Sabtu, 30 Maret 2013

Bupati Banjar Lantik dan Resmikan Kecamatan CINTAPURI DARUSSALAM

MEDIA PUBLIK MARTAPURA. Bupati Banjar Ir H Sultan Khairul Saleh MM secara resmi melantik Camat Cintapuri Darussalam yang baru, yakni Drs M Thaufiq , Sabtu 30 Maret 2013 bertempat di halaman SDN Cintapuri,  yang bersangkutan  sebelumnya adalah menjabat sebagai Camat Simpang Empat.

Selesai melantik dan mengambil sumpah para aparatur kecamatan yang baru, Bupati Banjar juga sekaligus melakukan pembukaan selubung papan nama tanda diresmikannya wilayah pemekaran dari Kecamatan Simpang Empat tersebut, disaksikan para unsur FKPD Banjar serta masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Banjar menyampaikan bahwa pemekaran ini adalah bertujuan semata-mata untuk percepatan pembangunan di desa-desa dan pendekatan system pelayanan administrasi pada masyarakat. Dengan terbentuknya kecamatan yang baru, diharapkan pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat, hak-hak dasar masyarakat seperti layanan kesehatan, pendidikan, sanitasi dan lain sebagainya semakin merata.

“Kenapa yang ditunjuk sebagai camat Cinta Puri Darussalam adalah M THaufiq, karena dia sudah familiar dan begitu dekat, terlebih dia sangat faham akan seluk beluk wilayah dan kultur berbagai lapisan masyarakatnya”, ujar Raja Banjar.

Cintapuri Darussalam juga merupakan sebuah wilayah yang sangat kaya dengan Sumber Daya Alam SDA, di antaranya ada perkebunan sawit, karet, gas bumi, serta batubara”, puji Sultan Khairul Saleh.

Sultan menambahkan, bahwa kantor kecamatan yang masih dalam tahap penyelesaian telah dirancang sedemikian rupa, sehingga aparat dan masyarakat merasa betah dan nyama. Di depan kantor camat akan diupayakan pembuatan danau, dengan harapan akan menjadi objek wisata bagi masyarakat setempat khususnya.

Selain posisi camat, dilantik pula Sekretaris Camat (Sekcam) Cintapuri Darussalam yakni Agus Muslim yang mendapat promosi, di mana yang bersangkutan dulunya adalah salah seorang staf di Bagian Tapem.

Pelantikan dan Peresmian Kecamatan Cintapuri ini dihadiri oleh Ketua DPRD Banjar H Rusli SAP MM, di ketahui H Rusli merupakan seorang tokoh dan mantan Pembakal Desa Cintapuri. 

Adapun Luas Wilayah Kecamatan Cintapuri Darussalam setelah berpisah dengan Kecamatan Simpang Empat adalah kurang lebih 222,71 Km dengan Populasi penduduk berkisar 13.090 jiwa, terdiri dari 11 desa yaitu Desa Keramat Mina, Desa Garis Hanyar, Desa Benua Anyar, Desa Cintapuri, Desa Surian Hanyar, Desa Alalak Padang, Desa Makmur Karya, Desa Simpang Lima, Desa Sindang Jaya, dan Desa Sumber Sari. (TIM)

Bupati Banjar Lantik dan Resmikan Kecamatan CINTAPURI DARUSSALAM

 
MEDIA PUBLIK MARTAPURA. Bupati Banjar Ir H Sultan Khairul Saleh MM secara resmi melantik Camat Cintapuri Darussalam yang baru, yakni Drs M Thaufiq , Sabtu 30 Maret 2013 bertempat di halaman SDN Cintapuri,  yang bersangkutan  sebelumnya adalah menjabat sebagai Camat Simpang Empat.


Selesai melantik dan mengambil sumpah para aparatur kecamatan yang baru, Bupati Banjar juga sekaligus melakukan pembukaan selubung papan nama tanda diresmikannya wilayah pemekaran dari Kecamatan Simpang Empat tersebut, disaksikan para unsur FKPD Banjar serta masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Bupati Banjar menyampaikan bahwa pemekaran ini adalah bertujuan semata-mata untuk percepatan pembangunan di desa-desa dan pendekatan system pelayanan administrasi pada masyarakat. Dengan terbentuknya kecamatan yang baru, diharapkan pertumbuhan ekonomi masyarakat meningkat, hak-hak dasar masyarakat seperti layanan kesehatan, pendidikan, sanitasi dan lain sebagainya semakin merata.

“Kenapa yang ditunjuk sebagai camat Cinta Puri Darussalam adalah M THaufiq, karena dia sudah familiar dan begitu dekat, terlebih dia sangat faham akan seluk beluk wilayah dan kultur berbagai lapisan masyarakatnya”, ujar Raja Banjar.

Cintapuri Darussalam juga merupakan sebuah wilayah yang sangat kaya dengan Sumber Daya Alam SDA, di antaranya ada perkebunan sawit, karet, gas bumi, serta batubara”, puji Sultan Khairul Saleh.

Sultan menambahkan, bahwa kantor kecamatan yang masih dalam tahap penyelesaian telah dirancang sedemikian rupa, sehingga aparat dan masyarakat merasa betah dan nyama. Di depan kantor camat akan diupayakan pembuatan danau, dengan harapan akan menjadi objek wisata bagi masyarakat setempat khususnya.

Selain posisi camat, dilantik pula Sekretaris Camat (Sekcam) Cintapuri Darussalam yakni Agus Muslim yang mendapat promosi, di mana yang bersangkutan dulunya adalah salah seorang staf di Bagian Tapem.

Pelantikan dan Peresmian Kecamatan Cintapuri ini dihadiri oleh Ketua DPRD Banjar H Rusli SAP MM, di ketahui H Rusli merupakan seorang tokoh dan mantan Pembakal Desa Cintapuri. 

Adapun Luas Wilayah Kecamatan Cintapuri Darussalam setelah berpisah dengan Kecamatan Simpang Empat adalah kurang lebih 222,71 Km dengan Populasi penduduk berkisar 13.090 jiwa, terdiri dari 11 desa yaitu Desa Keramat Mina, Desa Garis Hanyar, Desa Benua Anyar, Desa Cintapuri, Desa Surian Hanyar, Desa Alalak Padang, Desa Makmur Karya, Desa Simpang Lima, Desa Sindang Jaya, dan Desa Sumber Sari. (TIM)

Jumat, 29 Maret 2013

POLDA KALSEL BELUM BISA UNGKAP KASUS PENGANIAYAAN AKTIVIS LEKEM KALIMANTAN



Foto Aspihani Ideris (Direktur Eksekutif LEKEM Kalimantan) terbaring lemas di RS Islam Banjarmasin

BERITA MEDIA PUBLIK – BANJARMASIN. Sudah tiga tahun lebih dan tiga penggantian pucuk kepemimpinan POLDA Kalsel pertama Inspektor Jenderal Polisi Untung S Rajab, yang kedua Brigjend Pol Drs. Syafruddin, Msi dan yang ketiga saat ini Brigjend Taufik Anshori, namun kasus penganiayaan penusukan oleh orang yang tidak dikenal Rabu (10/3/2010) malam, di Jalan Letjen R Soeprapto Kecamatan Banjarmasin Tengah depan rumah Wagub Kalimantan Selatan menimpa Direktur Eksekutif LSM LEKEM KALIMANTAN “Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan” Aspihani Ideris, MH belum bisa di ungkap oleh Kepolisian.

Sebelum terjadinya penusukan tersebut, beberapa LSM yang ada di Kalimantan Selatan rapat berturut-turut selama seminggu di Texas Fried Chicken bersama teman-temannya yang tergabung dalam Koalisi Lintas LSM Kalimantan Selatan, yang terdiri dari beberapa LSM seperti LSM Mapel, LSM Cides Institute, LSM LEMPEMA, LSM GIPAK, LSM LKPI, LSM BAMPER, LSM LEKEM Kalimantan, LSM APEK, LSM PEKAT, LSM LEMPEKOR, LSM KSHNM, LSM GMAK, LSM GRAK, LSM PIJAR KEADILAN, LSM FORAK, LSM PELITA, LSM MASAK, LSM PETAK, LSM BLHI Kalimantan dll guna membicarakan untuk ber Orase Damai di ke Kajati Banjarmasin Kalimantan Selatan pada besok harinya kelanjutan aksi yang ke 2 kalinya tentang Penegakan Supremasi Hukum di lingkungan Kajati Kalimantan Selatan.

Penusukan aktivis LEKEM Kalimantan ini berawal dari aksi unjuk rasa LSM LEKEM KALIMANTAN di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Senin, 8-3-2010 dan akan dilanjutkan pada Kamis , 11-3-2010 dengan tuntutan agar pihak penegak hukum tentunya Kejati Kalsel mengusut tuntas kasus-kasus korupsi yang ada di Kalimantan Selatan serta menegakkan hukum semaksimalnya tanpa tebang pilih siapa yang terlibat, walaupun seorang pejabat intelektual sekalipun.

Sekedar informasi bahwa seminggu setelah kejadian penusukan terhadap aktivis LEKEM Kalimantan Aspihani Ideris ini bapak Kapolda Kalsel pada waktu itu Inspektor Jenderal Polisi Untung S Rajab berjanji dihadapan para tokoh-tokoh LSM/OKP se Kalsel di ruang kerja Kapolda Kalsel dalam agenda audensi LSM/OKP akan mengungkap kasus tersebut sampai tuntas paling lambat 15 hari terhitung dari kedatangan para petinggi-petinggi aktivis ini, dan selanjutnya bahkan juga Bapak Kapolda Kalsel pengganti Inspektor Jenderal Polisi Untung S Rajab yaitu Brigjen Pol Syafruddin seminggu setelah bertugas di jajaran Polda Kalsel juga berjanji dihadapan petinggi beberapa LSM, OKP, dan Mahasiswa serta tokoh-tokoh masyarakat Kalsel di hotel Rattan In Banjarmasin dalam sebuah pertemuan silaturrahmi, akan mengungkap kasus tersebut dengan tuntas setuntasnya dalam waktu sesingkat-singkatnya sebelum masa berakhir jabatannya sebagai Kapolda Kalsel, namun kenyataannya sejak berita ini diturunkan dan sudah pergantian pucuk kepemimpinan Kepolisian Kalimantan Selatan saat ini Bapak Brigjen Pol Taufik Anshori, para petinggi Polri ini hanya tinggal janji-janji kosong yang tidak ada hasil sedikit pun jua. Janji para Kapolda tersebut belum bisa terpenuhi, bahkan kepolisian di Kalsel ini belum bisa sedikitpun mengungkap kasus besar yang menghebohkan Kalimantan Selatan ini.

Kenapa, mengapa dan ada apa sehingga kasus ini tidak bisa di ungkap? Padahal kronolgisnya sangat jelas dalam BAP di Kepolsian serta dugaan pelaku dan aktor intelektualnya sangat mudah di lacak jika kepolsian serius untuk mengungkap kasus penganiayaan tersebut.

Sekretaris Jenderal LSM LEKEM Kalimantan Ipriani S Kaderi, S.AB menjelaskan secara rinci kronologis kejadian, selesai rapat di Texas Fried Chicken Aspihani di telepon oleh orang yang dikenalnya meminta aksi demo yang direncanakan di batalkan dan saudara Aspihani Ideris menolak permintaan penelepon tersebut untuk membatalkan aksi yang sudah direncanakan dengan matan. ujar Ipri.


Lebih lanjut Ipriani menjelaskan bahwa bertepatan datangnya waktu Sholat Magrib semua LSM pulang ke tempat Poskonya masing-masing, dan Direktur Eksekutif LEKEM Kalimantan Aspihani Ideris di waktu pulang ketika itu bersama Fathurrahman (Wakil Sekjen LEKEM Kalimantan) berboncengan sepeda motor mencari Mushalla mau menunaikan Shalat Magrib sekaligus memasang infus print canon di Saka Permai Banjarmasin, namun diketika berada di jalan R Soeprapto di depan antara rumah dinas Wakil Gubernur dan POM Bensin (SPBU), pada waktu Magrib malam Kamis 10 Maret 2010 di serang dari belakang pengendara motor Jupiter MX yang tidak jelas orangnya dan plat nya karena gelap.

"Dari kejadian ini saya yakin pelakunya itu pasti orang yang sangat mengenal saudara Aspihani sendiri dan tidak menutup kemungkinan pelakunya itu orang bayaran yang tinggal di daerah kecamatan Sungai Tabuk sendiri satu daerah tinggal dengan korban dan tinggal di daerah kecamatan Gambut", Jadi jika pihak kepolisian benar-benar mau mengungkap kasus yang menghebohkan kalangan aktivis di Kalimantan ini sebaiknya pihak berwajib terlebih dahulu melakukan penyelidikan ke daerah Sungai Tabuk, setelah itu baru mengarah ke daerah Gambut, karena keyakinan saya pelakunya bertempat tinggal di dua daerah tersebut, pungkas Ipriani.

Fathurrahman dan Aspihani Ideris sempat mengejar pelaku sampai di simpang Belitung dan tidak bisa mengejar pengendara yang menusuk tersebut, karena mereka terlalu laju didepan meninggalkan korban, dan karena khawatir dengan lukanya Aspihani saat itu memutuskan untuk berbelok menuju Rumah Sakit Islam Banjarmasin, dan ketika saya melihat luka Aspihani saya sangat terkejut, karena hampir seluruh badannya membiru, di karenakan senjata (pisau/ sejenisnya) yang digunakan pembacok itu beracun skala tinggi dan mematikan, hal ini jelas-jelas pembacok itu merencanakannya dengan matang dan berniat akan menghabisi serta kuat dugaan kami pembacok tersebut adalah orang bayaran, cerita Ipri kepada wartawan Media Publik.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Ipriani diduga penusukan tersebut berhubungan dengan masalah Orasi Pejabat pada hari senin kemaren dan yang akan berlanjut pada hari kamis 11 Maret 2010 dan sebelumnya Aspihani mendapatkan  telpon gelap kalau bisa di batalkan saja Orasi unjuk rasa hari Kamis (11/3) di Kajati Kalsel dan ketika itu Aspihani menjawab bahwa kalau untuk membathalkan aksi unjuk rasa tersebut tidak mungkin, akan tetapi kalau untuk mengurangi aksi Insya Allah bisa saja, karena kata Aspihani bahwa rencana aksi tersebut sudah tersusun dan terencana dengan matang dan pada waktu itu Aspihani lah yang ditunjuk kawan-kawan LSM menjadi koodinator aksi tersebut, ujar Ipri Jum`at (29/3).

Petinggi LSM LEMPEMA ikut menjelaskan ketika diminta konfirmasinya oleh wartawan Media Publik,” kami beserta teman-teman dari LSM di Kalsel berharap agar aparat kepolisian harus bisa usut terus pelaku penganiayaan ini dan jangan pandang bulu untuk menindaknya, ujar Fauzi Noor (29/3).

Fauzi menambahkan "Kami lihat sekarang ini seakan-akan kepolisian tidak serius mengungkap kasus penganiayaan rekan kami ini dan kasusnya seperti jalan ditempat, ada apa sebenarnya dengan penanganan kasus ini?, masa kasus ini tidak bisa terungkap wong indikasi pelakunya sudah terbayang dari hasil berita acara pemeriksaan laporan yang dilakukan di Polsek Banjarmasin Tengah dulu".

Terores saja dengan mudah bisa  di ungkap oleh Kepolisian, masa hanya penanganan kasus yang ruang lingkupnya berskala kecil tidak bisa diungkap dengan tuntas, pungkas Ketua Koalisi Lintas LSM Kalsel ini kepada wartawan Media Publik seraya menutup pembicaraannya.

Senada dengan Muhammad Rafiq SH.I salah seorang petinggi LEKEM Kalimantan lainnya, menuturkan bahwa Kapolda harus benar serius dan tegas mengungkap pelaku penganiayaan dan penusukan aktivis (Aspihani Ideris) LEKEM Kalimantan ini, ujarnya.

"Jika Kepolisian Kalsel dapat mengungkapnya, maka ini merupakan pencitraan lembaga penegak hukum ini yang selama ini instansi Kepolisian di Kalimantan Selatan sudah sangat memperihatinkan, tapi saya yakinlah pak Kapolda yang sekarang ini pintar dan bi sa mengungkap kasus tersebut," cetus Rafiq Jum`at (29/3).

"Selain pengusutan tuntas kasus Aspihani Ideris saya mengharapkan Kapolda juga diharap bisa mengungkap kasus penganiayaan terhadap beberapa rekan-rekan aktivis LEKEM Kalimantan dan aktivis LSM lainnya", pinta Rafiq yang juga Ketua Umum Barisan Masyarakat Pemuda Reformasi Kalsel (BAMPER Kalsel) di Jalan Gatot Subroto, markas besar LSM LEKEM Kalimantan.

Ketika kami konfirmasikan ke Aspihani Ideris via telpon, beliau membenarkan adanya penusukan tersebut pada dirinya disaat pulang dari pertemuan beberapa LSM yang ada di Kalimantan Selatan, ketika ditanya tentang kejadian penusukan terhadap dirinya, Aspihani Ideris mengaku selama ini dia merasa tidak punya musuh, dan sangat merasa aneh dengan kejadian itu serta meminta aparat hukum khususnya kepolisian bisa mengunggap pelaku dan dalang dari perbuatan yang tidak gentelman tersebut walaupun dan siapapun pelakunya.

"Saya rasa sangat tidak masuk akal apabila kepolisian tidak bisa mengungkap dan menangkap aktor-aktor yang tidak bermoral itu, ini hanya berupa sebagian kecil dari kasus saja dengan ruang lingkup kecil, tugas kepolisianlah untuk menindak hal ini supaya jangan sampai terulang kembali kepada aktivis-aktivis lainnya dan apabila kasus ini bisa di ungkap kepolisian maka kami yakin citra polisi akan baik dimata masyarakat sebagai penegak hukum yang bermitra dengan masyarakat", tegas Aspihani kepada wartawan Media Publik.

Selain Aspihani Ideris aktivis LEKEM Kalimantan lainnya Abdul Kahar Muzakir juga teraniaya oleh orang yang tidak dikenal dengan mengakibatkan kerusakan pada salah satu matanya.

Saya sangat kecewa dengan adanya seperti kongkalikung kepolisan dalam pengungkapan kasus yang mengakibatkan diri saya cedera berat, ujar Abdul Kahar Muzakir, Jum`at (29/1) di kediamannya.

Mata saya sebelah kanan disiram oleh orang yang tidak saya kenal dengan air keras sejenis cuka getah, dan mata saya mengalami kebutaan dan saya menilai sangat aneh kasus ini tidak bisa di ungkap sama sekali oleh kepolisian, pungkas Direktur Daerah LEKEM Kalimantan Kabupaten Banjar Abdul Kahar Muzakir ini.

Saya lihat selama ini kerja kepolisian dalam menumpas terores tergolong sangat sokses, tetapi mengungkap kasus kami malahan tidak ada kejelasan sama sekali, kata Zakir panggilan akrabnya ketika dihubungi wartawan Media Publik via telepon. (Rizali)

Kamis, 21 Maret 2013

Sekda Tala Terima Mahasisa KKN IAIN Antasari

Media Publik - Pelaihari. Sekretris Daerah (Sekda) Tanah Laut (Tala) H Abdullah menerima rombongan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari Banjarmasin, di Gedung Serantang Seruntung, Rabu (21/3).

Dalam kesempatan ini, Abdullah memaparkan kegiatan Manunggal Tuntung Pandang (MTP) yang menjadi kegiatan rutin Pemkab Tala untuk melihat langsung kondisi pembangunan yang tersebar pada 11 kecamatan. Abdullah berharap mahasiswa IAIN yang melakukan KKN bisa membantu kegiatan tersebut.

“Adik-adik mahasiswa bisa terlibat langsung dengan kegiatan ini, biasanya kami adakan satu bulan sekali,” ujar Abdullah.

Sebanyak 283 mahasiswa dari empat fakultas yang melakukan KKN di Kabupaten Tala. Rencananya kegiatan ini akan diadakan selama dua bulan. KKN yang salah satunya bertujuan untuk membina kerjasama yang baik antara IAIN Antasari dan pemerintah daerah juga masyarakat dengan turut meningkatkan aktifitas dan kualitas pembangunan pedesaan di lokasi KKN. Juga diharapkan Bupati Tala H Adriansyah dalam sambutannya yang disampaikan Sekda H Abdullah, dapat membantu dalam pengembangan peningkatan sumber daya manusia, khususnya bidang keagamaan.

Sementara itu, mahasiswa IAIN Antasari dalam melakukan KKN akan disebar pada 40 desa terdiri dari Kecamatan Bumi Makmur 11 desa, Kurau 11 desa, Bajuin sembilan desa, Kintap dua desa, Riam Adungan, Salaman dan Tambang Ulang sembilan desa. (TIM)

Sabtu, 16 Maret 2013

CALON PAMBAKAL SUNGAI TANDIPAH DIDUGA PALSUKAN PENGGANTI IJAZAH


Berita Media Publik - Martapura. Pambakal merupakan sebuah jabatan tertinggi di sebuah desa. Pambakal sama dengan Kepala Desa dan memiliki pungsi yang sama. Dalam pemilihan Pambakal Kamis (24/1) bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal 1434 H) di Desa Sungai Tandipah Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan untuk memenuhi persyaratan ternyata Jai (40) salah satu kandidat Pembakal diduga melakukan pelsuan surat keterangan agar dirinya bisa lulus memenuhi persyaratan sebagai kandidat calon Pembakal / Kepala Desa di sebuah Desa Sungai Tandipah.
Seorang Kades (Pembakal) terpilih, berinisial Jai (40) diduga memanfaatkan surat keterangan diduga tidak benar tersebut untuk memuluskan langkahnya mengikuti pemilihan Kades (Pembakal) di Desa Sungai Tandipah, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Perwakilan warga, bahkan sudah melaporkan kasus ini ke Sat Reskrim Polres Banjar dengan bukti surat TBL Nomor: TBL/58/III/2013/RES BANJAR, yang diterima langsung oleh KANIT III SPKT IPDA HARTONO, Rabu (13/3) seminggu yang lalu.
Dalam laporan tersebut, sejumlah warga didampingi Aspihani Ideris MH Direktur Eksekutif LSM Lembaga Kerukunan Masyarakat (LEKEM) Kalimantan, mengatakan, terlapor Jai, diduga sengaja meminta surat keterangan dari Kepala Madrasah Ibtidaiyah Tsamaratul Ittihadiyah Jl Sungai Lingi RT 03 Desa Sungai Tandipah, Kecamatan Sungai Tabuk bahwa dirinya pernah dan lulus bersekolah di madrasah tersebut.

"Dalam surat keterangan itu ujar Aspihani, terlapor seolah-olah pernah lulus dari madrasah tersebut dan memiliki ijazah asli yang dikeluarkan oleh Madrasah Ibtidaiyah Tsamaratul Ittihadiyah, namun ijazah aslinya berdalih telah hilang. Jika kalau benar hilang yang bersangkutan membuat surat keterangan ijazah hilang harus melaporkan kepihak kepolisian terlebih dahulu dengan dasar rekomendasi dari sekolah bersangkutan, faktanya bertolak belakang dari prosudur yang seharusnya, itupun dalam surat keterangan pengganti ijazah itu tidak mencantumkan NIS (Nomor Induk Siswa) yang menyatakan saudara Jai itu benar-benar terdaftar disekolah bersangkutan”.

Ditambahkannya, pihaknya memiliki banyak saksi yang menyatakan bahwa madrasah tersebut sebelum tahun 1987 belum diakui Depag, sementara terlapor diduga bersekolah di madrasah itu di bawah tahun tersebut. "Karena madrasah diniyah itu bersifat tradisional, sehingga belum mengeluarkan ijazah bagi anak didik yang sudah selesai, walaupun sekolah tersebut mengeluarkan ijazah, ijazah tersebut belum bisa di akui oleh pemerintah. Bisa saja pelajar di situ dapat ijazah resmi yang di akui oleh Negara namun sekolah tersebut harus terdaftar dibawah naungan Depag, itupun pada saat itu untuk mendapatkan ijazah resmi yang di akui Negara harus mengikuti ujian dan Ijazah dikeluarkan oleh MIN Sungai Lulut" beber Alumnus Magister Hukum UNISMA Malang ini.

Menurutnya, ia bersama sejumlah rekan LSM BAMPER, pernah mengecek langsung ke Depag dan MIN Sungai Lulut apakah benar terlapor pernah memiliki ijazah dari madrasah tersebut. "Namun, setelah dicek oleh pihak berwenang di Kementerian Agama Kabupaten Banjar, ternyata yang bersangkutan juga tak pernah terdaftar sebagai penerima ijazah madrasah di bawah naungan Depag,".

Ditanya mengenai langkah hukumnya Aspihani Ideris menjawab dengan singkat “Ya kita lihatlah proses hukum yang diambil oleh pihak kepolisian, kan sudah ada pelapor baik masyarakat setempat maupun LSM, bahkan pihak pelapor juga juga sudah menghadirkan dua alat bukti dan saksi, tinggal nunggu prosesnya aja lagi, masalah salah benarnya biarlah nanti pengadilan yang memutuskan, cetusnya.

Senada dengan Muhammad Rafiq SH Direktur LSM BAMPER "Barisan Masyarakat Pemuda Reformasi". Menyatakan bahwa Jai merupakan salah seorang calon Pembakal di Desa Sungai Tandipah dan memenangi dalam percalonannya sebagai Pembakal, namun diduga kuat telah memakai Surat Keterangan tidak benar sebagai pengganti ijazah yang asli dinyatakan hilang.

Kami sudah melaporkan indikasi pemalsuan surat keterangan yang digunakan oleh Jai sebulan yang lewat ke Polsek Sungai Tabuk dan Mapolres Banjar secara tertulis, namun belum ada tindakan hokum positifnya, namun Alhamdulillah pihak masyarakat sudah melaporkannya juga ke Mapolres Banjar, ya kita nunggulah apa langkah yang di ambil pihak berwajib nantinya, ujar Rafiq kepada wartawan Media Publik.

Hasil temuan kami jelas Rafiq bahwa Surat Keterangan bernomor MI.17.050/PP.00.01/135/2012 tertanggal 07 April 2012 yang diduga tidak benar itu dikeluarkan oleh Kepala Sekolah MIS Tsamaratul Ittihadiyah Muhammad Rawa S.Ag yang beralamat di jalan Sungai Lingi RT.03 Desa Sungai Tandipah Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan dan di ketahui oleh Kepala Desa / Pembakal Desa Sungai Tandipah Ruslan.

Hasil investigasi lembaga kami LSM BAMPER "Barisan Masyarakat Pemuda Reformasi" ke lapangan bahwa Surat Keterangan yang digunakan Jai untuk memenangkan pada pemilihan Pembakal di Desa Sungai Tandipah itu sangat kuat sekali dugaan pemalsuan keterangannya, karena dari beberapa keterangan yang kami dapatkan dilapangan yang bersangkutan menempuh pelajaran di MIS Tsamaratul Ittihadiyah tidak sampai selesai, alias hanya sampai duduk di Kelas VI beberapa bulan berjalan dan berhenti, ujar Rafiq kepada awak Media Publik.

Menurut kami kata Rafiq bahwa Jai telah melanggar Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), BAB IX. Tentang Sumpah Palsu dan Keterangan Palsu, Pasal 242 ayat 1 dan ayat 2. serta BAB XII. Tentang Pemalsuan Surat, Pasal 263 ayat 1 dan ayat 2. Pasal 264 ayat 1 dan ayat 2. Pasal 266  ayat 1 dan 2.

Baik Muhammad Rafiq maupun Aspihani Ideris menegaskan kepada pihak Kepolisian agar benar-benar melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus ini demi penegakan hukum di bumi Serambi Mekkah, jika ternyata kasus ini tidak ditindak lanjuti, maka kami menduga adanya permainan dibalik semuanya dan kami meminta serta mengingatkan kepada Pemkab Banjar untuk sementara menunda pelantikan terlapor, dengan sebab masih ada tersangkut masalah hukum.

Diketahui Media Publik nama-nama calon dalam pemilihan Pambakal Kamis (24/1) bertepatan dengan hari Maulid Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal 1434 H) di Desa Sungai Tandipah Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan itu, adalah Jainudin,  H Ma`mun, Badriansyah,  Abdul Hadi dan Anang Rusli. (TIM)

Kamis, 14 Maret 2013

NAZARUDDIN BUNGKAM BERIKAN INFORMASI TENTANG KETERLIBATAN IBAS

MEDIA PUBLIK - JAKARTA. M Nazaruddin banyak berkicau soal korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara, termasuk para petinggi partai di Parlemen maupun anggota DPR. Namun, saat ditanya soal Edhi Baskoro, biasa dipanggil Ibas putra kandung SBY, Nazaruddin malahan bungkam seribu bahasa. Nazaruddin enggan berkomentar terkait putra dari Presiden SBY tersebut.

Nazaruddin hanya berlalu saja, saat sejumlah wartawan menanyakan keterlibatan Ibas dalam 12 proyek yang dia bongkar. Padahal, Nazaruddin sempat mengungkapkan nama Ibas pada suatu persidangan korupsi.

Saat itu Nazaruddin bersaksi dalam persidangan Angelina Sondakh, dalam penerimaan suap kepengurusan anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional.

Nazaruddin mengatakan kerap melaporkan penggunaan keuangan partai kepada Ibas dan Anas Urbaningrum, selaku Ketum Umum DPP Demokrat.

"Saya laporkan setiap bulan ke Ketua Umum dan Sekretaris Umum, Mas Ibas. Saya jelaskan dokumentasi dan buktinya," kata Nazaruddin, (29/11/2012).

Nazaruddin mengaku dirinya bertanggung jawab selaku Bendum Demokrat kepada Ibas dan Anas. Bahkan saat diperintahkan membuat kalender bergambar Anas, penggunaan uang untuk pembuatan kalender itu dilaporkan ke Ibas dan Anas.

Sementara itu, mantan ajudan M Nazaruddin, Wahyudi Utomo alias Iwan, sempat mengatakan kalau Ibas sering berkunjung ke kantor bosnya PT Anugerah Nusantara.

Selain Ibas, lanjut dia, tersangka kasus korupsi proyek Hambalang Andi Mallarangeng pun sering kali bertemu mantan bendahara umum Demokrat itu di kantor Anugerah Nusantara.

"Ya itu (Ibas) sih sering di kantor, kalau Pak Andi kita pernah ketemu di luar. Kalau Pak Ibas ya di kantor, di luar juga pernah, tapi intensitasnya enggak terlalu sering," jelas Iwan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (22/2) lalu.

Kemudian, mantan anak buah Nazaruddin di Permai Grup Yulianis, mengatakan hal yang mengejutkan terkait Ibas. Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai itu membenarkan soal adanya catatan aliran dana ke Ibas sebesar USD 200 ribu. Namun uang itu tidak terkait dengan proyek pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan serta Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Benar, uang USD 200 ribu kepada Ibas itu terkait kongres (Partai Demokrat) di Bandung. Saya yakin," kata Yulianis kepada wartawan usai bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (14/3).

Hari ini, Nazaruddin telah selesai menjalani pemeriksaan di KPK. Nazaruddin berkicau soal sejumlah petinggi partai yang terlibat korupsi dalam sejumlah proyek. (TIM)

Rabu, 13 Maret 2013

PERNYATAAN SIKAP, AKSI DAMAI SE-INDONESIA


MBN - 13 Maret 2013
Oleh: Ratna Sarumpaet (Ketua Presidium MKRI)

Demi cinta kita pada Negeri ini, pada tiap jiwa Rakyatnya dan pada tiap jengkal tanahnya, saya selaku Ketua Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) menyerukan kepada seluruh MKRI Daerah/ Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia agar pada tanggal 25 Maret 2013 melakukan Aksi Damai bersama rakyat di wilayah masing-masing, serempak, bersama-sama dan terus menerus.

APBN bocor hingga Rp 250 Trilyun/ tahun. Kalikan dan andaikan uang itu dipakai untuk memulangkan dan membuka lapangan keja bagi TKI di tanah airnya ...

Menilik semua peristiwa akhir-akhir ini, SBY-Budiono memang sudah harus mundur. Konflik TNI-Polres di Sumsel; Pembakaran mobil pada pelantikan Gubernur Sultra; Wartawati dianiaya aparat dan keguguran: Penganiayaan Direktur Eksekutif LEKEM Kalimantan dan Direktur Walhi Palembang dan mahasiwa Jambi, Persoalan Papua yang berlarut-larut; Menegpora yang Korupsi; Konflik Partai Demokrat yang menguak dugaan keluarga SBY dan Partai Demokrat terlibat korupsi Century, manipulasi IT KPU dan lain-lain, menunjukkan betapa tidak ada lagi kekuasaan/sistem yang legitimated yang patut didengar, dihormati dan dipatuhi Rakyat.

Gagal lindungi uang Negara, kekayaaan alam, batas-batas wilayah; Gagal lindungi Rakyat dari ketidak-adilan, kemiskinan, kekerasan, Pemerintahan SBY mendorong kita ke puncak ketidak percayaan pada Negara dan mengkharusan Rakyat merapatkan barisan mengatasinya. System serta ratusan Undang-Undang yang dibuat demi kepentingan asing dan demi ketamakan para penyelenggara Negara telah menggiring Indonesia pada keterpurukan yang tak mungkin lagi diperbaiki hanya degan diskusi, survey, seminar atau pidato-pidato. Menyelamatkan Indonesia, kita wajib membentuk Pemerintahan Transisi guna me-revolusi seluruh sytem dan Undang-Undang yang telah dirusak dan karena itulah SBY harus mundur atau dimundurkan.

Rabu, 06 Maret 2013

POLANTAS BANJARMASIN CORENG INSTANSI KEPOLISIAN



BERITA MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Polisi seharusnya bertugas mengayumi dan melindungi masyarakat, akan tetapi Polisi Lalu Lintas yang ada di Banjarmasin sebaliknya memanfaatkan kemacetan jalan di simpang 4 Gatot Subroto - Ahmad Yani di pembangunan Flyover Gatot Subroto Banjarmasin untuk menangkap para pengandara sepeda motor yang dianggapnya tidak memiliki kelengkapan surat-suratnya.

Pantauan wartawan Media Publik bahwa Rabu (6/3) sore tidak kurang 6 buah sepeda motor tertangkap akibat terjaring jebakan kemacetan jalan pembangunan Flyover Gatot Subroto Banjarmasin. Bahkan ada salah satu pengendara sepeda motornya yang mogok terus di hampiri oleh para Polisi Lalu Lintas yang berjaga di pos penjagaan simpang 4 Gatot Subroto - Ahmad Yani di giring ke pos penjagaan dan akhirnya di tilang, karena yang bersangkutan tidak mau berdamai (tidak memberi uang) dengan para Polisi Lalu Lintas yang bertugas ditempat tersebut.

Fakta yang dilihat oleh wartawan Media Publik dari beberapa sepeda motor yang tertangkap oleh Polisi Lalu Lintas di daerah pembangunan Flyover Gatot Subroto Banjarmasin dibebaskan oleh para Polantas tersebut dikarenakan mereka membayar sesuai nego dengan para penegak hukum itu sendiri, hanya satu sepeda motor merk BET yang dikendarai oleh anak muda umur sekitar 14 tahun yang ditahan karena tidak bisa bernegosiasi dengan aparat yang bertugas di pos perjagaan simpang 4 Gatot Subroto - Ahmad Yani. (TIM)


Senin, 04 Maret 2013

PESAN PRABOWO UNTUK PENDUKUNGNYA

Selamat siang sahabat,

Berikut saya sampaikan, sebuah surat terbuka mengenai perjuangan kita, yang saya tujukan kepada semua yang telah bergabung di FB saya ini.

Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih untuk waktu yang sahabat berkenan berikan untuk membaca, memahami dan menyebarluaskan tulisan saya ini.

*** Menuju 2014: Tahun Perubahan ***

Sahabat FB yang saya banggakan,

Saya membaca, dalam berbagai survei dan jajak pendapat terkini, Gerindra sudah konsisten berada di posisi tiga besar partai politik di Indonesia. Bahkan di sejumlah jajak pendapat, tingkat keterpilihan Gerindra sudah berada di posisi dua dan bahkan teratas, "neck to neck", bersamaan dengan partai-partai lama dan partai besar lainnya. Hasil ini menunjukkan bahwa niat tulus dan kerja keras kita mulai terlihat hasilnya.

Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak sahabat sekalian untuk berhenti sejenak, dan menilai serta mengevaluasi apa saja yang telah kita perbuat. Kemana kita mau bergerak, apa saja kekurangan-kekurangan kita, dan tantangan-tantangan apa saja yang harus kita hadapi dan atasi.

Melalui surat ini saya hendak tegaskan kembali, maksud dan tujuan perjuangan kita selama ini. Saya ingin masing-masing dari sahabat yang bergabung di halaman ini mengetahui benar benar apa cita-cita Prabowo, apa pandangan-pandangan Prabowo, serta kenapa bergabung dan bersahabat dengan Prabowo.

** Kenapa Kita Harus Berjuang? **

Sahabatku, gerakan kita beranjak dari suatu perasaan kerisauan. Kita risau bahwa kekayaan alam bangsa Indonesia yang berlimpah, karunia Tuhan Yang Maha Esa yang begitu besar bagi bangsa Indonesia, terus menerus diambil namun tidak dipergunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Dalam berbagai kesempatan, saya telah ungkapkan data-data, fakta-fakta yang berasal dari Pemerintah Indonesia sendiri, yang menunjukkan bahwa jurang antara warga Indonesia yang kaya dan yang miskin semakin lebar.

Sekarang sudah 10 tahun lebih saya berkeliling Indonesia, mengatakan dalam berbagai kesempatan jika sistim ekonomi yang kita jalankan itu keliru. Dalam mengungkapkan fakta-fakta ini, dalam mengungkapkan pandangan saya, saya diserang, saya diejek, dipandang sebelah mata, saya dikatakan Prabowo tidak mengerti apa-apa tentang ekonomi.

Beberapa waktu lalu, terbukti apa yang saya katakan dibenarkan oleh sejarah. Sistim ekonomi neoliberal, sistim ekonomi yang terlampau bebas, gagal membawa kesejahteraan dan keadilan sosial – bahkan di negara asalnya, dan bagi rakyatnya sendiri.

Setelah peristiwa black Thursday dan black Monday pada bulan Oktober 2008 yang menandai awal krisis ekonomi Amerika Serikat – krisis ekonomi yang akhirnya sekarang menjalar ke seluruh Eropa, para ahli ekonomi Indonesia yang dahulu begitu gagah, gembar-gembor, teriak-teriak tentang keunggulan neoliberalisme dan sistim ekonomi kapitalis yang bebas dengan minim regulasi mulai diam dan pelan-pelan mulai malu, mulai takut tampil di publik sebagai penganut paham neoliberalisme.

Saya yang sempat diejek tidak mengerti masalah ekonomi, sekarang diam-diam tersenyum sendiri. Para ahli ekonomi yang menurut saya pernah kehilangan kepribadian nasionalnya, pernah terkagum-kagum dan terkesima oleh "keunggulan-keunggulan" model-model ekonomi tertentu di mancanegara terbukti keliru dalam analisa dan pemahaman, serta pendapat mengenai penerapan kebijakan kebijakan ekonomi yang terbaik untuk bangsa Indonesia.

Yang saya sayangkan, ibarat seorang dokter yang telah salah kasih resep kepada pasien, dan oleh karena kesalahan tersebut pasiennya bertambah sakit, sekarang para ahli ekonomi tersebut tidak mau bertanggung jawab, tidak mau mengaku, tidak mau minta maaf kepada rakyat Indonesia. Sekarang, secara perlahan ramai-ramai mereka mengatakan, mereka pun mendukung gagasan ekonomi yang diamatkan oleh UUD 1945, yakni ekonomi kerakyatan.

Sahabatku, saya jadi ingat – ada seorang ekonom senior yang pernah mengejek ekonomi kerakyatan di depan saya. Beliau mengatakan, belum pernah menemukan istilah ekonomi kerakyatan di literatur. Pada saat itu saya hanya tersenyum, karena hal itu berarti beliau belum pernah membaca tulisan Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir, Prof Soemitro dan Prof Mubyarto mengenai ekonomi kerakyatan. Mungkin beliau juga belum pernah membaca dan menghayati Pasal 33, UUD 1945. Kalaupun beliau sudah baca, kalaupun beliau sudah mengerti, mungkin beliau kesal dan termasuk golongan yang ingin menghapusnya.

** Siapa Lawan Kita? **

Perjuangan kita tidak ringan karena banyak kekuatan yang ingin kondisi seperti sekarang terus berlanjut. Banyak kekuatan yang menghendaki sistim pemerintahan yang lemah. Banyak kekuatan yang suka dengan pejabat-pejabat yang bisa dibeli. Tujuan utama mereka adalah meraup uang sebanyak-banyaknya – mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi di bawah. Inilah sikap dan mental yang ada di hati mereka.

Celakanya, mereka-mereka ini sangat kuat dan sangat kaya. Mereka bergabung, menyatukan kekuatan sesama mereka yang merasa situasi sekarang sudah baik, dan perlu dipertahankan untuk kepentingan kelompok mereka. Lembaga-lembaga negara, institusi-institusi yang seharusnya membela kepentingan publik, diselewengkan dan akan terus dipertahankan sebagai alat daripada kekuatan mereka.

Saya yakin, sahabat tentu sudah melihat dan merasakan berbagai masalah ini semua. Jika belum, atau jika sahabat sudah lupa, mari kita melihat kembali perjuangan Joko Widodo dan Basuki T Purnama - bagaimana mereka, calon-calon pemimpin-pemimpin yang bersih, yang ingin berbuat baik, dikeroyok oleh kaum elite yang jahat.

Kita tidak bisa bayangkan, dulu rakyat dan mahasiswa turun ke jalan, menghentikan masa Orde Baru karena kebocoran keuangan negara ada di kisaran 30 persen. Baru-baru ini melalui tayangan YouTube Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kita mengetahui di DKI Jakarta ada sebuah scanner komputer yang dianggarkan ratusan juta. Ada motor yang seharusnya puluhan juta, dianggarkan lebih dari dua ratus juta. Ada renovasi dan pembuatan halte-halte bus yang dianggarkan sekian milyar - cukup untuk membeli rumah besar di kawasan Pondok Indah, mungkin bahkan cukup untuk membeli rumah di New York atau London.

Sahabatku, saat ini demokrasi kita sedang dibajak dan sedang dirusak oleh iklim kleptokrasi, oleh berkuasanya maling-maling sebagai pejabat negara. Ini adalah kondisi nyata yang kita dapat rasakan bersama. Kita negara besar, terbesar keempat dalam jumlah penduduk, ke 16 dalam besaran ekonomi, yang merasakan angka pertumbuhan ekonomi 6,5 persen. Semua ini angka-angka yang mengagumkan, tetapi nyatanya kita besar karena konsumsi bukan karena produksi. Kita tumbuh karena ekstraksi sumber alam kita. Bangsa lain melirik Indonesia hanya untuk mengambil sumber alam kita dan pangsa pasar kita yang besar.

Tetapi, kita tidak boleh timbul kebencian kepada orang asing. Kita tidak boleh bersikap anti asing. Kita harus berkaca kepada diri kita sendiri. Justru kita harus mawas diri, instrokspeksi, instropeksi dan instrokspeksi. Kita harus berani melihat kelemahan kita, penyakit-penyakit yang ada di badan kita, baru kita bisa kuat, baru kita bisa bangkit.

Kita tidak boleh kompensasi kekurangan kita dengan membenci bangsa lain. Ini akan membuat kita tambah lemah, tambah terperangkap dalam ketidakberdayaan. Saya sering mengatakan, kalau kita punya harta, dan harta itu dicuri oleh orang lain, itu bukan salah pencuri - itu adalah salah kita yang tidak mampu menjaga harta kita sendiri.

Menurut saya, pemimpin yang benar di Indonesia, adalah pemimpin yang berani mengatakan secara jujur kepada rakyatnya: “Hai rakyatku, ini adalah keadaan kita”. Pemimpin yang selalu memberikan kata-kata manis, dengan harapan rakyat terbuai bukanlah pemimpin yang benar.

Disinilah saya harus mengatakan: Sebagian kelompok elite bangsa kita telah terbiasa membiarkan kebocoran anggaran negara, membiarkan kebocoran kekayaan-kekayaan bangsa. Sebagian pimpinan politik kita telah asik melanggengkan kekuasaan, tidak dengan sungguh-sungguh membangun kekuatan ekonomi bangsa Indonesia. Sebagian elite cendikiawan, tokoh kampus dan akademisi memilih diam daripada membela kebenaran dan membela rakyat (tidak mau tahu, pura-pura tidak tahu, tidak mau cari tahu, dan tidak ada usaha untuk mencari tahu apalagi untuk berpihak kepada kebenaran).

Sahabatku, setiap hari kita dapat membaca di surat kabar, kita dapat tonton tiap malam di warta berita televisi, kita dapat lihat di sekeliling kita, kita dapat bicara dengan rekan-rekan, saudara-saudara kita yang berada di daerah-daerah, berada di birokrasi, berada di institusi-institusi pemerintahan, bagaimana korupsi, dekadensi moral, hilangnya integritas dan kejujuran telah tersebar dan merasuk dimana-mana.

Lantas apa yang harus kita kerjakan? Apa kita hanya bisa terus mengeluh dan mengkritik? Saya rasa tidak. Kita harus memilih untuk berjuang, berjuang dan terus berjuang sampai dengan hembusan nafas kita terakhir. Inilah ajaran nenek moyang kita. Jangan pernah menyerah, jangan pernah menyerah, jangan pernah menyerah.

Jangan kita berdiam diri, negara kita dibilang negara paling korup di dunia. Jangan kita berdiam diri, nasib bangsa kita ditentukan oleh para koruptor. Jangan kita berdiam diri, nasib bangsa kita ditentukan oleh segelintir elit.

Jangan kita berdiam diri, saat rakyat takut pemerintah tidak dapat hadir untuk melindungi keselamatannya. Jangan kita berdiam diri, saat kita diadu domba karena perbedaan suku, agama, dan ras.
Selalu saya katakan: Kalau orang baik diam, yang menang dan berkuasa adalah orang orang jahat dan tidak baik.

Karena itu, saya mengajak putera puteri bangsa yang cinta tanah air, putera puteri bangsa yang ingin Indonesia dikenal sebagai bangsa yang terhormat, untuk bergerak melakukan perubahan. Saya percaya, bersama-sama kita bisa berbuat yang baik, berbuat yang benar. Kita bisa menyelamatkan masa depan anak-anak dan cucu-cucu kita. Saya percaya kita masih bisa mencapai cita-cita perjuangan 17 Agustus 1945, yakni negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat, yang rakyatnya hidup dalam keadilan dan kesejahteraan. Banyak suku, banyak ras, banyak daerah, tetapi satu nusa, satu bangsa, satu cita-cita: Indonesia Raya yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto rahardjo. Aman, tenteram, makmur dan sejahtera.

** Pemilu 2014 adalah Momentum Kita **

Sahabatku, hari ini sudah lebih dari 2 juta orang yang bergabung di halaman Facebook saya. Sudah lebih dari 1,1 juta orang yang bergabung di halaman Facebook Gerindra – sebuah angka yang luar biasa. Bahkan, menurut catatan Socialbakers.com, Gerindra telah menjadi partai politik dengan halaman Facebook dengan jumlah anggota terbesar di dunia.

Saya yakin, diantara sahabat yang bergabung disini ada yang sekedar ikut-ikutan. Saya yakin ada juga lawan politik saya, yang sekedar ingin monitor pemikiran-pemikiran saya. Tidak apa-apa. Mudah-mudahan saya bisa pengaruhi Anda juga. Tetapi saya percaya, mayoritas adalah orang-orang baik yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan saya.

Sahabatku, kita tidak menginginkan terlalu banyak. Kita tidak bermimpi terlalu hebat. Kita hanya ingin Indonesia dimana semua warganya bisa hidup dengan aman, bisa mencari nafkah dengan halal dan terhormat. Kita hanya ingin Indonesia dimana semua warganya bisa menyekolahkan anaknya dengan tenang, bisa berobat kalau sakit, dan bisa mencari kebahagiaan tanpa menyakiti orang lain. Itu adalah cita-cita kita.

Saya selalu ingat apa yang diceritakan kepada saya oleh seorang pemimpin yang saya kagumi, bapak Alm. Muhammad Nur yang saya yakin sampai sekarang masih dicintai oleh rakyatnya, rakyat Jawa Timur. Beliau mengatakan kepada saya, "Mas Bowo, pemimpin baru berhasil kalau wong cilik iso gumuyu". Pemimpin baru berhasil kalau rakyat biasa bisa tersenyum.

Saya juga selalu ingat, sebuah adegan yang pernah saya ceritakan di halaman ini. Saat saya turun dari kediaman saya di desa Bojong Koneng, saya bertemu dengan seorang kakek tua yang membawa pikulan penuh kerupuk. Saya berhenti dan menanyakan “dari mana bapak berasal?” Ia menjawab, dari Ciawi.

Jarak dari tempat ia tinggal, adalah 12 kilometer dari titik saya jumpa dengan beliau. Berarti setiap hari ia berjalan, pulang pergi 24 kilometer. Sebagai mantan prajurit, sebagai mantan infanteri, saya tahu apa arti 24 kilometer setiap hari. Saat itu, Ia pulang dari Bojong Koneng, kerupuknya belum habis terjual.

Ini adalah salah satu adegan yang sangat mengganggu hati saya. Di saat Indonesia gembar gembor sebagai ekonomi ke 16 terbesar di dunia, di saat mal-mal mewah tumbuh, di saat orang-orang berseliweran dengan kenikmatan-kenikmatan yang mencolok, ada seorang kepala keluarga yang harus jalan kaki 24 kilometer untuk berjualan kerupuk.

Kadang kita tidak mau melihat penderitaan rakyat kita, karena tidak tahan. Tetapi inilah perjuangan kita. Kita harus bertekad mewujudkan perubahan. Momentumnya adalah sekarang. Saya merasakan arus dukungan ke arah kita. Komunitas Facebook Gerindra sudah 1,1 juta orang, komunitas Facebook saya sudah 2 juta orang. Kalau kita sungguh-sungguh meyakinkan orang-orang disekitar kita, katakanlah masing-masing meyakinkan lima orang saja teman, kerabat dan keluarga kita setiap bulan sampai dengan pemilu 2014, kita bisa ciptakan suatu revolusi kebaikan, revolusi keadilan. Kita bisa ciptakan suatu revolusi yang damai, yang konstitusional, yang tidak menimbulkan penderitaan yang lebih parah lagi bagi rakyat Indonesia.

Sahabatku, kalau kita semua satu tekad, satu pendirian, satu harapan dan satu cita-cita. Kalau kita semua ingin pembaharuan, ingin kejujuran, ingin pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang tidak korup, pemerintahan yang berjuang untuk rakyat, masa kekuatan jutaan jiwa bisa kalah dengan para koruptor, para perampok, para penyelundup, dan para penjebol uang rakyat.

Pemuda pemudi Indonesia dulu telah buktikan dengan gagah berani, walau diberikan ultimatum oleh tentara Inggris untuk menyerah, mereka tidak menyerah. Masa sekarang kita menyerah kepada kezholiman? Menyerah kepada para kurawa? Relakah kita perjuangan para pahlawan kita, perjuangan Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai, Mayor Daan Mogot, Jendral Sudirman yang sudah habis-habisan, sia-sia?

Karena itu, kalau sahabat sekalian sungguh-sungguh bersama saya, mari kita bersatu. Saya telah siapkan suatu alat perubahan, suatu instrumen pembaharuan, yang bernama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Perjuangan kita masih jauh. Praktik-praktik kecurangan, suara hantu, serangan fajar, dan segala macam praktik-praktik akan kita hadapi. Tetapi kalau kita semua kompak, kalau masing-masing dari kita dapat meyakinkan dan merekrut lima orang saja setiap bulan sampai dengan April 2014, bayangkan yang sekarang hanya dua juta saya yakin dapat menjadi 80 juta suara atau lebih.

Sahabatku, mari kita yakinkan teman-teman kita, saudara-saudara kita dengan tenang, dengan rasional, dengan jernih, dengan fakta dan angka. Jangan kita menghardik orang lain. Jangan menghina orang lain. Jangan kita menjelekkan orang lain. Kondisi yang kita alami sekarang adalah kesalahan kita semua.

Mari kita ajak seluruh unsur dan komponen bangsa, jangan kita berkampanye dengan kebencian, dengan dengki, dengan iri, dan dengan ciri-ciri manusia yang lemah lainnya. Mari kita gali kekuatan yang tangguh, jiwa besar, sikap pemaaf. Mikul duwur mendem jero. Tanamlah yang tidak baik, angkatlah yang baik. Kearifan nenek moyang kita itulah yang harus kita pedomani. sikap pemenang. Sing becik ketitik, sing olo ketoro. Ojo dumeh, ojo adigang adigung adiguno, ojo lali, ojo kagetan. Ojo rumongso iso, ning iso rumongso.

Mohon maaf bagi sahabat yang bukan dari Jawa, saya yakin dari daerah sahabat sekalian kearifan-kearifan seperti ini ada. Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Inilah prinsip-prinsip yang mendasari kebijakan politik saya. Berbuat baik, berpikir baik, bersikap baik, dan berharap baik.

Kalau kita sudah mulai dengan jelek menjelekkan, hasilnya pun bisa-bisa lebih jelek. Kalau api kita lawan dengan api, maka akibatnya adalah api yang lebih dahsyat. Api harus kita lawan dengan air. Mereka yang menebarkan kebencian, pasti akan rugi.

** Dukung Prabowo? Silahkan Dukung Gerindra **

Dalam kerangka ini juga saya ingin menyinggung suatu fenomena yang marak terjadi beberapa tahun, terutama beberapa bulan terakhir ini. Banyak bermunculan, organisasi-organisasi yang menggunakan nama saya “Prabowo” sebagai nama organisasi.

Seorang pemimpin politik memang harus siap menjadi pembawa bendera, siap di berada di garis terdepan, siap menerima kritik dan hantaman. Seorang pemimpin politik harus siap dijadikan ikon. Namun, seringkali saya katakan, dan akan saya tekankan lagi pada kesempatan ini, saya tidak menghendaki terciptanya sebuah kultus individu.

Dengan ini, saya mohon dengan hormat, rekan-rekan yang telah telanjur membentuk ormas yang menggunakan nama saya untuk nama organisasi, jika rekan-rekan benar-benar tulus mendukung saya, saya mohon nama tersebut direvisi. Sekarang saya lihat ada ormas “Gardu Prabowo”, ormas “Permata Prabowo”, ormas “Gerakan Nasional Pendukung Prabowo”, ormas “Kesatuan Aksi Pendukung Prabowo untuk RI 1” dan mungkin ada ormas lain-lain lagi yang tidak saya sebut disini.

Sahabatku, kalau benar ingin perubahan, hanya satu alat yang dapat mewujudkan perubahan itu: Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Gerindra harus menang pemilu 2014. Target kita: Gerindra menjadi single majority di DPR RI.

Sekali lagi, saya mohon sahabat revisi nama ormas sahabat, dan bergabunglah dengan Partai Gerindra. Bergabunglah dengan gerakan kejujuran, gerakan anti korupsi, gerakan membela wong cilik, gerakan agar wong cilik iso gumuyu, gerakan agar Indonesia berdiri diatas kaki sendiri, gerakan agar Indonesia terhormat, gerakan agar Indonesia dihormati bangsa bangsa lain, gerakan menjadikan Indonesia tidak mengemis, gerakan menjadikan Indonesia swasembada pangan dan energi, gerakan menjadikan Indonesia negara produsen tidak hanya konsumen produk impor.

Sahabatku, inilah tantangan-tantangan kita. Oleh karena itu, jangan kita buah energi dan buang waktu untuk hal-hal yang tidak esensial.

** Mari Tingkatkan Kewaspadaan, dan Mari Bergerak! **

Pada kesempatan ini juga saya ingin ingatkan, saudara-saudara harus waspada akan cara-cara yang ditempuh, oleh orang-orang yang tidak suka dengan saya, untuk menggembosi kredibilitas saya. Salah satunya adalah dengan menyebarkan informasi tidak benar, “Prabowo akan hadir disini, akan hadir disana” – tetapi sebenarnya, saya tidak mengetahui acara tersebut, atau tidak dapat menghadiri acara tersebut.

Saya minta maaf, kalau saya tidak bisa datang ke setiap undangan, ke setiap acara. Badan saya hanya satu. Setiap hari saya mulai bekerja dari jam 8 pagi, dan biasanya selalu ada empat, lima pertemuan sampai tengah malam.
Saudara bisa membaca, rencana-rencana kegiatan saya di halaman Facebook dan Twitter saya @Prabowo08. Jika saudara memerlukan klarifikasi jadwal saya, saudara bisa kontak ke Sekjen Gerindra, saudara Ahmad Muzani. Saudara juga bisa kirim email ke saya di alamat 08@prabowosubianto.web.id.

Sahabat, perjuangan ini memang berat, tetapi kita tidak boleh gentar, kita harus tabah. Never surrender, never surrender, never surrender. Jangan menyerah, jangan menyerah, jangan pernah menyerah. Mari kita berjuang dengan benar, dengan niat tulus, dengan niat bersih, niat bukan mencari jabatan untuk memperkaya diri, tetapi benar-benar mencari mandat dari rakyat, untuk bersama memimpin bangsa, untuk melakukan transformasi bangsa menjadi bangsa yang dicita-citakan oleh para pendahulu kita. Indonesia raya yang adil, makmur, aman, sentosa, berdaulat, berdiri di atas kaki sendiri. Bangsa yang dihormati dan menghormati bangsa lain.

Mari kita lakukan perubahan. Mari kita selamatkan masa depan anak dan cucu kita. Mari kita wujudkan cita-cita bung Karno, bung Sjahrir, Jendral Sudirman. Jangan kita kecewakan mereka yang sudah gugur. Kalau dulu mereka berani mengatakan, merdeka atau mati, sekarang kita harus katakan, sudah saatnya Indonesia berdiri tegak, teguh, berani, gembira, dan optimis.

Terima kasih. Salam Indonesia Raya!

Bojong Koneng, 4 Maret 2013.

Prabowo Subianto