BERITA MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Perwakilan LSM-LSM Kalimantan, Persatuan LSM
Kalimantan, Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN), Koalisi
Lintas LSM Kalsel dan LSM Lembaga Pemerhati Masyarakat (LEMPEMA) yang
kesemuanya dibawah koordinator Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) menepati
janjinya diketika melakukan AKSI DEMO besar-besaran di halaman kantor PT PLN
(Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru (Rabu
13 April 2016) akhirnya mendatangi Kementerian ESDM di Jakarta dan meminta
adanya langkah nyata dari pemerintah dalam mengatasi kekurangan listrik yang
menyebabkan sering terjadinya Pemadaman di Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Tengah (Senin, 9 Mei 2016).
Sejak kemaren Lembaga Swadaya Masyarakat yang
dimotori oleh Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral dan PLN Pusat di Jakarta. Kedatangan mereka ini diterima langsung
oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Direktorat Jenderal Ketenaga
Listrikan Agus Bakgianto bersama
jajaran manager.
Dalam pertemuan tersebut dibicarakan tentang
upaya meningkatkan pasokan energi listrik di Kalimantan Selatan dan Tengah
untuk mengatasi seringnya terjadi pemadaman bergilir akibat kekurangan daya
listrik untuk jutaan pelanggan di dua Provinsi tersebut.
"Ini merupakan usaha dan perjuangan serta
kewajiban kita sebagai aktivis untuk mendesak Pemerintah dan PLN memberikan
pelayanan yang lebih baik bagi rakyat di Kalimatan Selatan dan Kalimantan
Tengah, khususnya masalah ketersediaan energi listrik," kata Ketua Umum
Aliansi Jaringan Anak Kalimantan "AJAK", Aspihani Ideris, Selasa
(10/5/2016) kepada wartawan Media Publik.
“Jika para wakil borneo tidak peduli masalah
kelistrikan di Kalsel, maka kitalah sebagai aktivis berkewajiban
memperjuangkannya dan seharusnya yang paling berkewajiban memperjuangkan
Melawan KADAP ini pihak Legeslatif Pusat seperti anggota DPD RI dan DPR RI
wakil dari Kalsel, namun mereka terkesan malu-malu berjuang untuk warga BANUA
ini", ujar aktivis yang gentol mendemo ini.
Menurutnya Pihak dari Kementerian ESDM bersedia
memperbaiki ketersediaan energi listrik di Kalimantan Selatan dan Tengah
diantaranya dengan segera segera mengoperasikan Pembangkit listrik yang telah
dibangun di Pulang Pisau dan Bangkanai (Muara Tewe) serta perbaikan PLTU Asam
Asam.
"Kami meminta pembangkit listrik yang masih
dalam proses pembangunan di Pulang Pisau dan Bangkanai (Muara Tewe) Kalteng
harus selesai pada September 2016 ini dan sesegeranya serah terima ke pihak PLN
agar kelistrikan kita jangan sering Mati lagi." ujar Alumnus Magister
Hukum UNISMA ini.
Perbaikan pasokan dan ketersedian energi listrik
tersebut jelas Aspihani Ideris diharapkan tidak lagi menimbulkan pemadaman
bergilir di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dan terlebih lagi
dalam menghadapi Bulan Suci Ramadhan (bulan Puasa), karena di bulan Ramadhan
tersebut ummat Muslim sedang melakukan ibadah puasa serta ibadah-ibadah
keagamaan lainnya, terutama dimalam harinya, ujarnya.
Senada dengan Fahmi Anshari Direktur PERSATUAN
LSM KALIMANTAN, mengatakan bahwa pihak PLN perlunya pembenahan kelistrikan di
Kalsel agar tidak terjadi lagi byarpet (pemadaman), ujarnya.
Menurut Fahmi Anshari bahwa kami sudah
mengirimkan surat ke Presiden RI yang isinya berkaitan agar kelistrikan di
Kalsel-Teng benar-benar bisa berjalan dengan maksimal, pungkasnya.
Ditegaskannya bahwa jika pihak kementerian ESDM
dan PLN tidak menepati janjinya untuk datang ke Banjarmasin guna membuat suatu
pernyataan tertulis sebagai bentuk pertanggung jawaban ke publik, maka kami
akan melakukan penekanan kembali, karena ini merupakan janji moral instansi
publik pihak Kementerian ESDM dan PLN mau datang ke Banjarmasin dan membuat
satu pernyataan kepada publik untuk tidak lagi byarpet, tutupnya.
Direktur Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan
(LEKEM KALIMANTAN) Ahmad Yani juga menegaskan dalam pertemuan antara pihak LSM
Kalsel dan Kementerian ESDM dan PLN Pusat, bahwa pihaknya telah meminta secara
tertulis agar Kelistrikan di Kalsel-Teng kepada pihak PLN Pusat dan Kementerian
ESDM tidak melakukan sering pamadaman lagi, terkecuali yang bersifat emergency.
Jikalau ternyata pernyataan tertulis itu tidak bisa
dilaksanakan, maka kami meminta pihak PLN menyampaikannya secara langsung ke
masyarakat Banua lewat media publik sebagai bentuk tanggung jawab moral
perjuangan kawan-kawan aktivis Kalimantan terhadap masyarakat banua, kata Ahmad
Yani dengan nada keras ketika dihubungi via telpon oleh awak media ini.
Senada dengan Fahmi Anshari ditegaskannya bahwa
kami sudah mendapatkan jawaban secara tegas dan positif oleh pihak Kementerian
ESDM dan PLN bahwa mereka akan datang di akhir Mei 2016 mendatang. "Mereka datang dalam bentuk kegiatan seminar
yang juga mudah-mudahan dihadiri stakeholder di Kalsel maupun dari Kalteng,
karena disana mereka akan memberikan semua jawaban tentang kelistrikan di
banua," ujar Direktur LEKEM Kalimantan ini.
Direktur Eksekutif Koalisi Lintas LSM Kalsel Fauzi Noor juga
menambahkan dan membeberkan hasil dalam pertemuan pihaknya di Kementerian ESDM
kemaren (9/5) bahwa kami berharap pihak Kementerian ESDM dan PLN membuat
pernyataan secara tertulis agar kelistrikan di Kalsel-Teng benar-benar ada
jaminan dalam waktu secepatnya tidak byarpet lagi, apa bila pernyataan secara
tertulis tidak bisa di lakukan secara langsung, maka kami meminta pihak PLN
mengadakan seminar tentang Kelistrikan dengan menghadirkan Nara Sumber DIRUT
PLN (Persero) dan Menteri ESDM RI serta mengundang semua tekholder Eksekutif,
Legeslatif, Yudikatif dan lain-lainnya di Kalsel, yang mana pelaksanaan
kegiatan tersebut dilaksanakan dalam waktu paling tidak di minggu keempat
dibulan Mei 2016 atau diminggu pertama dibulan Juni 2016 ini, dan ini diresfon positif oleh pihak ESDM dan PLN,
ujarnya.
Menurut Fauzi kegiatan ini supaya bentuk
perjuangan kawan-kawan aktivis LSM di Kalsel terlihat nyata, karena disaat
Seminar itu dilaksanakan maka masyarakat bisa mempertanyatakan semua
permasalahan kelistrikan dan juga untuk memperjelas tentang kelistrikan di
Kalsel. Tegasnya.
Menurut Fauzi lanjutnya, hasil dari pertemuan
antara para perwakilan LSM di banua yang hadir disaat itu dengan pihak
kementerian ESDM dan PLN, Insya Allah di bulan puasa listrik tidak padam lagi,
terkecuali yang bersifat emergence, dan bisa dipastikan di September 2016
listrik akan berjalan normal seperti yang ditunggu-tunggu masyarakat banua,
bebernya.
Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN
(Persero) Djoko Rahardjo Abumanan mengungkapkan didepan kawan-kawan perwakilan LSM-LSM
Kalimantan, sering terjadinya pemadaman aliran listrik secara bergilir di
wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah disebabkan karena kerusakan
beberapa pembangkit listrik, dan perbaikannya akan selesai dalam waktu dekat
ini, ujarnya.
“Lebih lanjut Djoko Rahardjo Abumanan
menututurkan bahwa saya berjanji Insya Allah di bulan Ramadhan ini tidak ada
lagi pemadaman aliran listrik diwilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Tengah”, ucapnya dihadapan para perwakilan LSM Kalimantan yang menemuinya di
kantor Pusat PT PLN (persero) jalan Trunojoyo Jakarta Selatan Jum`at (29/4).
Disinggung mengenai Konpensasi terhadap
masyarakat yang mengalami pemadaman aliran listrik di wilayah Kalimantan
Selatan dan Kalimantan Tengah, Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN
(Persero) Djoko Rahardjo Abumanan menegaskan Kompensasi tersebut harus
dibayarkan sebesar 20 persen selama dua bulan, untuk pelanggan pasca bayar bisa
mendapatkan potongan sebesar 20 persen , dari biaya beban untuk bulan berikutnya,
bebernya.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan Agus Bakgianto dihadapan jajaran manager
dalam pertemuan bersama perwakilan LSM Kalsel di kantornya Jalan HR Rasuna Said
blok X2 kav 7-8 kuningan mengatakan Insya Allah ada tambahan daya untuk cadangan
sampai 2019 sebanyak 792 Mega Watt. Ujarnya.
Dan dengan penambahan daya tersebut dari sekitar
13÷ persen menurut Agus, masyarakat yang belum mendapatkan sambungan listrik
Insya Allah di targetkan pada September 2016 sudah bisa terpenuhi. ucapnya.
Mengenai permintaan kawan-kawan LSM dari
Kalimantan yang meminta jaminan terkait tidak ada lagi pemadaman listrik sejak
bulan Juni 2016 ini di Kalsel dan Kalteng itu merupakan bentuk pernyataan
secara lisan yang dikeluarkan oleh Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN
(Persero) Djoko Abumanan, seharusnya yang bersangkutan hadir dalam pertemuan
ini agar bisa mempertanggung jawabkan pernyataannya, akan tetapi faktanya
beliau sedang keluar luar negeri (LAUS), jadi saran saya menurut Agus anda-anda
sekalian para perwakilan LSM Kalimantan datang kembali dan menemui langsung
yang bersangkutan untuk itu, akan tetapi kalian bisa saja minta pernyataan
secara tertulis dengan General Manager PLN Wil. Kalsel-Teng bapak Purnomo,
karena yang bersangkutan merupakan bawahan langsung bapak Djoko Rahardjo Abumanan selaku
Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero), pungkasnya.
Genaral Manager PT PLN (Persero) Wilayah
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Purnomo menyampaikan by phone
081199332... siang tadi, bahwa pihaknya akan kerja keras untuk memperbaiki
sistem kelistrikan di Kalsel dan Kalteng, janjinya.
Menurut Purnomo, bahwa kerja keras untuk
kelistrikan ini merupakan tugas dan kewajibannya sebagai GM di Kalsel &
Kalteng, karena juga melihat aspirasi dan antosiasme dari masyarakat termasuk
rekan-rekan aktivis LSM dibawah komando Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK)
yang memberikan motivasi kami untuk perbaikan kelistrikan di Kalsel dan
Kalteng.
"Mereka para aktivis yang benar-benar peduli
dengan kelistrikan di Kalsel dan Kalteng, dan Insya Allah kami dalam waktu
dekat akan membuat seminar besar tentang kelistrikan Kalsel & Kalteng
kedepan dengan narasumber ESDM, PLN Pusat, BKPM, akademisi/ Pakar, investor dan
juga tentunya Pemerintah Daerah dengan keynote speech sesuai permintaan
kawan-kawan LSM". Ujarnya
Kami mengharapkan pinta Purnomo nantinya agar Gubernur mengundang seluruh
stakeholder dan juga kedatangan kawan-kawan LSM harapan kami, karena nanti
disitu juga para pihak bisa bicara langsung atau bertanya langsung ke seluruh narasumber. pungkasnya.
Lebih lanjut Purnomo menututurkan, terkait
pernyataan Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero) Djoko Rahardjo Abumanan
yang mengatakan bulan Juni atau bulan Ramdhan (Puasa) tidak ada pemadaman lagi
di Kalsel terkecuali yang bersifat emergency sebetulnya itu juga merupakan dari
laporan saya sendiri ke Derektur, mengenai permintaan pihak LSM Aliansi
Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) untuk hal tersebut di publikasikan kemasyarakat
banua, hal tersebut sudah kami publikasikan kebeberapa media publik. Jika LSM
Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) meminta pernyataan secara tertulis
terhadap Direktur terkait pernyataan tersebut saya rasa tidak tepat ataupun
tidak relevan, karena itu sifatnya operasional urusan saya sendiri sebagai
General Manager dan Direktur hanya sifatnya kebijakan, Ujar Purnomo. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar