Selasa, 10 Mei 2016

PERWAKILAN LSM KALIMANTAN LAKSANAKAN PERTEMUAN DENGAN ESDM DAN PLN PUSAT

BERITA MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Perwakilan LSM-LSM Kalimantan, Persatuan LSM Kalimantan, Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN), Koalisi Lintas LSM Kalsel dan LSM Lembaga Pemerhati Masyarakat (LEMPEMA) yang kesemuanya dibawah koordinator Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) menepati janjinya diketika melakukan AKSI DEMO besar-besaran di halaman kantor PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah di Banjarbaru (Rabu 13 April 2016) akhirnya mendatangi Kementerian ESDM di Jakarta dan meminta adanya langkah nyata dari pemerintah dalam mengatasi kekurangan listrik yang menyebabkan sering terjadinya Pemadaman di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Senin, 9 Mei 2016).

Sejak kemaren Lembaga Swadaya Masyarakat yang dimotori oleh Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) melakukan pertemuan dengan pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PLN Pusat di Jakarta. Kedatangan mereka ini diterima langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan Agus Bakgianto bersama jajaran manager.

Dalam pertemuan tersebut dibicarakan tentang upaya meningkatkan pasokan energi listrik di Kalimantan Selatan dan Tengah untuk mengatasi seringnya terjadi pemadaman bergilir akibat kekurangan daya listrik untuk jutaan pelanggan di dua Provinsi tersebut.

"Ini merupakan usaha dan perjuangan serta kewajiban kita sebagai aktivis untuk mendesak Pemerintah dan PLN memberikan pelayanan yang lebih baik bagi rakyat di Kalimatan Selatan dan Kalimantan Tengah, khususnya masalah ketersediaan energi listrik," kata Ketua Umum Aliansi Jaringan Anak Kalimantan "AJAK", Aspihani Ideris, Selasa (10/5/2016) kepada wartawan Media Publik.

“Jika para wakil borneo tidak peduli masalah kelistrikan di Kalsel, maka kitalah sebagai aktivis berkewajiban memperjuangkannya dan seharusnya yang paling berkewajiban memperjuangkan Melawan KADAP ini pihak Legeslatif Pusat seperti anggota DPD RI dan DPR RI wakil dari Kalsel, namun mereka terkesan malu-malu berjuang untuk warga BANUA ini", ujar aktivis yang gentol mendemo ini.

Menurutnya Pihak dari Kementerian ESDM bersedia memperbaiki ketersediaan energi listrik di Kalimantan Selatan dan Tengah diantaranya dengan segera segera mengoperasikan Pembangkit listrik yang telah dibangun di Pulang Pisau dan Bangkanai (Muara Tewe) serta perbaikan PLTU Asam Asam.

"Kami meminta pembangkit listrik yang masih dalam proses pembangunan di Pulang Pisau dan Bangkanai (Muara Tewe) Kalteng harus selesai pada September 2016 ini dan sesegeranya serah terima ke pihak PLN agar kelistrikan kita jangan sering Mati lagi." ujar Alumnus Magister Hukum UNISMA ini.

Perbaikan pasokan dan ketersedian energi listrik tersebut jelas Aspihani Ideris diharapkan tidak lagi menimbulkan pemadaman bergilir di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, dan terlebih lagi dalam menghadapi Bulan Suci Ramadhan (bulan Puasa), karena di bulan Ramadhan tersebut ummat Muslim sedang melakukan ibadah puasa serta ibadah-ibadah keagamaan lainnya, terutama dimalam harinya, ujarnya.
Senada dengan Fahmi Anshari Direktur PERSATUAN LSM KALIMANTAN, mengatakan bahwa pihak PLN perlunya pembenahan kelistrikan di Kalsel agar tidak terjadi lagi byarpet (pemadaman), ujarnya.

Menurut Fahmi Anshari bahwa kami sudah mengirimkan surat ke Presiden RI yang isinya berkaitan agar kelistrikan di Kalsel-Teng benar-benar bisa berjalan dengan maksimal, pungkasnya.

Ditegaskannya bahwa jika pihak kementerian ESDM dan PLN tidak menepati janjinya untuk datang ke Banjarmasin guna membuat suatu pernyataan tertulis sebagai bentuk pertanggung jawaban ke publik, maka kami akan melakukan penekanan kembali, karena ini merupakan janji moral instansi publik pihak Kementerian ESDM dan PLN mau datang ke Banjarmasin dan membuat satu pernyataan kepada publik untuk tidak lagi byarpet, tutupnya.

Direktur Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) Ahmad Yani juga menegaskan dalam pertemuan antara pihak LSM Kalsel dan Kementerian ESDM dan PLN Pusat, bahwa pihaknya telah meminta secara tertulis agar Kelistrikan di Kalsel-Teng kepada pihak PLN Pusat dan Kementerian ESDM tidak melakukan sering pamadaman lagi, terkecuali yang bersifat emergency.

Jikalau ternyata pernyataan tertulis itu tidak bisa dilaksanakan, maka kami meminta pihak PLN menyampaikannya secara langsung ke masyarakat Banua lewat media publik sebagai bentuk tanggung jawab moral perjuangan kawan-kawan aktivis Kalimantan terhadap masyarakat banua, kata Ahmad Yani dengan nada keras ketika dihubungi via telpon oleh awak media ini.

Senada dengan Fahmi Anshari ditegaskannya bahwa kami sudah mendapatkan jawaban secara tegas dan positif oleh pihak Kementerian ESDM dan PLN bahwa mereka akan datang di akhir Mei 2016 mendatang. "Mereka datang dalam bentuk kegiatan seminar yang juga mudah-mudahan dihadiri stakeholder di Kalsel maupun dari Kalteng, karena disana mereka akan memberikan semua jawaban tentang kelistrikan di banua," ujar Direktur LEKEM Kalimantan ini.

Direktur Eksekutif Koalisi Lintas LSM Kalsel Fauzi Noor juga menambahkan dan membeberkan hasil dalam pertemuan pihaknya di Kementerian ESDM kemaren (9/5) bahwa kami berharap pihak Kementerian ESDM dan PLN membuat pernyataan secara tertulis agar kelistrikan di Kalsel-Teng benar-benar ada jaminan dalam waktu secepatnya tidak byarpet lagi, apa bila pernyataan secara tertulis tidak bisa di lakukan secara langsung, maka kami meminta pihak PLN mengadakan seminar tentang Kelistrikan dengan menghadirkan Nara Sumber DIRUT PLN (Persero) dan Menteri ESDM RI serta mengundang semua tekholder Eksekutif, Legeslatif, Yudikatif dan lain-lainnya di Kalsel, yang mana pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam waktu paling tidak di minggu keempat dibulan Mei 2016 atau diminggu pertama dibulan Juni 2016 ini, dan ini diresfon positif oleh pihak ESDM dan PLN, ujarnya.

Menurut Fauzi kegiatan ini supaya bentuk perjuangan kawan-kawan aktivis LSM di Kalsel terlihat nyata, karena disaat Seminar itu dilaksanakan maka masyarakat bisa mempertanyatakan semua permasalahan kelistrikan dan juga untuk memperjelas tentang kelistrikan di Kalsel. Tegasnya.

Menurut Fauzi lanjutnya, hasil dari pertemuan antara para perwakilan LSM di banua yang hadir disaat itu dengan pihak kementerian ESDM dan PLN, Insya Allah di bulan puasa listrik tidak padam lagi, terkecuali yang bersifat emergence, dan bisa dipastikan di September 2016 listrik akan berjalan normal seperti yang ditunggu-tunggu masyarakat banua, bebernya.

Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero) Djoko Rahardjo Abumanan mengungkapkan didepan kawan-kawan perwakilan LSM-LSM Kalimantan, sering terjadinya pemadaman aliran listrik secara bergilir di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah disebabkan karena kerusakan beberapa pembangkit listrik, dan perbaikannya akan selesai dalam waktu dekat ini, ujarnya.

“Lebih lanjut Djoko Rahardjo Abumanan menututurkan bahwa saya berjanji Insya Allah di bulan Ramadhan ini tidak ada lagi pemadaman aliran listrik diwilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah”, ucapnya dihadapan para perwakilan LSM Kalimantan yang menemuinya di kantor Pusat PT PLN (persero) jalan Trunojoyo Jakarta Selatan Jum`at (29/4).

Disinggung mengenai Konpensasi terhadap masyarakat yang mengalami pemadaman aliran listrik di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero) Djoko Rahardjo Abumanan menegaskan Kompensasi tersebut harus dibayarkan sebesar 20 persen selama dua bulan, untuk pelanggan pasca bayar bisa mendapatkan potongan sebesar 20 persen , dari biaya beban untuk bulan berikutnya, bebernya.   

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan Agus Bakgianto dihadapan jajaran manager dalam pertemuan bersama perwakilan LSM Kalsel di kantornya Jalan HR Rasuna Said blok X2 kav 7-8 kuningan mengatakan Insya Allah ada tambahan daya untuk cadangan sampai 2019 sebanyak 792 Mega Watt. Ujarnya.

Dan dengan penambahan daya tersebut dari sekitar 13÷ persen menurut Agus, masyarakat yang belum mendapatkan sambungan listrik Insya Allah di targetkan pada September 2016 sudah bisa terpenuhi. ucapnya.

Mengenai permintaan kawan-kawan LSM dari Kalimantan yang meminta jaminan terkait tidak ada lagi pemadaman listrik sejak bulan Juni 2016 ini di Kalsel dan Kalteng itu merupakan bentuk pernyataan secara lisan yang dikeluarkan oleh Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero) Djoko Abumanan, seharusnya yang bersangkutan hadir dalam pertemuan ini agar bisa mempertanggung jawabkan pernyataannya, akan tetapi faktanya beliau sedang keluar luar negeri (LAUS), jadi saran saya menurut Agus anda-anda sekalian para perwakilan LSM Kalimantan datang kembali dan menemui langsung yang bersangkutan untuk itu, akan tetapi kalian bisa saja minta pernyataan secara tertulis dengan General Manager PLN Wil. Kalsel-Teng bapak Purnomo, karena yang bersangkutan merupakan bawahan langsung bapak Djoko Rahardjo Abumanan selaku Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero), pungkasnya.

Genaral Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Purnomo menyampaikan by phone 081199332... siang tadi, bahwa pihaknya akan kerja keras untuk memperbaiki sistem kelistrikan di Kalsel dan Kalteng, janjinya.

Menurut Purnomo, bahwa kerja keras untuk kelistrikan ini merupakan tugas dan kewajibannya sebagai GM di Kalsel & Kalteng, karena juga melihat aspirasi dan antosiasme dari masyarakat termasuk rekan-rekan aktivis LSM dibawah komando Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) yang memberikan motivasi kami untuk perbaikan kelistrikan di Kalsel dan Kalteng.

"Mereka para aktivis yang benar-benar peduli dengan kelistrikan di Kalsel dan Kalteng, dan Insya Allah kami dalam waktu dekat akan membuat seminar besar tentang kelistrikan Kalsel & Kalteng kedepan dengan narasumber ESDM, PLN Pusat, BKPM, akademisi/ Pakar, investor dan juga tentunya Pemerintah Daerah dengan keynote speech sesuai permintaan kawan-kawan LSM". Ujarnya

Kami mengharapkan pinta Purnomo nantinya agar Gubernur mengundang seluruh stakeholder dan juga kedatangan kawan-kawan LSM harapan kami, karena nanti disitu juga para pihak bisa bicara langsung atau bertanya langsung ke seluruh narasumber. pungkasnya.

Lebih lanjut Purnomo menututurkan, terkait pernyataan Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (Persero) Djoko Rahardjo Abumanan yang mengatakan bulan Juni atau bulan Ramdhan (Puasa) tidak ada pemadaman lagi di Kalsel terkecuali yang bersifat emergency sebetulnya itu juga merupakan dari laporan saya sendiri ke Derektur, mengenai permintaan pihak LSM Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) untuk hal tersebut di publikasikan kemasyarakat banua, hal tersebut sudah kami publikasikan kebeberapa media publik. Jika LSM Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK) meminta pernyataan secara tertulis terhadap Direktur terkait pernyataan tersebut saya rasa tidak tepat ataupun tidak relevan, karena itu sifatnya operasional urusan saya sendiri sebagai General Manager dan Direktur hanya sifatnya kebijakan, Ujar Purnomo. (TIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar