Selasa, 29 Oktober 2013

SBY TAKUT ADANYA RONGRONGAN KUBU ANAS



RUMAH PERUBAHAN INDONESIA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, deklarasikan Organisasi Masyarakat (Ormas) Pergerakan Indonesia, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu(15/9). Hadir dalam deklarasi sejumlah loyalis dan tokoh politik lintas partai.

MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Psikolog politik dari Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk menilai salah satu pemicu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono cenderung emosional akhir-akhir ini adalah kelelahannya menghadapi konflik di internal Partai Demokrat. Khususnya terkait organisasi masyarakat (ormas) bentukan Anas Ubaningrum, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

"Dia (SBY) lelah juga menghadapi konflik di internal Partai Demokrat. Dia merasa tidak bisa mengendalikan Anas dan kawan-kawan," ungkap Guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini kepada Tribunnews.com, Selasa (29/10/2013).

Karena menurutnya,  Ketua Umum Partai Demokrat, Anas dan kawan-kawan di PPI terus merongrong kepemimpinannya. "Pertanyaan saya, mengapa SBY takut sekali dengan rongrongan dari kubu Anas, kalau dia merasa bahwa kubu Anas sudah tidak terlalu bergigi lagi?" Demikian Pakar Psikologi Politik ini mempertanyakan.

"Jangan-jangan komentar Ruhut beberapa waktu lalu, Anas sudah habis, tidak ada apa-apanya lagi hanya pepesan kosong," tuturnya.

Dan itu paling tidak terungkap dengan pesan singkat atau SMS yang diduga dikirim SBY kepada kader Partai Demokrat yang beberapa hari terakhir ini, ramai dibahas karena bocor ke publik.

Menurutnya, pesan singkat yang bocor tersebut sebagai bukti, bahwa SBY masih kerepotan menghadapi Anas dan rekan-rekannya.
"Kalau benar menurut SBY, Anas melakukan fitnah dengan mengatakan BIN menculik Prof Subur, kenapa tidak lapor ke aparat hukum saja, polisi, supaya Anas dan kawan-kawan dipidanakan?" tegas dia. (TIM)

BEREDARNYA POSE BUGIL POLWAN DI FACEBOOK BIKIN HEBOH KEPOLISIAN


MEDIA PUBLIK – JAKARTA.  Foto polisi wanita (Polwan) berpose bugil, kembali beredar di jejaring sosial.Polwan tersebut saat ini berdinas di Polda Lampung sebagai Sekretaris Pribadi (Sespri) Kapolda Lampung. Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, sang polwan tersebut berinisial RS dan berpangkat Brigadir Polisi, serta sudah lima tahun bertugas sebagai sespri. ujar Kapolda.

"Oh masalah itu sudah lama sekali (jadi sespri). Sudah lima tahun dia (bertugas). Jadi, saya datang (menjabat Kapolda Lampung) sudah jadi sespri yang bersangkutan," ungkap Heru saat ditemui oleh wartawan Media Publik di Lapang Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (29/10/2013).

Kasus tersebarnya foto-foto bugil tersebut, lanjut Heru, kini sedang disidik Divisi Propam Polda Lampung. "Kami juga baru tahunya kemarin. Langsung kami proses di Div Propam Polda Lampung," jelasnya.

Diduga foto bugil Sekretaris Pribadi Kapolda Lampung yang beredar di jejaring sosial Facebook tersebut dilakukan seorang diri di dalam sebuah ruangan. Diketahui ada tiga foto polwan tersebut berpose tanpa busana alias bugil.

Tampaknya, dalam foto tersebut sang polwan mengambil gambarnya sendiri. Seorang wanita dengan rambut sebahu dan berkulit putih serta berparas cantik ini, berpose dengan tubuh tanpa selembar benang, sambil menggenggam sebuah handphone di hadapannya.

Diperkirakan, foto tersebut diambil di depan cermin, sehingga pose tubuhnya bisa diambil secara utuh. Dua foto lainnya terlihat dalam posisi berbaring di atas ranjang, dalam sebuah ruangan. Kini, ketiga foto bugil tersebut sudah hilang dari jejaring sosial. (TIM)

Minggu, 27 Oktober 2013

MENGAPA ADVOKAT DIREMEHKAN?




Oleh:Andi Nurdin Lamudin
Praktisi Hukum dan Pengamat Sosial Budaya

   Keadilan memang mahal,bahkan untuk itu sampai sampai bisa saling menyalahkan di antara penegak hukum tentang tugas status penegakan hukum.Padahal sebuah persidangan memang tidak lengkap dan tidak sempurna jika semuanya hanya ditangani mereka yang dari pemerintah.Apakah itu dari Kepolisian atau dari Kejaksaan atau dari Kehakiman oleh Hakim.Karena Majelis hakim akan nampak pincang jika memutuskan sebuah perkara hanya dari dakwaan dan tuntutan Jaksa Penuntut Umum semata.Karena itu pertimbangan hakim di mana perlu menimbang hal hal yang meringankan atau hak hak Terdakwa, memang seharusnya diwakili oleh kuasa hukumnya atau Advokat. Itu artinya status Advokat memang jelas untuk ciptakan keadilan. Adapun jika ada sebagian masyarakat mengira jika tujuan Advokat membela dan mendampingi klien atau Terdakwa atau perkara perkara dalam bidang perdata, hanyalah untuk mencari kemenangan semata semua itu tidak benar,sama artinya masyarakat tidak mengerti makna dan tugas Advokat itu sendiri.

   Sudah jelas jika kedudukan Advokat bertujuan untuk memudahkan majelis Hakim di dalam membuat sebuah pertimbangan di dalam putusan.Itu sama artinya di dalam JPU untuk membuat dakwaan dan tuntutan.Maka dengan sistim keseimbangan tersebut tentu saja, itu merupakan step step proses penegakan Keadilan.Serta mengapa pernah terjadi jika banyak orang tidak mengerti makna Advokat tersebut?Jika memang advokat kurang bukti dan saksi  dan dikatakan lemah,tentu saja bisa dikalahkan sesuai dengan fakta persidangan. Maka dengan proses persidangan dan adu argumentasi dari pertimbangan hakim dan bukti dan saksi akan juga bisa menimbulkan banding dan kasasi.Semuanya juga berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku pada KUHAP atau KUHAPerdata. Semuanya tetalh berjalan sesuai dengan aturan main dan memang sudah di godok di dalam hukum Indonesia.

   Tetapi walaupun demikian Perhimpunan Lawyers sampai sekarang tetap masih kropos atau tidak berfungsi sebagai mana mestinya.Karena tidak adanya kegiatan dan aktivitas yang jelas,selain daripada pembuatan KTA pada periode dua tahun kedepan.Maka dengan demikian sudah tertinggal jauh dengan katakan saja seperti Pengadilan,di mana pegawainya yang terdiri dari para hakim dan panitera serta lainnya yang bertujuan untuk administrasi pengadilan, terlihat sangat rapi dan tertib.Dengan program yang jelas dan pertemuan pertemuan yang semuanya merupakan sinergi untuk baiknya sebuah Pengadilan. Sebagai Advokat kita perlu iri hati dan cemburu dengan lembagai Pengadilan yang rapi dan tertib serta nyaman tersebut.

   Padahal sewaktu mahasiswa seorang mahasiswa hukum begitu banyak kegiatan ekstra yang sangat baik dan menarik untuk menjadikan mereka sarjana yang handal di masa yang akan datang.Tetapi seperti di Perhimpunan Lawyers nampaknya mahasiswa mahasiswa yang aktif itu seperti tidak lagi nampak ketika mereka telah menjadi Advokat atau pimpinan perhimpunan.Mereka sepertinya tidur nyenyak di antara gegap gempitanya penegakan keadilan dan Reformasi di Indonesia.Katakan saja seperti sibuk mencari uang semata,dan hilangnya “ruh Keadilan” yang bisa mempertemukan berbagai pendapat dan solusi untuk berbagai hal yang bisa menghubungkan mereka dengan penegak penegak hukum lainnya.Mereka yang dikatakan Advokat dan perhimpunan Advokat memang sudah ambruk dan hilang entah kemana.Jika seperti ini keadaannya,apa pantas untuk kembali seperti masa lalu, dibawah pengawasan kehakiman untuk kartu beracara dan tidak mandiri lagi?Padahal advokat dan lembaganya sudah dilepaskan secara mandiri dan silahkan buat rancangan sendiri untuk membentuk hal hal yang membuat nyaman dan memang nampak persaudaraan advokat untuk keadilan.Tidak seperti sekarang yang nampaknya jalan ditempat.Apakah hal ini disadari oleh anggota anggota Advokat dan pimpinan Perhimpunan?

   Maka mudahnya Advokat di adu domba oleh berbagai kepentingan politik juga semakin jelas dan nampak. Politik kita memang terus menerus mencari bentuk dan kedudukannya.Jika para advokat tidak bergerak dan berusaha untuk mencari posisinya yang benar,maka kedudukan advokat tetap seperti anak tiri di dalam sistim hukum Indonesia.Hanya para pimpinan yang menikmati nikmatnya Perhimpunan,sedangkan para angotanya tetap saja tisak mendapat kebaikan,selain hanya pembuatan KTA pertiap dua tahun sekali. Perhimpunan yang rapuh dan hilang dari komposisi keadilan di Indonesia.

   Maka juga rakyat dan masyarakat semakin tidak jelas di dalam mengartikan makna Keadilan.Sehingga mereka hanyalah melakukan seperti apa proses yang berjalan tetapi kehilangan makna ruh keadilan dan seperti mayat hidup.Ini semua dikarenakan Perhimpunan Lawyers tidak berjalan sebagaimana mestinya.Tidak ada penambahan ilmu dan semakin kwalitasnya arti sebuah keadilan dan perasaan kebanggaan sebagai seorang Advokat.Ini semua juga mungkin dikarenakan karena wilayah Advokat adalah swasta atau non Pemerintah.Sehingga semuanya untuk itu agak kesulitan untuk sebuah anggaran dan pendanaan di dalam mengelola organisasinya.Tetapi jika aturan main telah dibuat dan disepakati tentunya akan mudah dan jalan jalan kebijakan dapat direalisasikan.

   Maka kewibawaan Advokat dan perhimpunan di dalam pemikiran masyarakat Indonesia dianggap masih tidak mampu dan dewasa di dalam mencapai kedudukannya di dalam sistim Peradilan Indonesia.Ini semua adalah kenyataan kenyataan yang mesti diselesaikan,jika itu semua sebagai manusia yang baik untuk menjadi manusia yang baik dan bermartabat di masa yang akan datang. Maka sejak kinilah kita merancang dan memprogramnya. Maka dengan demikian tugas kita memang diperlukan di dalam sistim hukum Indonesia.

   Memang untuk mencapai keadilan sangat mahal.Maka harga seorang Advokat yang merupakan satu pilar dari Keadilan memang mahal dan tetapi mereka yang terus berjuang untuk menegakkan keadilan, semuanya juga ada fasilitasnya dari negara.Tetapi alangkah juga semakin tidak jelasnya nilai Advokat,jika sebuah Perhimpunan tidak menyediakan sebuah cara dan sistim yang bisa membuat seseorang Advokat menjadi semakin kuat dan tangguh untuk menciptakan keseimbangan di dalam Pengadilan Indonesia.Maka lembaga yang carut marut akan menjadikan nilai nilai pribadi Advokat seperti berdiri sendiri sendiri dan terlepas dari perhimpunannya.

   Seorang yang baik tentunya tetap menginginkan sebuah perhimpunan tidak hanya mapan dan tidak berfungsi.Tetapi akan berjalan sesuai dengan zamannya, di mana perbaikan terus menjadi sebuah proses yang bisa diharapkan.Agar rakyat dan masyarakat juga tidak mengalami kebuntuan,dikarenakan hanya pertikaian dari para pimpinan yang hanya menginginkan jabatan jabatan semata.Tetapi tidak ada maknanya di hadapan hukum dan Keadilan.

   Memang pantaskan Advokat diremehkan?

Sabtu, 26 Oktober 2013

PRABOWO SOROTI KECURANGAN PEMILU ADALAH PEMILIH HANTU

MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan juga Ketua Dewan Pembina Gerakan Rakyat Dukung Prabowo (GARDU Prabowo), Prabowo Subianto, menyaksikan deklarasi dan melantik organisasi sayap partainya, Jala Satria Garuda. Prabowo juga meresmikan Padepokan Pencak Silat Satria Muda Indonesia.

Kepada anggota Jala Satria Garuda, Prabowo berpesan agar tidak bertindak anarkistis. Anggota Jala Satria Garuda, Prabowo melanjutkan, bukan "tukang pukul" untuk kepentingan pihak tertentu.

"Taatlah pada aturan partai, kalau Anda tidak disiplin saya tidak ragu-ragu membekukan," pesan Prabowo, Minggu malam ( 28/10)

Dia juga meminta seluruh jajaran Partai Gerindra di Bali patuh terhadap hukum. Gerindra, menurut dia, harus menjadi Satria Pandawa bukan Kurawa.

"Walau sedikit, kita tetap akan menang. Kita harus berani membela kebenaran, meski banyak orang mencibir. Satria harus kompak, latih diri kalian, gembleng diri kalian," ujarnya.

Mantan Danjen Kopassus itu juga mengkritisi dinamika demokrasi di Indonesia. Hal yang disorotinya salah satunya adalah kecurangan dalam pemilu. "Ada pemilih hantu. Orang yang sudah mati masuk dalam daftar pemilih. Kondisi ini merobek-robek demokrasi kita," tegas Prabowo.

Soal peluangnya menjadi presiden pada Pilpres 2014, Prabowo mengaku optimistis hal itu bakal diraih. "Saya yakin akan dapat suara signifikan dari Bali," ucapnya.

Dalam sambutan pelantikan pengurus Jala Satria Garuda, Ketua Umum Jala Satria Garuda, I Nengah Sukama, yang juga deklarator ormas ini menegaskan akan total mendukung Prabowo dalam Pilpres 2014. "Kami tegaskan, dukungan kami total untuk Prabowo. Kami akan kawal beliau menjadi presiden," ujarnya.

Prabowo, optimis partainya bisa meraih 20 persen di Pemilu Legislatif 2014 sepanjang tidak ada 'pemilih hantu' di Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Kalau target harus setinggi-tingginya. Saya optimis. Kalau sistemnya baik, DPT-nya bersih, saya optimis. Kalau DPT-nya ada 30 juta suara hantu, bagaimana itu, bagaimana mau melawan hantu? Kan susah," ujar Prabowo, Jakarta, Jakarta.

Prabowo berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa menyelesaikan permasalahan keakuratan DPT, termasuk pemilih ganda dan 'pemilih hantu' sebelum ditetapkan pada 4 November 2013 mendatang. Jika tidak, Partai Gerindra akan menuntut KPU menunda penetapan DPT lagi sampai 'pemilih hantu' itu bisa dibersihkan. (TIM)

Jumat, 25 Oktober 2013

GERINDRA NILAI MENDAGRI NYELENEH ALIAS ASBUN

MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Partai Gerindra menilai pernyataan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi yang menyarankan Kepala Daerah bekerjasama dengan Front Pembela Islam (FPI) tidak bijak.

"Mendagri tidak bijak menyebut organisasi FPI, sebab organisasi itu ada ribuan jumlahnya di Indonesia ini, kenapa yang disebut hanya FPI saja, ada apa ini?" kata Martin Hutabarat, anggota Dewan Pembina Gerindra, Jumat (25/10/2013).

Menurut Martin, ucapan Mendagri kerap kali membuat kontroversi di masyarakat. Ia mencontohkan ucapan Gamawan soal Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli yang didemo warganya.

"Saya kira Mendagri bukan takut, hanya Mendagri seringkali bicaranya nyeleneh alias asbun, yang tidak perlu dia katakan tapi dia katakan," katanya.

Ia pun mempertanyakan soal kepala daerah bekerjasama dengan FPI. Pasalnya hal itu akan menimbulkan reaksi di masyarakat. "Jadi omongan yang sifatnya tidak penting dibicarakan. Rekam jejak FPI itu yang membuat FPI itu dihindari orang," katanya.

Ia menyarankan agar Mendagri mengajak kepala daerah untuk membina FPI, bukan untuk bekerjasama. "Yang lain yang engga berbuat onar nanti itu yang harus diajak. Saya lebih cenderung menyarankan FPI dibina, bukan diajak kerja sama," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Gamawan Fauzi mengimbau kepala daerah menjalin kerja sama dengan Front Pembela Islam (FPI). Dalam pembangunan daerah, kata Gamawan, kepala daerah seharusnya tidak alergi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas). Menurutnya, kerja sama bisa dilakukan untuk program-program yang baik.

"Kalau perlu dengan FPI juga kerja sama untuk hal-hal tertentu. Iya kan? Kerja sama untuk hal-hal yang baik," ujar Gamawan, Kamis (24/10/2013).

Seharusnya, lanjut dia, kepala daerah bekerja sama dengan ormas berdasarkan sifat kekhususannya. "Jadi mari kita jalin kerja sama. Jadi posisinya itu tidak kita anggap sebagai suatu ormas yang terkesan berbeda. Tapi ini mitra kita. Kita manfaatkan secara maksimal," kata mantan Gubernur Sumatera Barat itu. (TIM)

USKUP JERMAN DI NON AKTIFKAN

Media Publik - Berlin. Vatikan akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan Uskup Jerman, Fraz-Peter Tebartz-can Elst, kemarin. Ia dinilai tidak mencerminkan kehidupan seorang uskup karena hidup mewah dan berfoya-foya. Keputusan Paus Fransiskus itu dikeluarkan dua hari setelah dia menerima Uskup Tebartz-van Elst di Roma untuk meminta penjelasan.

Pernyataan Vatikan mengatakan Paus Fransiskus mengambil sikap komprehensif dan obyektif terkait hal itu dan Uskup Tebartz-van Elst untuk sementara "tidak dapat melakukan tugasnya."

Keputusan Paus Fransiskus memberikan semangat baru bagi umat Katolik Jerman dan harapan bahwa dia akan menerapkan nilai-nilai hidupnya yang sederhana dalam hierarki gereja. Paus memilih untuk tinggal di sebuah wisma di Vatikan, bukan apartemen mewah yang ditinggalkan pendahulunya. Fransiskus juga pernah mengatakan uskup tidak boleh hidup seperti pangeran.

»Keputusannya menunjukkan bahwa Paus menganggap kehidupan pastoral dan teladan moral penting, bukan sekadar perhiasan,” kata Alberto Melloni, sejarahwan Vatikan dan Direktur Lembaga Kajian Agama Yayasan Yohanes XXIII, institut riset Katolik liberal di Bologna, Italia.

Uskup Limburg yang dijuluki »Uskup Bling” mulai menuai kontroversi sejak dia merenovasi gereja yang sekaligus berfungsi sebagai rumahnya dengan dana mencapai US$ 41 juta. Proyek itu menuai kecaman karena bak mandinya saja bernilai US$ 20 ribu, taman senilai US$ 1,1 juta, serta ditambah ruangan kebugaran.

Selain merenovasi rumah dengan mewah, Uskup Tebartz-van Elst disebut-sebut menggunakan penerbangan kelas satu ketika mengunjungi umat miskin India.

Tebartz-van Elst adalah uskup termuda Jerman saat ditempatkan oleh Paus Benediktus pada Januari 2008. Dia ditahbiskan pada 1985 dan pernah belajar di Prancis dan Universitas Notre Dame, Indiana. Gaya kepemimpinannya telah menimbulkan ketidakpuasan di keuskupan. Beberapa ribu jemaat menandatangani petisi menuntut agar Tebartz diganti sebelum skandal renovasi itu mencuat.

Dalam pembelaannya, Tebartz mengatakan pengeluaran membengkak karena renovasi mencakup 10 proyek. Sebagai bangunan cagar budaya, biaya izin renovasinya juga besar. Dia mengatakan ruangan yang menjadi tempat kediamannya hanya sebagian kecil dari seluruh proyek. (TIM)

Kamis, 24 Oktober 2013

TARI BUGIL PATOK HARGA Rp. 26 JUTA

MEDIA PUBLIK - SURABAYA. Penyelenggara pesta penari tanpa busana mematok tarif paket Rp 26 juta untuk satu acara semalam suntuk. Tarif itu murni hanya pesta dengan penari bugil tanpa hubungan seks. Pada mulanya para penari ini hanya menggunakan pakaian sexi pakai BH dan rok pendek terang, akhirnya dilepas semua pakainya sampai bugil.

Seperti diberitakan, Satuan Reskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, menggerebek sebuah pesta penari bugil pekan lalu. Lima penari dan seorang penyelenggara langsung diamankan dan ditetapkan tersangka.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Polisi Setija Junianta, menjelaskan, pesta yang digerebek itu adalah yang kedua kalinya digelar. Sebelumnya di tempat yang sama, pesta serupa juga digelar oleh pemesan yang berbeda.

''Paketan harganya sama, sekitar Rp 26 juta dalam sekali event semalam suntuk, tanpa hubungan seks,'' papar Setija, Kamis (24/10/2013).

Sementara itu, penyelenggara event tarian bugil sampai hari ini masih diburu polisi. ''Penyelenggara dan pemesan tempat sampai langsung melarikan diri begitu tahu acaranya dibubarkan polisi,'' terang Setija.

Saat digerebek, para penari ditemukan tidak mengenakan pakaian sehelai pun. Keempat penari itu adalah, Saskia (20), Putri (21), Veny (20), Dita (22), dan Sifa (18) yang bertindak selaku DJ. Semua perempuan itu berasal dari Kediri, Jawa Timur. Penyelenggara yang mendapatkan order bernama Danang (31) asal Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Keenam tersangka dijerat pasal berlapis dari pasal 8, 9, 29, 34, dan pasal 35 UU Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman penjara selama 12 tahun penjara. (TIM)

GURU AGAMA CABULI MURID HINGGA MELAHIRKAN

MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Polisi berjanji akan segera menciduk MPS, seorang Guru Agama yang menyetubuhi muridnya LL (14) beberapa kali hingga hamil dan melahirkan bayi laki-laki.

"Akan segera kami tangkap dan amankan pelakunya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (24/10/2013).

Menurut Rikwanto, pihaknya sudah melakukan visum terhadap korban yakni LL dan dipastikan ada bukti permulaan yang cukup untuk memeriksa dan mengamankan MPS.

Rikwanto menuturkan pihaknya menerima laporan kasus ini pada Rabu 9 Oktober 2013 lalu dari ayah korban AH (37) warga Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur.

"Ayah korban melapor ke Mapolres Jakarta Timur," kata Rikwanto.

Menurutnya Laporan Polisi tercatat dalam No 1763/K/X/2013/RJT tertanggal 9 Oktober 2013.

Diduga pelaku menyetubuhi LL beberapa kali pada tahun 2012 lalu. Akibatnya LL hamil dan melahirkan bayi laki-laki.

Dalam keterangan AH kepada polisi, selain disetubuhi di rumah pelaku, korban juga disetubuhi beberapa kali di Mushola di Kampung Pertanian Utara, Klender, Jakarta Timur.

Pelaku akan dijerat Pasal 81 UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sesuai laporan polisi, peristiwa berawal saat pelaku yang merupakan guru agama korban menelepon korban agar datang ke rumahnya di Klender tanpa menjelaskan alasan pemanggilan itu.

Dengan dipandu melalui telepon, korban memenuhi panggilan. Sampai di rumah MPS, korban diminta langsung masuk ke kamar.

Tiba-tiba di dalam kamar, korban didorong ke atas tempat tidur serta pakaian dilucuti serta pakaian dalamnya.

Sementara saat itu pelaku hanya mengenakan sarung tanpa mengenakan celana dalam.

"Korban sempat berteriak tapi karena rumah pelaku sepi tidak ada yang mendengar," katanya.

Selesai melampiaskan nafsunya, korban diberi uang Rp 50.000 oleh pelaku dan berpesan agar kejadian tersebut tidak diberitahu siapapun.

Namun 3 hari kemudian pelaku melakukan hal yang sama dan itu berlangsung hingga beberapa kali sampai bulan Juni.

Kasus tersebut baru terungkap setelah korban mengandung, hingga akhirnya melahirkan bayi laki-laki pada akhir September lalu.

Sejatinya, keluarga korban telah mendatangi pelaku guna meminta pertanggungjawaban. Pelaku pun sempat mengklaim bersedia bertanggung jawab.

Akan tetapi, hingga kini, tanggung jawab yang dijanjikan pelaku tak kunjung terjadi. Hingga akhirnya, pada 9 Oktober lalu, keluarga korban melaporkan tindakan pelaku ke polisi.(TIM)

Effendi Gazali: SBY Tak Paham Keadilan Akses Media


Effendi Gazali, Ph.D., MPS ID.


MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Menanggapi curhat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Effendi Gazali mengatakan. Semua pemimpin akan selalu menjadi sorotan pers. Berita yang dihasilkan pers, tergantung pada kinerja seseorang. "Semakin baik kinerjanya, maka akan semakin positif sorotan media, dan sebaliknya," kata Effendi kelahiran Padang, Sumatera Barat (46Th).

Namun, di sisi lain, menurut Effendi, keadilan atas akses media belum tercapai. Adanya media yang dimiliki oleh petinggi partai politik tertentu, ujarnya, menyebabkan perlakukan yang tidak adil kepada partai politik lain.

"Sebuah media, tak akan mem-bully pemiliknya kan," kata Effendi saat dihubungi, Kamis (24/10), Effendi menilai, seharusnya ada prinsip semua media tidak boleh punya afiliasi kepemilikan media, atau sebaliknya, semua media harus memiliki afiliasi tersebut.

"Tapi Presiden memang tidak terlalu paham soal keadilan akses media," kata Effendi sebagaimana dikutip dari Banjarmasin Post dan Koran Tempo.

Rabu 23 Oktober 2013 lalu, Yudhoyono menyatakan dirinya sebagai salah satu korban pers. Ia mengungkapkan hal tersebut di acara Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia di Novotel Landasan Ulin Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Selain itu, SBY berterima kasih atas kritik dan kecaman dari media telah menjadi cambuk baginya, dalam melaksanakan tugas sebagai kepala negara.(TIM)

Rabu, 23 Oktober 2013

Hotel Mercure Banjarmasin Dalam Media Fun Gathering



MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Mercure Hotel Banjarmasin merupakan hotel bintang empat yang letaknya persis ditengah-tengah kota Banjarmasin dan di sampingnya terdapat sebuah Mall tempat perbelanjaan terbesar di Kalimantan Selatan yaitu Duta Mall, untuk tahun 2013 tingkat hunian hotel mengalami peningkatan. Sedangkan di tahun sebelumnya, yakni 2012 tingkat hunian hotel yang berada di Jalan Ahmad Yani kilometer 2 ini, justru turun.

"Untuk tahun 2013 ini, peningkatan tamu hotel sekitar 68 persen dari jumlah kamar yang ada,"jelas General Manager Hotel Mercure Banjarmasin, Sendek Prawinko pada acara Media Fun Gathering di depan sejumlah wartawan, Rabu (23/10/2013) sore.

Dikatakan Prawinko, hotelnya memiliki 180 kamar dari berbagai room. Diakuinya pada saat pembukaan hotel ini, tepatnya medio Desember 2011, tingkat hunian hotel diakuinya tidak ada peningkatan. Tetapi setelah berjalan beberama bulan, tepatnya tahun 2012, kenaikan hunian hotelnya meningkat, dibanding tahun sebelumnya. (TIM)

Senin, 21 Oktober 2013

Pangdam VI Mulawarman Undang LSM Kalsel Dalam Acara Ramah Tamah

MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Sehubungan dengan rencana kedatangan Presiden SBY Ke Kalimantan Selatan membuat Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Dicky Wainal Usman berinisiatif mengundang seluruh petinggi-petinggi LSM di Kalimantan Selatan dalam acara ramah tamah di restaurant Lima Rasa Jalan A Yani Km.3 Banjarmasin, Senin (21/10).

Diketahui hadir dalam acara ramah tamah tersebut tokoh LSM Kalimantan Selatan H Muhammad Hasan, Aspihani Ideris, S.AP SH MH dan Badrul Ain Sanusi Al Afif, S.Ag MS MH yang mana mereka duduk satu meja bersama  Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Dicky Wainal Usman.

Acara ramah tamah tersebut berjalan sekitar 3 jam dari jam 20:00 sampai jam 23:00 Wita dengan dihadiri puluhan perwakilan LSM di Kalsel serta para pimpinan organisasi kemahasiswaan dan OKP di Kalsel turut hadir juga dalam acara tersebut. 

Dalam acara ramah tamah ini Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Dicky Wainal Usmal terlihat akrab berbincang-bincang dengan Tokoh Muda Kalsel dan juga tokoh LSM Kalsel Aspihani Ideris dan Badrul Ain Sanusi Al Afif. Diketahui perbincangan mereka tersebut membahas permasalahan kekayaan alam Kalimantan yang berlimpah khususnya disektor batubara, biji besi, berlian, emas dan lain-lain serta sangat akrab membahas permasalahan bumi Kalimantan yang hancur carut marut akibat aktivitas pertambangan yang tidak bertanggung jawab. 

Acara ramah tamah ini di akhiri dengan foto bersama dan salam-salaman antara petinggi TNI di Kalimantan Selatan dan para pimpinan LSM / OKP Kalimantan Selatan yang hadir pada waktu itu. (TIM)

Sabtu, 19 Oktober 2013

ISSU LPPD PIMPIN AKSI DEMO BESAR-BESARAN SAMBUT KEDATANGAN SBY, MEMBUAT PENGAMANAN AKSTRA KETAT DILAKUKAN

MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Setelah beberapa kali gagal datang ke Kalimantan Selatan, Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, dipastikan Selasa (22/10) ini menjejakkan kaki di Bumi Antasari. Pengaman ekstra ketat telah dipersiapkan jauh-jauh hari guna mengamankan kunjungan kerja SBY selama tiga hari di Kalimantan Selatan.

Adanya issu aksi demo besar-besaran gabungan beberapa LSM dan Organisasi ke Mahasiswaan yang di koordinatori oleh LSM Lembaga Pemantau Pembangunan Daerah (LPPD) Kalimantan Selatan membuat berbagai persiapan pengamanan ekstra ketat telah dilakukan sepekan menjelang hari ‘H’ kedatangan Presiden SBY. Pengamanan dilakukan secara bergelombang menggunakan sistem ring hingga penjagaan di sejumlah rute. Sejumlah penembak jitu (sniper) dan pasukan khusus pun telah disebar.

Kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan 17 proyek yang masuk dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (23/10) pagi. Dari 17 proyek itu, tujuh proyek baru berupa groundbreaking (peletakan batu pertama) dan 10 proyek lainnya adalah proyek yang sudah dibangun.

Ketujuh proyek tersebut adalah pembangunan jembatan dan akses jalan samping fly-over Gatot Subroto Banjarmasin yang ditangani Kementerian Pekerjaan Umum di Kota Banjarmasin. Proyek pembangunan Jembatan Basirih di Kota Banjarmasin juga ditangani Kementerian Pekerjaan Umum. Proyek pembangunan pabrik minyak sawit pamukan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII, di Kabupaten Kotabaru.

Proyek pembangunan pabrik semen oleh PT Conch South Kalimantan Cement di Desa Saradang, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong. Pembangunan pabrik minyak kelapa sawit oleh PT Palmina Utama, di Desa Makmur Karya, Kecamatan Cintapuri Darusalam, Kabupaten Banjar.

Proyek pembangunan pabrik minyak kelapa sawit oleh PT Agri Bumi Sentosa di Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan, Kabupaten Barito Kuala dan proyek pabrik kelapa sawit rakyat oleh Koperasi Sinar Kencana di Seda Karang Bintang, Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu.

Sementara 10 proyek yang diresmikan yaitu pabrik minyak goreng (Refinery) dan dermaga PT Golden Hope Nusantara di Desa Suangai Taib, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru; Pabrik pengolahan kelapa sawit PT Astra Argo Lestari di Desa Hayup, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong.

Pabrik pengolahan karet PT Kintap Jaya Watindo di Desa Liang Anggang, Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut. Pabrik industri hilir kelapa sawit PT SMART Tbk di Desa Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru.

Proyek pengembangan infrastruktur pertambangan (CPP & OC Asam Asam; CPP, OLC & Port Kintap, CBU NPLCT) PT Arutmin Indonesia di Desa Asam-asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut dan Desa Sarang Tiung, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru.

Pembangunan pabrik dry iron ore PT Sebuku Iron Lateritic Ores di Desa Sungai Bali, Kecamatan Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru.

PLTU Asam-asam Unit 3 dan 4 yang berkapasitas 2 x 65 MW PT PLN (Persero) di Desa Asam-asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut.

PLTU Mulut Tambang PT Makmur Sejahtera Wisesa (PT Adaro Power Group), di Kabupaten Tabalong. Terminal peti kemas Pelabuhan Trisakti Banjarmasin PT Pelindo III di Kota Banjarmasi dan pabrik kelapa sawit PT Hasnur Citra Terpadu, Desa Pandakan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin.

Pada acara itu, Presiden didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.(TIM)