Aspihani Idris dan Kastalani Idris Ziarah
Ke Makam Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris
Ditulis Oleh : Sumarko, SE
Bagiku Ziarah Ke Makam Anakku Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris setiap Jum'at merupakan sebuah kewajiban, karena tidak ada obat yang paling bermanfaat bagi hati yang kelam selain berziarah ke makam tersebut. Ini bukannya syirik, namun hatiku hanya sebatas kaidah-kaidah islami, bukan mengtuhankan makam anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Ideris itu.
Sebenarnya tak lupa diriku setiap hari selalu mendo'akannya, dan apalagi Alhamdulillah tak ketinggalan juga do'a truntuk anakda tersayang Muhammad alvin diketika usai Shalat kulaksanakan. Namun dengan berziarah ke makam (kubur) anakku tersebut, diriku bisa dengan khusu mendo'akannya, dengan harapan agar anakku mendapatkan tempat yang layak, terlepas dari siksa kubur di ampuni dosa-dosanya serta berharap ridha Allah SWT dengan di masukannya kedalam Surga. Amin...
Karenanya fadhilat yang bisa kuambil dengan berziarah ke makam (kubur) anakku tersebut adalah, sehingga diriku sendiri dapat mengingat kematian itu pasti akan datang bila tiba waktunya, sehingga hal demikian akan menghambat diri kita berbuat maksiat, tentunya juga dengan berziarah itu bisa melembutkan hatiku yang kelam dan gundah, mengusir kesenangan terhadap dunia, membuat musibah yang kita alami terasa ringan dihati.
Dalam pengalaman hidupku ziarah ke makam (kubur) itu sangat dahsyat pengaruhnya untuk mencegah hitamnya hati dan Insya Allah dapat mengubur sebab-sebab datangnya dosa. Menurut ku tidak ada amalan yang sedahsyat ini pengaruhnya, namun tentu tidak boleh kita mengtuhankan makam /kubur itu sendiri, sehingga akan berdampak bisa membuat kita musyrik kepada Allah SWT.
Anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris di lahirkan di Sungai Lulut pada tanggal 2 September 1998 dan satu-satunya anak laki-laki yang kumiliki. Sejak tahun 2014 Almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris selalu aktif dalam kegiatan sosial dan almarhum juga merupakan bagian dari LSM Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN) dan LSM Aliansi Jaringan Anak Kalimantan (AJAK). Kegiatan terakhir almarhum di LSM adalah ikut serta di garis terdepan alam sebuah aksi demontrasi tentang kelistrikan pada tanggal 13 Maret 2016 di halaman kantor PT. PLN Wilayah Kalsel dan Kalteng di Banjarbaru dengan mengatasnamakan "Aktivis Melawan Kadap".
Almarhum lah saat itu yang menggebu-gebu menyiapkan atribut dalam kegiatan demontrasi tersebut walaupun disaat itu almarhum sudah terlihat sakit. Walaupun almarhum disaat itu dalam keadaan kurang sehat badan, namun tidak mengurangi semangatnya dalam memperjuangkan aspirasi banua di Kalsel dan Kalteng agar senantiasa terhindar dari seringnya lampu listrik padam.
Pada tanggal 5 Mei 2016 tepatnya 27 Rajab 1417 Hijriyah, akhirnya almarhum berpulang kerahmatullah di kampung kelahirannya sendiri yakni di sebuah kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dan almarhum di makamkan juga di kampung kelahirannya sendiri yaitu di samping kanan masjid "Khairullah" Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan.
Dan diketika malam Minggu (Ahad) / Sabtu malam, tepatnya tanggal 30 April 2016, sekitar pukul 21:00 Wita, almarhum sempat menghubungi ayahdanya (Aspihani Idris) lewat telepon dan berkata," Abah dimana posisi, Alvin jemput abahlah. Ini bah di Masjid Khairullah lagi acara peringatan Isra' Wal Mi'raj, banyak bah orang-orang menakuni (menanyakan) abah," ucap Aspihani. Ironisnya waktu itu hari terakhir mendengarkan suara almarhum. Setelah itu saya (Aspihani) tidak pernah lagi mendengar dan bertemu almarhum anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris.
Hari Rabu malam, tepatnya tanggal 4 Mei 2018 Masehi / 27 Rajab 1438 Hijriyah saya mendapat kabar bahwa anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris meninggal dunia karena almarhum saat itu memang dalam keadaan sakit dan sempat terjatuh dari tangga rumah tinggalnya. Menurut Informasi tetangga yang rumahnya berdempetan (berdekatan) dengan rumah almarhum, sebelum meninggal dunia almarhum sempat memasak buat makan malamnya, yakni memasak mie rebus. Setelah selesai memasak mie rebus almarhum langsung ke kamar mandi untuk mandi malam.
Selanjutnya disaat selesai mandi malam, sekitar pukul 00:00 lewat (tengah malam) Rabu 4 Mei 2016. Almarhum naik lewat tangga ke kamar atas dirumah tempat tinggalnya, dan di saat itu terdengar suara ada jatuh, bruk dengan suara keras, dan terdengar suara almarhum dengan berucap keras 'Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Lailahaillah, Muhammadurrasulullah' dan setelah itu tidak ada suara lagi terdengar hingga besoknya baru di ketahui ternyata ia wafat, kata Aspihani Idris menirukan ucapan tetangga saat menceritakan kronologis kematian almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris kepada penulis.
Begitu juga saat penulis konfirmasi kepada tetangga almarhum, ia membenarkan begitu kata-kata almarhum yang didengarnya sendiri. Bahkan menurut tetangga tersebut almarhum memiliki adab dan supan santun yang mulia terhadap kami, ucap tetangga tersebut, orangnya ramah tamah dan selalu menegur kami dengan lembut disaat lewat disisi Kami. "Semoga Allah memasukan almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris kedalam Surga. Amin" tutur penulis.
Teringat diriku akan anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris disaat ia menjemput diriku di Bandara, saat dalam perjalanan pulang ke rumah berboncengan naik sepeda motor, tepatnya hari Jum'at (29/4/2016) Kami mampir di sebuah restaurant di hotel Amaris - Kertak Hanyar, saat itu waktu sekitar pukul 09:05 Wita. Disaat saya (Aspihani Idris) memesan minum, dan almarhum ku minta mesan makan dan minum, ia lantas menolaknya dan malahan hanya minum secangkir berdua sama saya, "Bah izin bah lah, kita minum secangkir berdua aja bah lah. Siapa tau ini yang terakhir bah ei," ucap Aspihani menguraikan kenangannya kepada penulis sampai meneteskan air matanya.
Selain itu almarhum panjang lebar berkata kepada sang ayah (Aspihani Idris). Sampai-sampai almarhum menyampaikan, "Abah ulun minta maaf dan minta ridho atas kelakukan dan tingkah laku ku yang kurang pantas sama abah selama ini. Alvin Taubat bah ei, Alvin mau jadi anak yang baik bah'ei," ucap Aspihani seraya mengingat ucapan almarhum dalam pertemuan terakhir nya. Almarhum tinggal di Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan ikut serumah dengan ibunda kandung nya sendiri.
Selain itu almarhum panjang lebar berkata kepada sang ayah (Aspihani Idris). Sampai-sampai almarhum menyampaikan, "Abah ulun minta maaf dan minta ridho atas kelakukan dan tingkah laku ku yang kurang pantas sama abah selama ini. Alvin Taubat bah ei, Alvin mau jadi anak yang baik bah'ei," ucap Aspihani seraya mengingat ucapan almarhum dalam pertemuan terakhir nya. Almarhum tinggal di Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan ikut serumah dengan ibunda kandung nya sendiri.
Dan diketika malam Minggu (Ahad) / Sabtu malam, tepatnya tanggal 30 April 2016, sekitar pukul 21:00 Wita, almarhum sempat menghubungi ayahdanya (Aspihani Idris) lewat telepon dan berkata," Abah dimana posisi, Alvin jemput abahlah. Ini bah di Masjid Khairullah lagi acara peringatan Isra' Wal Mi'raj, banyak bah orang-orang menakuni (menanyakan) abah," ucap Aspihani. Ironisnya waktu itu hari terakhir mendengarkan suara almarhum. Setelah itu saya (Aspihani) tidak pernah lagi mendengar dan bertemu almarhum anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris.
Hari Rabu malam, tepatnya tanggal 4 Mei 2018 Masehi / 27 Rajab 1438 Hijriyah saya mendapat kabar bahwa anakda Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris meninggal dunia karena almarhum saat itu memang dalam keadaan sakit dan sempat terjatuh dari tangga rumah tinggalnya. Menurut Informasi tetangga yang rumahnya berdempetan (berdekatan) dengan rumah almarhum, sebelum meninggal dunia almarhum sempat memasak buat makan malamnya, yakni memasak mie rebus. Setelah selesai memasak mie rebus almarhum langsung ke kamar mandi untuk mandi malam.
Begitu juga saat penulis konfirmasi kepada tetangga almarhum, ia membenarkan begitu kata-kata almarhum yang didengarnya sendiri. Bahkan menurut tetangga tersebut almarhum memiliki adab dan supan santun yang mulia terhadap kami, ucap tetangga tersebut, orangnya ramah tamah dan selalu menegur kami dengan lembut disaat lewat disisi Kami. "Semoga Allah memasukan almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris kedalam Surga. Amin" tutur penulis.
Diketahui hasil investigasi penulis, Almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris merupakan anak pertama dan satu-satunya anak laki-laki dari Aspihani Idris bin Tuan Guru Haji Muhammad Idris. Silsilah almarhum Muhammad Alvin Heriyawan Al Idris adalah bin Haji Aspihani bin Haji Muhammad Idris bin Haji Abdurrasyid (Tuan Guru Abdurrasyid) bin Kumau bin Habib Tukus bin Abdullah Assegaf bin Alwi bin Ali bin Abdurrahman Alwalid bin Ahmad bin Abdul Qadir bin Ali bin Umar bin Assegaf bin Muhammad sampai ke nasab Ali bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam hingga sampai ke nasab Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Al-Awsat (Imam Ali Zainal ‘Abidin) bin Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah Az-Zahra.
Subhanallah, Walhamdulillah Wala Ilahaillallah Wallahu Akbar...
Semoga hidayah Allah dan rahmat-Nya selalu tercurah untuk kita semua, Amin Ya Rabbal'alamin...
Dikutif dari suarakalimantan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar