- BERITA MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Lima Perwakilan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menghadiri undangan federasi sepakbola Jepang (JAF) untuk menyaksikan pertandingan semifinal dan final Piala Dunia Antar Klub 2012.
Undangan dari JAF dijadikan oleh PSSI untuk dapat melobi pihak FIFA
yang akan mengadakan rapat Komite Eksekutif di Tokyo, Jepang, pada hari Jumat 14 Desember 2012.
Pada Rabu (12/12/2012) perwakilan dari PSSI yang terdiri dari Djohar Arifin Husin, selaku Ketua Umum PSSI, Wakil Ketua Umum, Farid Rahman, Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, dua anggota Komite Eksekutif PSSI, Sihar Sitorus dan Bob Hippy langsung bertemu dengan perwakilan FIFA untuk melobi supaya Indonesia dapat terhindar dari sanksi FIFA.
Halim Mahfudz mengatakan, mereka sudah bertemu dengan Wakil Presiden FIFA, Jim Boyce. "Kita diberitahu oleh Jim bahwa FIFA menilai niat membentuk Task Force (Satgas-red) oleh pemerintah itu justru dapat mengantarkan Indonesia kepada sanksi. Itu dianggap intervensi pemerintah karena sudah masuk terlalu dalam ke masalah sepak bola," ungkap Halim Mahfudz dalam emailnya, Rabu (12/12/2012) malam.
Pada Rabu (12/12/2012) perwakilan dari PSSI yang terdiri dari Djohar Arifin Husin, selaku Ketua Umum PSSI, Wakil Ketua Umum, Farid Rahman, Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, dua anggota Komite Eksekutif PSSI, Sihar Sitorus dan Bob Hippy langsung bertemu dengan perwakilan FIFA untuk melobi supaya Indonesia dapat terhindar dari sanksi FIFA.
Halim Mahfudz mengatakan, mereka sudah bertemu dengan Wakil Presiden FIFA, Jim Boyce. "Kita diberitahu oleh Jim bahwa FIFA menilai niat membentuk Task Force (Satgas-red) oleh pemerintah itu justru dapat mengantarkan Indonesia kepada sanksi. Itu dianggap intervensi pemerintah karena sudah masuk terlalu dalam ke masalah sepak bola," ungkap Halim Mahfudz dalam emailnya, Rabu (12/12/2012) malam.
Halim Mahfudz menjelaskan, pernyataan Jim yang mengatakan langkah
pemerintah membentuk tim Satgas dalam konflik sepak bola Indonesia
merupakan satu kesalahan.
"Hal tersebut dinilai oleh Jim sebagai salah satu tindakan intervensi
yang dilakukan pemerintah terhadap dunia sepak bola Indonesia,"
ujarnya.
Mengenai sanksi yang akan diberikan kepada Indonesia, Halim Mahfudz
menuturkan, kalau soal sanksi, sampai saat ini kami berbicara baik-baik
saja dengan beberapa anggota Exco FIFA.
"Jadi tunggu saja perkembangannya," tuturnya. (TIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar