti kemas Pelabuhan Trisakti
Banjarmasin PT Pelindo III di Kota Banjarmasi dan pabrik kelapa sawit PT
Hasnur Citra Terpadu, Desa Pandakan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten
Tapin.
Pada acara itu, Presiden didampingi Menteri Koordinator Perekonomian
Hatta Rajasa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Sekretaris
Kabinet Dipo Alam, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.(TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar