Rabu, 25 Maret 2015

Florence Sihombing Dihukum Masa Percobaan

Media Publik - Yogyakarta. Florence sihombing akhirnya dinyatakan bersalah oleh majelis hakim karena menghina Daerah Istimewa Yogyakarta lewat status dalam akun miliknya di jejaring sosial path. Florence Sihombing dinyatakan bersalah dan dihukum dua bulan kurungan.Namun hakim memutuskan Florence tidak perlu ditahan alias menjalani hukuman percobaan selama enam bulan. 

Pengadilan Negeri Yogyakarta kembali menggelar sidang lanjutan kasus penghinaan Yogyakarta melalui media sosial dengan terdakwa Florence Saulina Sihombing. Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Bambang Sunanto dengan agenda pembacaan vonis. 

Dalam persidangan majelis hakim menyatakan Florence Sihombing terbukti bersalah, melanggar undang-undang informasi dan transaksi elektronik, karena dengan sengaja menghina warga Yogyakarta melalui media soisal path. atas perbuatannya tersebut majelis hakim menjatuhkan hukuman 2 bulan penjara dan denda 10 juta rupiah dengan masa percobaan 6 bulan.Hukuman tersebut lebih ringan dibanding tuntutan jaksa penuntut umum yaitu 6 bulan penjara masa percobaan 12 bulan. Atas vonis majelis hakim tersebut jaksa penuntut umum maupun terdakwa Florence Sihombing menyatakan pikir-pikir selama 7 hari.(Herdian)

Selasa, 24 Maret 2015

Tidak Sopan, Hakim Usir Ketua DPRD Provinsi Gorontalo

Media Publik - Gorontalo.  Drs. Hi. Rustam Akili, S.E, MH, ketika hadir dalam persidangan perdana terdakwa kasus narkoba yang juga salah satu Anggota DPRD Provinsi dari Partai Golkar selasa (24/03) kemarin diusir dari ruang persidangan karena dianggap tidak menghargai atau tidak sopan dalam menghadiri persidangan yang dipimpin oleh ketua majelis Johnicol R.F Sine, SH.

Pada saat sidang digelar Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini minum air mineral dan hal itu melanggar tata tertib persidangan, sehingga ketua majelis mengambil keputusan untuk mengeluarkan yang bersangkutan dalam persidangan yang digelar diruangan pidana umum. (Jho)

Jumat, 20 Maret 2015

Budi Waseso “Saya Tidak Akan Mencabut Tuntutan”


MEDIA PUBLIK - GORONTALO. Permohonan maaf yang dilakukan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie secara tertulis dan bahkan tembusan permohonan tersebut sampai kepada Presiden tidak membuat Mantan Kapolda Gorontalo Budi Waseso membatalkan tuntutannya.

Dalam rekaman yang diunggah dimedia sosial Mantan Kapolda Gorontalo yang sekarang ini menjabat sebagai Kabareskrim Mabes Polri dimana dirinya hanya manusia biasa yang haknya secara hukum, Dirinya akan memberikan pembelajaran Hukum kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa Siapapun dengan Jabatan apapun bahwa mereka tidak sekali kali kebal Hukum dan tidak boleh memperlakukan sesama manusia itu dengan seenaknya.

Bahkan Budi yakin dan percaya pertemuan yang dilakukan beberapa waktu yang lalu telah dimanfaatkan oleh Rusli Habibie dengan membawa Photografer dari salah satu Media untuk segera di publikasikan ke Gorontalo yang seolah olah sudah terjadi ISLAH, dan hal itu telah menciderai perasaannya. 

Serta meminta kepada seluruh Jurnalis Untuk teman menyampaikan hal ini sejujur jujurnya,jadi jangan direkayasa, dan dirinya tidak akan mencabut tuntutanya kepada Rusli Habibie terhadap pencemaran nama baik, dan memastikan dirinya akan datang dan menjelaskan kepada masyarakat Gorontalo bahwa dirinya adalah orang yang patuh dan taat kepada Hukum dan Undang Undang.

Budi Waseso juga menambahkan ”bahwa tidak ada yang saya mainkan termasuk kasus kemungkinan yang beliau Korupsi itu akan saya tindak lanjuti sampai tuntas, jadi saya tidak main main, karena itu PR Pekerjaan saya dikala saya jadi Kapolda Gorontalo dan itu bukan saya menghentikan dan itu tertunda ya sekarang harus saya selesaikan sampai tuntas.” Tegasnya. (Jho)

Kamis, 19 Maret 2015

Terdakwa Korupsi ADD Desa Ulipu Divonis 1 Tahun Penjara

Media Publik - Gorontalo Mantan Kepala Desa Ulipu Kecamatan Paguyaman Pantai Kabupaten Boalemo Rustam Palu yang menjadi Terdakwa Dugaan Kasus TIPIKOR (Tindak Pidana Korupsi) Anggaran Dasar Desa sebesar 26 Juta Rupiah akhirnya divonis oleh Pengadilan Negeri Gorontalo.

Melalui Ketua Majelis Fransiskus A. Ruwe, SH, MH terdakwa korupsi ADD Desa Ulipu divonis 1 tahun penjara, denda 50 Juta Subsider 2 Bulan Penjara serta Uang Pengganti 26 Juta atau Hukuman penjara selama 5 Bulan. (Jho)

Jumat, 13 Maret 2015

IBU-IBU JUAL BATU AKIK KELILING

BERITA MEDIA PUBLIK – BENGKULU TENGAH. Batu akik biasanya hanya di jual dan di gemari oleh kaum adam saja, penjualannya pun biasanya hanya ada dipusat perbelanjaan dan galery batu akik di pinggiran jalan.

Dikabupaten Bengkulu Tengah, batu akik kini justru di jual keliling oleh kaum hawa.Batuan mulia merupakan anggota elite dari mineral alam, disebut elite karena dari sekitar 3 ribu jenis mineral di bumi, hanya terdapat 150 sampai 200 yang bisa digolongkan jenis batu mulia. 

Sejak beberapa bulan terakhir, fenomena sosial yang menghiasi Kabupaten Bengkulu Tengah. penjualan batu akik ternyata tidak hanya terdapat di pusat perbelanjaan dan di kaki-kaki lima saja.Pedagang batu cincin bermunculan di sana-sini hingga ke kawasan wisata bahkan dijual oleh kaum hawa dengan cara berkeliling.

Hayati adalah salah satu dari puluhan penjual batu akik perempuan ini sengaja mendatangi kawasan wisata sungai suci hanya untuk menjajakan dagangannya.Barbagai jenis batu akik di tawarkan kepada pengunjung dengan harga yang barvariasi, mulai dari 150 ribu hingga 5 ratus ribu rupiah.ibu satu anak ini mengaku sejak batu akik mulai diminati dirinya yang sebelumnya hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga, kini ia mencoba membantu sang suami, menjadi pedagang batu akik keliling.

Nah,,,,pemirsa jika anda berkunjung ke kawasan wisata sungai suci/ kini mata anda tidak hanya dimanjakan dengan keindahan alam nya saja// anda juga akan menemukan berbagai jenis batu akik yang ditawarkan para pedagang. (hendri)


POLDA DIY AMANKAN 45 PELAKU CURAT

BERITA MEDIA PUBLIK YOGYAKARTA. Polda Daerah Istimewa Yogyakarta mengamankan telah 45 pelaku pencurian dengan pemberatan delapan diantaranya masih dibawah umur. Pelaku curat ini tertangkap dalam Operasi Curat Progo 2015 yang digelar Polda Daerah Istimewa Yogyakarta selama empat belas hari.

Aparat kepolisian Polda DIY beserta jajaran menangkap 45 pelaku pencurian dengan pemberatan,8 diantaranya masih anak-anak atau dibawah umur. 

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta AKBP Juhandani mengemukakan, dalam operasi curat yang digelar selama 14 hari, 24 februari hingga 9 maret lalu Polda dan jajaran mengungkap 3 kasus pencurian yakni 15 target operasi TO dan 18 Non TO sementara target operasi adalah mengungkap 18 kasus TO. Dari 45 tersangka yang ditangkap 18 merupakan tersangka TO sedangkan 27 lainya no TO. Dari 33 kasus curat terdapat 2 yang menonjol yakni pembobolan gudang susu di Polres Bantul dengan kerugian lebih dari 200 ratus juta dan Polres Sleman mengamankan dua tersangka satu diantaranya masih anak-anak dengan 50 TKP. Meski jumlah kejadian mengalami tren penurunan namun Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta memerintahkan pemberlakuan kring reserse.

Jumlah kasus pencurian dengan pemberatan tahun 2013 sebanyak 872 kasus tahun 2014 turun menjadi 741 kasus.Dari 33 kasus curat dalam operasi curat kali ini terbanyak di ungkap Polres Sleman yakni 50 T-K-P dengan 2 tersangka disusul Polresta Yogyakarta (tri)

BUPATI JAKARTA UTARA BERIKAN BANTUAN KEBAKARAN

BERITA MEDIA PUBLIK – JAKARA. Untuk mengurangi penderitaan dengan rasa kepedulian kepada korban musibah kebakaran di Kampung Gusti Gang Kebun Pala Rt.06-07/014 Kelurahan Pejagalan Kecamatan Penjaringan, Pemerintah Kota dan Kantor Penanggulangan Bencana Kota Jakarta Utara memberikan Bantuan kepada 500 Jiwa korban kebakaran sebanyak 18 item diantaranya Beras 1 ton, Mie Instan 100 dus, Kidware (perlengkapan keluarga) 15 paket, Matras, Tikar, Minyak Goreng, Kecap dll.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Walikota Jakarta Utara Rustam Effendi dan  didampingi oleh Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Kota Jakarta Utara Dedy Tarmiji,serta Asisten Pemerintahan Rusdiyanto. (eko)

Kamis, 12 Maret 2015

JEMBATAN GANTUNG PENGHUBUNG DUA KAMPUNG ROBOH

BERITA MEDIA PUBLIK – BANTEN,   Di duga tidak kuat menahan beban yang berlebihan, sebuah jembatan gantung yang usianya sudah hampir 20 tahun roboh. Jembatan yang Menghubungkan Kampung Sinday dengan Kampung Pasir Eurih Lebak Banten ini merupakan sebuah akses utama warga kampung Pasir Eurih terutama anak-anak yang sedang menuju sekolah. Dalam peristiwa tersebut sedikitnya 15 anak-anak pelajar/ sekolah terluka dan satu diantaranya menderita patah tulang akibat terjatuh dari jembatan yang roboh tersebut. Selain itu pula satu buah sepedah motor milik warga pun hanyut dibawa arus sungai dibawah jembatan yang roboh.

Jembatan gantung yang usianya sudah lapuk yang merupakan akses utama warga di kampung Pasir Eurih Desa Tambak Kecamatan Cimarga Lebak Banten. Robohnya jembatan ini akibat tidak mampu menahan beban pada saat warga melintasi jembatan tersebut untuk melakukan aktifitas.

Dalam peristiwa ini sedikitnya lima belas orang anak sekolah terluka akibat terjatuh. Bahkan Satu diantaranya kondisinya menghawatirkan lantaran patah dibagian pungung akibat terjatuh dari jembatan saat hendak berangkat ke sekolah.

Kini jembatan yang menghubungan dua kampung itu tidak bisa dilalui oleh warga.warga dan anak-anak sekolah pun terpaksa harus melintasi sungai dengan menggunakan rakit seadanya untuk bisa menyebrangi sungai.Warga berharap agar pihak pemerintah daerah kabupaten lebak untuk segera melakukan pembangunan jembatan. Karena warga sangat membutuhkan jembatan tersebut untuk beraktifitas dan merupakan akses utama bagi warga kampung pasir Eurih Desa Tambak Kecamatan Cimarga.

Pihak pemerintah kabupaten lebak yang datang ke lokasi kejadian, langsung memerintahkan untuk menanggulangi jembatan yang roboh tersebut. Dengan memperbaiki jembatan untuk bisa kembali di lalui oleh warga dan anak-anak sekolah,lantaran kampung tersebut merupakan salah satu kampung yang terdampak oleh mega Proyek Waduk Karian, (jaya)

Rabu, 11 Maret 2015

PENGEDAR NARKOBA MERUPAKAN KARYAWAN KOPERASI TERTANGKAP POLISI

MEDIA PUBLIK - JATIM. Lima orang tersangka pengedar sekaligus konsumen narkoba jenis Pil Dobel L dibekuk Satuan Polisi Polres Kediri karena terlibat dalam jaringan pengedar narkoba. Selain mengedarkan mereka juga mengkonsumsi narkoba untuk menambah rasa percaya diri saat menagih hutang.

Petugas Unit Reskrim Polsek Ngadiluwih menggiring lima orang tersangka pengedar sekaligus konsumen narkoba jenis Pil Dobel L yang berhasil ditangkap dari sejumlah tempat. tiga diantara pelaku merupakan karyawan koperasi simpan pinjam, yakni Aris Hardianto, 20 tahun Warga Desa Kenep, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Gondo Adiroso, 33 tahun, warga Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren Kota Kediri dan Fikri Aryuda Agus Irawan, 21 Tahun, warga desa Nglampir, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Sedangkan dua lainnya, Alimah Roby, 36 tahun warga Kelurahan Jamsaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri, dan Agus Nurwakit, 37 tahun Warga Kelurahan Bangsal Kecamatan Pesantren Kota Kediri. 

Para pelaku dibekuk dari tempat terpisah, setelah polisi menerima informasi dari masyarakat. Tiga orang pelaku yang masih berseragam merupakan karyawan KSP, sedangkan dua lainnya pengedar yang sudah keluar masuk penjara. Salah seorang tersangka yang bekerja sebagai karyawan KSP mengaku, mengkonsumsi narkoba jenis pil double l sebagai dopping sekaligus untuk menambah rasa percaya diri ketika menagih hutang pada nasabah. Dari tangan kelima tersangka, petugas berhasil mengamankan barang bukti sebanyak seribu 323 butir pil double l.

Para tersangka akan dijerat dengan pasal 196 undang-undang nomer 36 tahun 2009 tentang kesehatan, ancaman hukuman lima tahun penjara.(canda)

Selasa, 10 Maret 2015

WARGA TALA TEMUKAN MIRIP BATU GIOK

BERITA MEDIA PUBLIK – BANJARMASIN. Masyarakat Tanah Laut khususnya Desa Martadah Kecamatan Tambang Ulang di kagetkan dengan adanya penemuan hamparan batu cincin yang diduga batu giok di sekitar sungai tirani.Belum diketahui berapa banyak deposit batu hijau yang terpendam di sisi sungai tarini tersebut. 

Penemuan batu cincin yang diduga giok tersebut sempat menghebohkan warga di Desa Martadah Kecamatan Tambang Ulang sebabnya tidak hanya bongkahan namun setiap 1 kilometer di sekitar Sungai Tirani itu terdapat hamparan batu.

Sejak kemarin masyarakat Desa Martadah berbondong-bondong untuk mengambil sebagian bongkahan batu akik dan melihat proses pengangkatan batu yang diduga giok tersebut. Menurut Kepala Desa Martadah Zamhusein,pertama kali batu tersebut ditemukan oleh salah seorang warga yang hendak ke sungai, kemudian ia melaporkan langsung kepada Kepala Desa dan pihak Kecamatan. 

Sementara itu menurut Camat Tambang Ulang Andi Musabi, setelah mendapat laporan dari kepala desa dirinya langsung mengordinasikan dengan Pemerintah Daerah Kebupaten Tanah Laut, untuk melakukan upaya penggalian. Ia berharap dengan adanya penemuan batu itu, membawa dampak positif bagi masyarakat Desa Martadah Khususnya Tanah Laut. Apalagi sekarang lagi booming tentang penemuan batu giok seperti di Aceh.( zainal )


POLISI AMANKAN BEGAL MOTOR

BERITA MEDIA PUBLIK - SUMUT.  Aksi para begal yang kian meresahkan membuat warga main hakim sendiri, di Kabupaten Langkat seorang pelaku begal babak belur dihajar warga setelah merampas sebuah sepeda motor. Nyawa Haris, 21 tahun, Warga Kelurahan Perdamaian Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat ini masih bisa diselamatkan polisi setelah dihakimi massa terhadap aksi begal yang mengganggu warga. 

Pelaku begal ini tertangkap warga setelah merampas sepeda mtotor milik Hengki Agustiawan Di Jalan Lintas Langkat menuju Objek Wisata Tangkahan. Bersama seorang rekannya yang masih buron, kedua pelaku begal ini melarikan sepeda motor korban.Polisi dan warga kemudian mengejar kedua tersangka hingga beberapa jam.Kedua pelaku ini tiga kali lolos dari penyergapan polisi dan warga di jalan yang akan dilaluinya.

Tersangka begal Haris akhirnya tertangkap setelah motor korban yang dikendarainya menabrak sepeda motor warga lainnya, sedangkan temannya melarikan diri. Warga yang mendapati pelaku langsung menghakiminya hingga babak belur. Beruntung polisi tiba di lokasi dan mengamankan tersangka pelaku begal ini. Kepada petugas, tersangka, mengaku sudah empat kali mencuri dan merampas sepeda motor warga. 

Kapolsek Padang Tualang, AKP Firman Perangin – Angin menyatakan, dari hasil pemeriksaan, pelaku diduga kuat merupakan kawanan pencuri dan perampas sepeda motor di sejumlah Kabupaten Kota di Sumatera Utara.(deva)

Minggu, 08 Maret 2015

POLISI RINGKUS PERAMPOK TOKO EMAS

MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Enam orang yang terlibat perampokan toko emas Angkasa Indah di Jalan Ujung Murung Pasar Sudimampir, Banjarmasin beberapa waktu lalu berhasil ditangkap tim gabungan Polresta Banjarmasin dan Polda Kalimantan Selatan.

Tertangkanya pelaku perampokan itu, dilakukan Polisi yang TKP penangkapannya berlangsung di luar Kalimantan Selatan, tepatnya di daerah Jawa Tengah, kota asal para pelaku perampokan.

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Afner Juwono membenarkan telah mengamankan 7 orang yang terlibat dalam

“Penangkapan berlangsung hari ini juga dan semua langsung pelaku langsung dibawa ke Banjarmasin,” ungkap Kompol Afner Juwono di Banjarmasin, Minggu (22/6/2014) malam.

Dalam aksinya kawanan perampok bersenjata api menggasak ludes emas di Toko Angkasa dan menembak pemilik toko, peristiwa perampokan ini terjadi sekitar pukul 08.30 wita, Minggu (8/1/2014), saat para pedagang baru membuka toko dan situasi pasar masih sepi. Informasi dihimpun, kawanan perampok berjumlah enam orang menggunakan sepeda motor.

Beberapa orang diantaranya menggunakan pistol dan para perampok berhasil menggasak hampir seluruh perhiasan emas yang ada di toko emas Angkasa. Sang pemilik toko Yuking dan isterinya Herlina sempat memberikan perlawanan, namun keduanya tidak dapat berbuat banyak, bahkan perampok menembak kaki Yuking dan memukul wajah Herlina, aksi perampokan yang berlangsung singkat ini, cukup mengagetkan para pedagang lainnya. (TIM)

perampokan tersebut di kota asalnya di Jawa Tengah.

Selasa, 03 Maret 2015

Hengky Kurniawan Ramaikan Pilbup Kediri

MEDIA PUBLIK - KEDIRI. Gagal duduk di kursi parlemen, artis ibu kota Hengky Kurniawan, kini tengah berancang-ancang maju dalam Pilbup Kediri 2015. Pesinetron‎ asal Kabupaten Blitar itu mengaku didorong oleh sejumlah kalangan termasuk internal Partai Amanat Nasional.
 
Hengky kurniawan ar‎tis muda ibu kota masuk dalam salah satu kandidat calon Bupati Kediri.Hengky yang berasal dari Kabupaten Blitar itu didorong oleh sejumlah kalangan termasuk internal Partai Amanat Nasional untuk bertarung dalam pilihan bupati yang akan dihelat pada bulan Desember 2015 mendatang. Saat ini Hengky tengah melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik diantaranya dengan Partai Gerindra. 

Hal tersebut terlihat ketika Hengky menghadiri perayaan hari ulang tahun Partai Gerindra ke-7 di Kabupaten Kediri. secara pribadi Hengky menyatakan siap dan sanggup mengemban amanah apabila diminta untuk maju karena Kediri termasuk daerah pemilihannya, ketika pilihan legislatif lalu. Sejak pendaftaran dibuka telah ada lima orang bakal calon yang mengambil formulir pendaftaran di Partai Gerinda. Dari kelima orang tersebut empat diantaranya sudah mengembalikan formulir pendaftaran.
 
Sejumlah nama yang mendaftar sebagai bakal calon Bupati Kediri di partai Gerindra antara lain, M. Khamim, Ruli Swantoro, Tomi Ariwibowo, Hajah Dwi Woni dan Nur Khamid.‎ Nama-nama tersebut nantinya akan diseleksi melalui mekanisme survey untuk dikerucutkan menjadi tiga calon yang akan diusulkan ke DPP Partai Gerindra. (canda)

Senin, 02 Maret 2015

Tambang Adaro Indonesia Kalsel Suguhkan Racun atau Madu

MEDIA PUBLIK - BALANGAN. Munculnya air berwarna susu di Sungai Balangan beberapa waktu lalu melahirkan aneka kecemasan di kalangan masyarakat di sekitar operasi tambang batu bara PT Adaro Indonesia di Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.

Perubahan lingkungan air sungai, yang menjadi tumpuan kehidupan ribuan masyarakat di wilayah utara Provinsi Kalimantan itu konon pertama kali dalam sejarah. Dengan serta-merta tudingan ditujukan ke perusahaan tambang pemegang kontrak Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) Generasi I Nomor J2/J.I.DU/52/82 tanggal 16 November 1982 itu.

Menurut informasi, keruhnya air Sungai Balangan akibat limbah tambang yang ada di tandon penampungan meluber lantaran hujan, lalu masuk ke sungai.

Hal itu hanya salah satu tudingan miring keberadaan perusahaan emas hitam yang merupakan kontraktor dari pemerintah Indonesia. Masih ada "sejuta" persoalan lingkungan yang dilontarkan berbagai kalangan yang mengaku pencinta lingkungan terhadap perusahaan besar yang menandatangani kontrak selama 30 tahun itu.

Tudingan lain, merebaknya air limbah ke persawahan, berhamburannya debu ke udara, yang konon membawa perubahan keasaman tanah lingkungan sekitar, bahkan rusaknya biota sungai serta habitat flora fauna lainnya di daratan sekitar tambang.

"Dahulu di wilayah tambang ini ada beberapa buah bukit atau gunung, menjadi lokasi bagi warga berburu rusa, kancil, atau mencari beberapa burung. Akan tetapi, sekarang sudah tidak ada lagi karena menjadi lahan tambang," kata seorang warga.

Keluhan demi keluhan terus muncul di kalangan masyarakat terhadap kehadiran perusahaan penyuplai produk tambang batu bara terbanyak di Tanah Air itu, yang diyakini bakal menyuguhkan bencana besar.

Selain persoalan di atas, masih ada keluhan berupa adanya peledakan-peledakan tanah oleh petugas tambang, yang konon pula dipercayai akan mengubah struktur tanah yang bisa menyebabkan gempa.

Kekhawatiran lainnya adalah kehadiran puluhan tandon raksasa bak "bumi menganga" di beberapa lokasi tambang perusahaan, yang sudah beroperasi sejak 1992 dan pada tahun 2014 memproduksi 55.321.427 ton ini.

Belakangan tersiar kabar atau isu yang cukup "mengerutkan kening", yakni persoalann ganti rugi lahan penduduk setempat yang dicadangkan untuk lahan tambang yang konon pula ditunggangi oleh kegiatan para "mafia", yang kesemuanya perlu penanganan dan kearifan karena hal itu bisa melahirkan konflik sosial.

Walau keluhan bertubi-tubi terus dimunculkan, tidak ada yang bisa menahan terus beroperasinya perusahaan, yang dahulunya milik pemodal asing, yang kini beralih ke modal nasional itu.

Buktinya ,setelah selesai penambangan di Kabupaten Balangan, perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta ini terus merambah operasinya ke Tutupan dan Wara ke Kabupaten Tabalong, bahkan ke Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Tak Terbukti
Terus beroperasinya pertambangan skala besar itu karena tak terbukti melahirkan apa yang dikhawatirkan tersebut.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kami melakukan penambangan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah, terutama untuk menjaga lingkungan," kata Kepala Teknik Tambang PT Adaro Iswan Sujarwo.

Hal itu dijelaskan Iswan Sujarwo yang didampingi Humas PT Adaro Kadarisman saat menerima 20 orang peserta kegiatan Jurnalistik Tambang 2015 di Kantor PT Adaro Dahai Paringin, 17--19 Februari 2015.

Tak adanya persoalan lingkungan itu setelah pihak manajemen perusahaan terus mengupayakan rehabilitasi bekas tambang, seperti reklamasi, penghijauan, dan pengolahan air limbah yang sistimatis.

Menurut dia, setiap usaha tambang yang dilakukan selalu dibarengi dengan pemikiran pengembalian lingkungan yang persis seperti asal. Maka, setiap penggalian lubang tambang, akan ada reklamasi dengan menyelamatkan tanah pucuk (top soil).

Usai penambangan, material tanah (disposal) dikembalikan, termasuk tanah pucuk (humus), sehingga areal tersebut bisa ditanami aneka tanaman penghijauan hingga alam kembali seperti sediakala (semula jadi).

"Lihat saja alam ini, ini bekas tambang," kata Kadarismnan, Humas PT Adaro, tatkala mengajak wartawan yang tergabung dalam jurnalistik tambang tersebut ke lokasi penghijauan lokasi tambang Paringin.

Dalam pemantauan penulis lokasi bekas tambang Paringin tampak asri dengan pohon-pohon menjulang, sementara terdapat beberapa danau yang begitu jernih dan riak-riak air akibat ikan-ikan yang hidup di dalamnya.

Sementara itu, tanaman air seperti genjer, kangkung, teratai, dan keladi masih hidup dan subur di pinggiran danau yang menandakan alam itu sudah kembali seperti semula.

Beberapa wartawan yang tergabung dalam kegiatan tersebut, mengaku betah berlama-lama berada di kawasan hutan hasil reklamasi tersebut sebab udaranya terasa dingin di bawah pehononan yang rindang, apalagi di lokasi itu ada sebuah bangunan pendopo konstruksi beton sebagai tempat istirahat atau pertemuan.

"Wah, asyik juga juga bertamsaya ke lokasi ini, bisa bermalam dan berkemah," kata Fahruraji, wartawan Radio Smart FM.

Sementara itu, wartawan LPP RRI mempertanyakan kepada petugas soal kepemilikan lahan setelah usainya operasi tambang ini.

"Lahan ini kan tidak ada bertuan kan, berarti boleh dong kita minta barang sedikit," katanya sambil bercanda.

Seorang petugas bernama Pristo Janu menuturkan, lahan bekas usaha pertambangan, sudah dikembalikan layaknya sebagai alam asal seluas 260 hektare di lokasi tambang Paringin ini. Setelah ada pohon pelindung kini diusahakan menanam jenis tanaman hutan yang lokal.

Ia menjelaskan bahwa penghijauan kawasan itu bekerja sama dengan Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru. "Kalau di areal baru reklamasi seperti di Tutupan atau di Wara Kabupaten Tabalong masih tidak mungkin langsung ditanami tanaman asal, karena belum tersedia tanaman pelindung, sudah banyak dicoba di sana tetapi mati. Namun, jika sudah hijau seperti ini, tanaman asal akan hidup," tuturnya.

Selain itu, di dua lokasi Kabupaten Tabalong itu sebagian besar masih beraktivitas tambang karena pengambilan batu bara masih berlangsung sehingga hanya sedikit yang direklamasi.

Tanaman asal tersebut seperti tanaman ulin (Eusideroxylon zwageri), meranti merah (Shorea leprosula), balangeran (Shorea balangeran), gaharu (Aquilaria malaccensis), hopea (Hopea adorata), mersawa (Anisoptera marginata), Pulai (Alstonia scholaris), Jabon (Anthoecephalus cadamba), dan Kemiri Sunan (Aleurites trisperma).

Selain sudah berkembang biaknya jenis tumbuhan juga sudah pula berdatangan aneka satwa karena tersedianya air untuk minum dan makanan bagi satwa-satwa tersebut.

"Berdasarkan penelitian kini sudah hidup 76 spesies burung. Mereka mengonsumsi buah-buahan dan nektar dari bunga-bunga pohon sehingga suasana alam ditandai alunan simponi burung-burung tersebut," tutur Pristo Janu.

Semua kegiatan pengembalian alam lingkungan ini sejak Juni 2009 sampai dengan sekarang, seperti vegetasi, pola perlakuan vegetasi, pembuatan desain penelitian uji jenis dan penanaman pengayaan, penanaman pada plot uji jenis, pengamatan uji jenis, dan penyulaman tanaman.

Untuk melakukan penghijauan ini, PT Adaro juga memiliki lahan pembibitan di kawasan tambang Tutupan dengan luas sekitar 2 hektare dengan kapasitas sekitar70.000--130.000 bibit dengan produksi rata-rata sekitar 10.000--30.000 bibit per bulan.

Dipembibitan ini aneka jenis tanaman dibibitkan, seperti tanaman akasia, durian, pinus, cempedak, angsana, nyamplung, albazia/sengon, ramania, pioner, jambu air, mahang, flamboyan, bambu, kasturi, sungkai (lurus), kemiri, halaban, spatudea, cemara, daun salam, kayu manis, dan lamtoro.

Kemudian, kayu galam, eukalyptus, jeruk, kaliandra, nangka, gulinggang, cery, gamal, asam jawa, turi, pinang, johar, sunan, jati putih/gmelina, kopi, jarak, rambutan, kayu hutan, kepu, kelapa sawit, kupang, meranti, sirsak , ketapang, eboni, terembesi, pongamia gaharu, sukun , mahoni, kesambi, waru, kayu putih, pulai, mangga, dan paku-pakuan.

Air Limbah

Seorang karyawati berseragamkan pakaian perusahaan tampak tidak canggung menenggak segelas air putih yang ngocor di keran sebuah penampungan air hasil olahan dari air bekas tambang untuk mengobati dahaganya.

"Silakan minum," kata karyawati tersebut ketika menyambut kedatangan wartawan yang berkunjung ke lokasi ini.

"Ini aman dan sehat," katanya lagi seraya mengambilkan beberapa gelas kepada wartawan yang ikut dalam kegiatan jurnalistik tambang.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya pengolahan air bersih di lokasi tambang ini dinamakan Water Treatment Plant (WTP) T-300 ini diresmikan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Selasa, 2 Juni 2013.

Berdasarkan pemberitaan tersebut, Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin menghadiri peresmian pemakaian WTP ini. Waktu itu Gubernur mengungkapkan bahwa ini adalah langkah yang baik dari Adaro, yang memanfaatkan lahan bekas tambang untuk menampung air hujan dan air limbah sebelum diolah agar sesuai baku mutu untuk dialirkan ke sungai.

"Volume airnya amat besar dan ini menjadi sumber yang baik untuk masyarakat," katanya waktu itu.

Pada acara tersebut, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengungkapkan bahwa hal itu memang menjadi kewajiban perseroan untuk memastikan tersedianya air bersih untuk warganya.

"Jadi, perusahaan tidak melulu memikirkan soal untung, tetapi juga soal sosial dan kelestarian alam," ujarnya.

Menurut seorang petugas WTP Norvie Yudi kepada wartawan tim jurnalistik tambang bahwa keberadaan WTP sangat membantu karyawan dan masyarakat untuk kebutuhan air bersih yang kapasitasnya mencapai 20 liter per detik.

Air bersih tersebut, kata dia, disuplai ke berbagai warga lingkungan tambang yang kesulitan air bersih sehingga warga benar-benar terbantu. Sebanyak 650 kepala keluarga (KK) telah memperoleh suplai air bersih secara cuma-cuma selama 24 jam dengan sistem jaringan pipanisasi.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa Dahai Muhamad Yusuf yang diakuinya warga selalu memperoleh air bersih dari PT Adaro. Bagi mereka, hal itu merupakan berkah yang bisa dirasakan keberadaan perusahaan.

"Wilayah kami memang sulit air bersih karena jauh dari sungai, sementara air tanah selain sulit dicari. Seandainya ada, kualitasnya juga takbersih. Oleh karena itu, sumbangan perusahaan kepada warga sangat disyukuri," katanya kepada para wartawan jurnalistik tambang yang datang bukan saja dari Banjarmasin, melainkan juga dari Kalimantan Tengah.

Ia mengatakan bahwa air dari perusahaan tersebut tidak saja untuk mandi dan cuci, tetapi juga menjadi air minum.

"Selama ini, tidak ada masalah, berarti air tersebut sehat saja," kata Muhamad Yusuf.

Dalam upaya mengolah air limbah bekas tambang itu, bukan saja langsung dibuat air bersih, melainkan juga tidak sedikit diolah lagi dengan sistematis sesuai dengan teknik pengendalian limbah oleh manajemen perusahaan anak usaha PT Adaro Energy Tbk., yakni PT Adaro Indonesia.

Hal itu dengan membuatkan beberapa tandon raksasa sebagai penampungan air limbah, seperti tandon pertama, tandon kedua, dan tandon seterusnya hingga tandon terakhir.

"Pada tandon terakhir inilah air diolah hingga jika air dilepas ke sungai sudah tak memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Misalnya, menurunkan tingkat keasaman air ke titik normal," kata Humas Adaro Kadarisman yang didampingi anggota Humas lainnya Iksan.

Untuk memastikan air limbah tersebut tak berbahaya, di beberapa tandon diujicobakan budi daya udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dan ikan nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia).

Upaya budi daya air bekas galian tambang itu hasil kerja sama dengan LIPI Limnologi Cibinong Bogor. Upaya ini adalah untuk memberikan sesuatu yang terbaik kepada masyarakat sekitar tambang sebagai salah satu program pascatambang melalui usaha perikanan.

Berdasarkan hasil analisis daging udang dan ikan nila, BEST dinyatakan layak dan aman untuk dikonsumsi berdasarkan baku mutu yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan.

Melihat kenyataan tersebut, sulit dikatakan jika operasi pertambangan yang memperkerjakan 23.212 orang ini tidak memperhatikan lingkungan, apalagi semuanya bebas diawasi oleh siapa pun, termasuk wartawan. Tampaknya tidak ada yang ditutup-tutupi.

Usaha tambang dengan subkontraktor lebih dari 170 perusahaan didukung 70 persen perusahaan yang berasal dari sekitar wilayah operasi ini juga sudah pula memberikan berkah bagi masyarakat sekitar tambang melalui dana CSR untuk konservasi hutan, budi daya perikanan ekonomi, irigasi perikanan, pertanian, sosial, pendidikan, wisata, olahraga, budaya--seperti pengembangan kesenian daerah--, dan keagamaan, serta aneka kegiatan masyarakat.

Memang cukup sulit menghitung berapa banyak dana yang dikeluarkan perusahaan penyuplai batu bara PLTU Pulau Jawa dan Bali ini untuk kebutuhan CSR.

"Wah, cukup banyak, kan sudah lama perusahaan ini beroperasi," kata Manager Corporate Social Responsibility (CSR) Idham.

Ia meminta jangan dilihat berapa nilai yang dikeluarkan perusahaan untuk CSR. Akan tetapi, seberapa jauh dampak CSR teradap kemajuan masyarakat.

Berdasarkan informasi sudah ribuan pelajar dan mahasiswa yang memperoleh beasiswa perusahaan, sudah begitu banyak sarana olahraga, tempat ibadah, dan sarana lainnya memperoleh perbaikan melalui CSR, termasuk bantuan bibit tanaman karet dan tanaman kebun buah-buahan lainnya.

Memang sulit untuk menghitung keuntungan masyarakat terkait dengan kehadiran perusahaan yang menghasilkan batu bara jenis Envirocoal yang dipasarkan ke 18 negara ini sebab selain SCR, juga ada kontribusi pajak, kemudian berupa royalti yang dikelola pemerintah pusat, kemudian setelah dibagi sebagian kembali ke daerah ini. Anggaran itu tentu jumlahnya sangat besar.

Bukti lain yang bisa menggambarkan keuntungan daerah terkait dengan kehadiran perusahaan ini adalah kemajuan pembangunan wilayah Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong, khususnya Kota Paringin dan Kota Tanjung, yang melebihi kemajuan kota lainnya di 13 kabupaten dan kota lain di wilayah ini.

Kemajuan itu tak dipungkiri pula oleh siapa pun bahwa semuanya berkat kehadiran perusahaan ini.

Keuntungan
Walau kontribusi perusahaan terhadap daerah tak dipungkiri begitu besar, sebagian warga masih merasa belum puas. Pasalnya, kalau melihat Undang-Undang Dasar Pasal 33 sumber daya alam dikelola negara untuk kesejahteraan masyarakat, menurut mereka, rasanya belum seimbang dengan berapa banyak produksi batu bara yang sudah keluar dari perut bumi daerah ini.

"Susah membayangkan berapa banyak uang hasil tambang sejak operasi 1992 hingga 2015. Produksinya sudah mencapai 55 juta per tahun yang 2015 ini ditargetkan 65 juta ton. Kalau itu untuk kesejahteraan, tentu masyarakat sudah sejahtera. Akan tetapi, kenyataannya masih banyak warga sekitar tambang yang miskin," kata seorang warga.

Oleh karena itu, disarankan agar perusahaan tidak sekadar menghadiahkan royalti, pajak, dan CSR, tetapi hendaknya ada ketentuan lagi yang mewajibkan sebagian keuntungan perusahaan harus dikembalikan kepada masyarakat wilayah ini.

Bila kehadiran perusahaan sudah benar-benar memberikan kesejahraan kepada masyarakat, anggapan PT Adaro hanyalah menghadirkan "racun" akan berubah pandangannya hingga memunculkan anggapan kehadirannya menyuguhkan "madu". (TIM)