Kamis, 29 Desember 2011

MARAKNYA AKSI PENAMBANG EMAS LIAR


MEDIA PUBLIK – PONTIANAK. Penambang emas liar di Kalimantan Barat kembali marak, dan aktivitas ini sangat menghawatirkan, sebab semakin bertambah parah tingkat kerusakan lingkungan daerah aliran sungai (DAS) tersebut, hasil dari pantauan Media Publik, Jum`at (29/12).

Direktur Daerah LSM LEKEM Kalimantan Barat (Lembaga Kerukunan Masyarakat), Ayef Syafarudin mengungkapkan, “Hasil investigasi kami dilapangan terdapat sekitar 6.613 hektar (Ha) areal penambang emas illegal di daerah provinsi Kalimantan Barat ini dan areal terbesar terdapat di 267 lokasi di seluruh penjuru Kabupaten/Kota, Provinsi Kalimantan Barat,” ujarnya (29/12).

Ayef Syafarudin yang juga wartawan Media Publik, menambahkan, “Keberadaan pertambangan emas liar ini sangat besar memberikan kontribusi terhadap lajunya kerusakan lingkungan di daerah aliran sungai (DAS) di Kalimantan Barat,” katanya.

“Dari 14,86 juta Ha DAS di Kalimantan Barat hanya 1,55 juta Ha atau sekitar 10,43 persen lingkungannya yang masih dalam keadaan baik, selebihnya dalam keadaan kondisi rusak dengan berbagai tingkatan akibat dari sebuah ekploitasi yang tidak terkendali,” cetus Ayef.

Lebih lanjut Ayef menjelaskan, “ Dari sekian banyak kondisi alam yang rusak ini ada 1,34 juta Ha DAS sangat kritis, 2,10 juta Ha kritis, 6,14 juta Ha hamper kritis, dan 3,73 juta Ha berpotensi kritis,” ungkapnya.

“dari hasil fakta dilapangan yang kami dapatkan, bahwa pertambangan emas illegal ini bukan hanya dilakukan di darat saja, akan tetapi mereka melakukannya di badan sungai, sehingga berdampak timbulnya erosi yang mengakibatkan dangkalnya aliran sungai serta menimbulkan pencemaran sungai,” imbuh Ayef Syafarudin.

Kepala BLH Kalimantan Barat, ketika ditemui wartawan Media Publik di kantornya mau diminta konfirmasinya, saat itu tidak berada ditempat dan staf kantor tersebut ketika diminta nomor kontak pimpinannya tidak berani memberikannya. (Tim)

Linda Djalil Lontarkan Sindiran Terhadap Angelina Sondakh

Media Publik. Beberapa hari lalu santer terdengar kabar bahwa Linda Djalil, saudara tiri (Alm) Adji Massaid, melontarkan sindiran tajam terhadap Angelina Sondakh lewat blog pribadinya. Tulisan dalam blog tersebut berjudul Bu Broto, Losmen Bu Broto, Brotoseno, dan Angelina Sondakh yang diposting pada akhir tahun 2011 ini.

Tak hanya itu Linda Djalil juga menulis puisi Rumput Di Atas Makam yang ia tujukan khusus untuk Angie, panggilan akrab Angelina Sondakh, yang berulang tahun pada 28 Desember.


Mengenai tulisan tersebut, Anggie pun menyayangkan sikap Linda terhadap dirinya, apalagi bila Linda memang masih saudara dengannya.
“Kalau saudara, tidak mungkin akan tega ‘mencaci-caci’ saudaranya yang janda, punya anak yatim, harusnya dikuatkan, bukan dicela…Angie sabar,” kata mantan Puteri Indonesia itu dalam akun Twitternya.
Tak hanya itu saja, Angie juga menambahkan bahwa bukan kali ini saja Linda menjelek-jelekkan keluarganya.
“Merasa aneh, ketika mas Adjie masih ada, dia menjelek-jelekan mas Adjie dan keluarga mas Adjie di Belanda. Sekarang jadi berbalik…ampunilah,” kata Angie.
Lalu bagaimana tanggapan Mudji Massaid? Rupanya saudara ipar yang juga sangat dekat dengan Anggie tersebut ikut merasa emosi terhadap Linda. Ia pun membela Anggie dan menunjukkan dukungannya lewat Twitter
My bro Adjie only has one real sister Cherie, who the f!@# are you LD? you’re not even the dirth of my shoes,” itulah ‘kicauan’ Mudji dalam akun Twitternya.
Dalam tulisannya, Linda menceritakan serial Losmen Bu Broto yang tayang di TVRI tahun ’80-an. Lalu cerita pun meloncat pada ‘Bu Broto’ lain yang tak lain adalah Angelina Sondakh. Linda lalu membeberkan cerita tentang Anggie yang benar-benar terlihat sedih saat Adji Massaid meninggal dunia. Linda bahkan menulis bahwa Anggie sempat berjanji tidak akan menikah karena hanya ada Adji di hatinya. Setelah itu sindiran-sindiran tajam Linda pun mengalir untuk Angie yang digosipkan dekat dengan Kompol Brotoseno.

Menurut Angelina Sondakh yang juga seorang anggota DPR Komisi X ini, ucapan Linda Djalil tidaklah pantas sebagai seorang saudara. Apalagi, standing Anggie yang seorang janda dari Adji Massaid ini.

“Kalau saudara, tidak mungkin akan tega mencaci-caci saudaranya yang janda punya anak yatim ini, harusnya dikuatkan, bukan dicela…,” ujar Angie dalam twitternya. (TIM)

PKB Usul, DPR Cukup Dua Fraksi Saja

MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan pada periode mendatang hanya perlu ada dua fraksi di DPR, yaitu fraksi koalisi pendukung pemerintah dan fraksi oposisi.

"Siapa pun parpol yang duduk di politik boleh memilih. Dengan dua fraksi tidak akan ada main-main. Dalam kebersamaan, baik koalisi dan oposisi tidak palsu, koalisi sunguh-sungguh," kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kantor DPP Pusat PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2011).

Ia mengaku bahwa saat ini sistem fraksi di DPR tidak efektif. "Tidak seperti sekarang bikin undang-undang perlu waktu lobi energi. Kelamaan, padahal besok pagi rakyat membutuhkan undang-undang," keluhnya.

Namun PKB sendiri belum bisa memutuskan dalam periode mendatang apakah akan tetap bertahan dalam koalisi pemerintah. "PKB akan lihat mau ikut koalisi atau oposisi.
Saya lihat koalisi pemerintah sekarang masih palsu-palsuan," tukasnya. (Tim)

HATTA BUTUH PASANGAN YANG COCOK PADA PILPRES 2014

MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Wibowo mengatakan, dikotomi militer dan sipil sudah tidak relevan lagi untuk pemilihan presiden pada pemilu 2014. Alasannya, pada 2014 reformasi sudah berjalan 15 tahun. Sehingga dikotomi itu sudah tidak relevan.

Menurut Drajad, ini bisa terlihat dari pengalaman di berbagai pemilihan kepala daerah. Banyak yang memakai dikotomi militer-sipil yang ternyata pada akhirnya kalah dengan calon dari sipil. "Jadi saya rasa masyarakat sudah tidak melihat TNI atau sipilnya. Tetapi melihat, apakah capres itu betul-betul merakyat atau tidak," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (29/12).

Untuk PAN, lanjutnya, tidak akan tepaku apakah capres harus dari kalangan militer atau tidak. Atau malah dikotomi Jawa dan luar Jawa. Yang menjadi pertimbangan yaitu dari sisi elektabilitas. ‘’Siapa yang paling cocok berpasangan dengan Bang Hatta, itu yang akan kita ajukan. Tapi kalau kita bisa mengajukan sendiri, kita akan maju sendiri,’’ tambah dia.

Ia mengaku, untuk urusan Capres, PAN sudah bulat untuk mengusung Hatta Rajasa. Lantaran, hal itu sudah diputuskan di rakernas yang merupakan forum tertinggi kedua setelah kongres. Tinggal kemudian upaya dan kerja keras PAN untuk bisa mengusung capres sendiri dan tidak tergantung pada partai lain. Yaitu, minimal mendapat perolehan suara 15 persen.(Tim)

Pemerintah Kurang Tanggap Terhadap Lingkungan


MEDIA PUBLIK - BANJARMASIN. Kerusakan sebuah lingkungan selain disebabkan oleh fator alam, hal juga bisa disebabkan oleh tangan-tangan jahil ulah manusia itu sendiri. Hal demikian tentunya untuk memperbaiki rusaknya lingkungan terbut tidak terlepas dari sebuah kewajiban manusia itu sendiri yang seyogyanya diemban oleh pemerintah, ungkap Fauzi Noor Direktur Lembaga Pemerhati Masyarakat (LEMPEMA), Kamis 29/12 di Markas Koalisi Lintas LSM Kalimantan, Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin.

Lanjut Fauzi Noor yang juga merupakan petinggi salah satu LSM terkemuka di Kalimantan LEKEM Kalimantan, "Berbicara permasalahan hujan seperti yang terjadi saat ini, saya lihat di Banjarmasin sudah sepekan ini hujan turun dan mengakibatkan sebagian sudut-sudut kota jalannya tergenang air, nah inikan salah satu kewajiban pemerintah setempat untuk mengatasi polimik ini, tentunya pemerintah daerah harus bisa dengan jeli tanggap menyikapi permasalahan banjir ini," ujarnya.

"Selain itu saya lihat di Banjarmasin dan sekitarnya permasalahan sampah tidak tertata dengan baik, padahal semua masyarakat membayarkan kontribusi sampah itu setiap bulannya lewat rekening pembayaran PDAM dan Listrik, bahkan semua perusahaan baik berskala besar maupun kecil dalam menghidupi perijinannya juga mendapatkan tagihan retribusi sampah tersebut, dikemanakan uang peruntukan sebanyak itu? Sedangkan fakta dilapangan jelas-jelas penanganan sampah itu seperti rabun," ungkap Fauzi.

Sementara Aspihani Ideris seorang Pengamat Lingkungan menanggapi polimik penanganan lingkunagan ini ketika dihubungi via telepon Kamis (29/12) oleh wartawan Media Publik, "Permasalahan lingkungan memang merupakan sebuah pekerjaan yang rumit dan kurang terlalu dipedulikan oleh masyarakat itu sendiri, tentunya kewajiban dari pemerintahlah yang sepatutnya menyikapi masalah lingkungan ini," ujarnya.

"Sebenarnya permasalahan lingkungan ini bukan hanya masalah banjir dan sampah saja, akan tetapi sangat banyak yang harus ditangani serius oleh pemerintah, seperti dampak dari sebuah limbah perusahaan, tidak adanya reklamasi pada lahan yang sudah dipakai dan lain lain sebagainya," kata Aspihani Ideris.

Lebih lanjut Aspihani Ideris yang juga petinggi LSM Pemerhati Lingkungan Hidup (PELIH), mengungkapkan, "Permasalahan lingkungan ini sudah nyaris tumpul tidak bisa selesai-selesainya ditangani oleh pemerintah, bahkan mereka sudah tidak berdaya menghadapi berbagai perkara kejahatan pengrusakan lingkungan, padahal permasalahan lingkungan ini sudah jelas ditegaskan dalam UU No.23 tahun 1997 dan UU No.32 Tahun 2009," cetusnya.

"Kan penerapan hak atas lingkungan itu merupakan sebuah bagian terpenting dari implementasi Undang-undang lingkungan, karena keberadaan hak tersebut sudah diatur dalam Undang-undang lingkungan itu sendiri. Maka secara umum dapat dikatakan penerapan hukum di Indonesia termasuk didalamnya mengenai hak atas lingkungan tampaknya masih sangat jauh dari yang diharapkan," kata Aspihani. (Tim)

AKIBAT KECANDUAN FACEBOOK, SUAMI COBA BUNUH ISTRI

Media Publik- Amerika Serikat. Gara-gara sang istri terlalu lama menghabiskan waktu dengan Facebook, seorang laki-laki di Washington, Amerika Serikat mencoba membunuh istrinya. Laki-laki tersebut akhirnya dijebloskan ke penjara setempat, Washington County Correctional Facility.

Harry Hibbs Jr., nama laki-laki tersebut juga didenda sebesar US$500 ribu atau sekitar Rp4,54 miliar sebagai jaminan atas tuduhan percobaan pembunuhan, penyerangan, dan perbuatan tidak menyenangkan.

Di hari kejadian, kepolisian North Strabane menerima panggilan darurat sekitar pukul 19.30 pada malam Natal lalu. Disebutkan, seorang pria berupaya untuk menembak istrinya di dalam rumahnya.

Anna, istri Harry Hibbs kemudian mengatakan kepada polisi bahwa suaminya itu telah menodongkan sebuah senapan ke wajahnya dan menembaknya. Namun untungnya, senapan itu macet.

Dikutip dari Pittsburgh Post-Gazette, 29 Desember 2011, Anna juga mengaku bahwa Harry mendorongnya ke kasur saat ia berupaya menyelamatkan anak mereka yang berusia 2 tahun. Akibatnya, Anna mengalami memar dan luka yang membutuhkan beberapa jahitan.

Anak mereka yang lain yang berusia 10 tahun juga ada di rumah saat peristiwa tersebut terjadi. Untungnya juga tidak terluka. Saat polisi tiba dan menemukan mereka,  Harry sedang berjalan keluar pintu dengan menenteng senapan.

Saat diringkus, Harry mengatakan pada polisi bahwa ia merasa muak karena  melihat istrinya terus ada di depan Facebook. Dari tangan Harry, polisi menyita sepucuk senapan. (umi/tim)

Selasa, 27 Desember 2011

TKW DIPERKOSA BERGANTIAN DI ARAB SAUDI

MEDIA PUBLIK - MEKAH. Kepolisian Kota Makkah menemukan seorang pembantu rumah tangga asal Indonesia di checkpoint Al Jabal jalan pesisir Laith Kota Makkah dalam kondisi memprihatinkan.

Dalam informasi Kepolisian Makkah yang dirilis salah satu Koran harian Arab Saudi menyatakan, pembantu rumah tangga Indonesia yang berumur 20 tahun dipukuli dan diperkosa oleh tujuh pria yang sedang mabuk.

Kepolisian setempat menyatakan, pembantu rumah tangga Indonesia tersebut berawal meninggalkan rumah majikannya dengan seorang pria muda untuk melakukan hubungan intim di salah satu rumah rekannya di kota Jeddah.

"Dua pria memanggil 5 orang rekannya untuk menemuinya di suatu tempat di jalan Laith Makkah. Sebelumnya kedua pria tersebut membeli minuman alkohol di kota Jeddah dan setelah itu bertemu dengan rekannya di salah satu tempat dimana mereka telah melakukan pemerkosaan secara bergantian terhadap pembantu rumah tangga Indonesia,” ujar Kepolisian setempat.

Pembantu Indonesia tersebut ditemukan polisi pada hari ini, Selasa (27/12/2011) waktu setempat dalam kondisi memprihatinkan, kelelahan dan tidak mampu berjalan. Saat ini dia sudah dilarikan ke Rumah Sakit di daerah Jarwal kota Makkah.

"Ini tindakan biadab, apalagi dilakukan di wilayah kota Makkah. Entah sampai kapan penderitaan TKI di Arab Saudi ini berakhir. Apapun motif mulanya, Pemerintah Indonesia sebaiknya menunjukkan sikap tegas untuk menuntut pelaku dihukum seberat-beratnya. Ingat !!! Pemerkosaan masuk dalam kategori hukuman mati, jadi jangan hanya mereka yang bisa menuntut hukuman mati terhadap TKI,” ujar Plt. Ketua Korwil Arab Saudi PDI Perjuangan, Sharief Rachmat.

"Harapan PDI Perjuangan kiranya KJRI Jeddah dapat bertindak cepat, diantaranya mencari mengujunginya sekaligus biodata korban," sambung Sharief.

Kepolisian setempat telah melakukan perburuan besar-besaran terhadap tersangka. Dan sementara itu Kepolisian Makkah mengatakan telah menangkap sekelompok yang terdiri diantaranya warga Saudi, Yaman, dan Sudan. (TIM)

Senin, 26 Desember 2011

JUAL RUMAH MINIMALIS TYPE 45


LOKASI :
KOMPLEK DARUL HIJRAH PUTRI . JLN, KARANG ANYAR III PONDOK III RT. 19 LOKTABAT UTARA, BANJARBARU KOTA.

E-mail : fauzi_noor@ymail.com

TYPE : 45/150 mtr
Harga Rp, 150.000,000
Dp ,20%
Anda Berminat Hubungi Fauzi Noor, HP : 081348164545

Kamis, 22 Desember 2011

HUJAN DERAS AKIBATKAN BANJIR JALAN KOMPLEK RAMA BANJARMASIN

MEDIA PUBLIK – BANJARMASIN. Banjarmasin dikenal dengan kota seribu sungai dan seribu ruko. Daratan Kota Banjarmasin belakangan kian turun di bawah permukaan air laut. Terbukti, saat air pasang, atau ada hujan curahannya yang cukup lebat mengakibatkan sebagian besar wilayah daratan kota ini langsung terendam. Beberapa tahun lalu, daratan Kota Banjarmasin berada 16 centimeter di bawah permukaan laut.

Menyusul perubahan iklim, daratan kota ini semakin turun, apalagi dipenghujung tahun saat ini hujan sering melanda kota Banjarmasin mengakibatkan banyaknya jalanan yang terendam air.
Hal ini terjadi dari pantauan Media Publik, Kamis (22/12) di beberapa daerah Kota Banjarmasin dan tidak terkecuali terjadipula di Komplek Rama dan sekitarnya daerah jalan gatot Subroto Banjarmasin.

Hendra yang merupakan warga Komplek Rama RT.39 Banjarmasin, mengatakan “Banjir di daerah komplek Rama ini terjadi setiap tahun, dan bahkan setiap ada hujan deras pasti jalanan di daerah ini digenang air,” katanya.

“Seperti terjadi hari ini hujan deras mengguyur kota Banjarmasin mengakibatkan sepanjang jalanan tergenang air mencapai ketinggian 15 cm, padahal komplek Rama ini di apit dua buah sungai, yaitu sungai di samping jalan Veteran dan Sungai di samping jalan Ahmad Yani,” ungkap Hendra.

Aspihani Ideris seorang pengamat lingkungan ketika dihubungi media ini via telepon (22/12) mengatakan, “Saya rasa banjir langganan yang terjadi di beberapa daerah di Kota Banjarmasin ini di akibatkan tiga faktor, yaitu faktor alam sendiri, faktor banyaknya pembangunan ruko yang menutupi arus aliran air sendiri dan faktor kurangnnya drainase got tempat mengaliran air kesungai,” katanya.

“Oleh karena itu untuk menanggulanginya perlu perhatian prioritas yang serius dari pemerintah Kota Banjarmasin itu sendiri untuk memperbanyak pembangunan drainase dan gorong-gorong untuk mengalirkan air itu ke sungai,” kata Aspihani.

Ditambahkannya lagi, “Selain itu pula pemerintah kota Banjarmasin tentunya badan perijinan harus jeli mengeluarkan ijin bagi pemohon yang mau membangun ruko dengan memperhatikan lingkungan di sekitarnya, artinya setiap membangun sebuah ruko itu harus mewajibkan membuat sebuat drainase dan gorong-gorong, yang tentunya tidak terlepas pula dari semua ini kewajiban DPRD Kota Banjarmasin untuk memikirkannya,” pungkas Aspihani Ideris yang juga Direktur LSM LEKEM KALIMANTAN.

Muryanta Kepala Dinas Sungai dan Drainase Kota Banjarmasin diminta konfirmasinya oleh Media Publik mengatakan, “Dari 105 sungai yang melintasi Kota Banjarmasin, hanya tinggal 74 sungai yang dalam kondisi baik. Sisanya sudah mati atau rusak akibat sedimentasi, sampah, limbah rumah tangga, limbah industri, dan limbah alam,” katanya.

“Agar kota ini tidak lebih terendam di masa mendatang, perlu perbaikan sungai dan drainase. “Kalau ketinggian permukaan laut yang terus meningkat belakangan ini tidak bisa ditangkal oleh siapapun, hal itu memang sudah kondisi alam yang rusak, yang penting bagaimana kota ini tidak terlalu lama terendam akibat dari dampak perubahan alam itu,” katanya.

Lebih lanjut Muryanta mengatakan , “Upaya pengerukan selama ini, baru sekitar 3% yang berhasil diperbaiki masih banyak lokasi sungai yang harus dikeruk dan diperdalam agar sirkulasi air laut yang masuk ke dataran perkotaan bisa lancar. Untuk memperbaiki sungai yang ada di wilayah ini diperlukan dana cukup besar yang perhitungan kami, dana yang dibutuhkan Rp3,8 triliun dengan rinciannya, Rp3,3 triliun untuk perbaikan sungai dan Rp524 miliar untuk pembangunan serta perbaikan sistem drainase,” ungkapnya. (Tim)

Rabu, 21 Desember 2011

Kapolres Banjar Kunjungi Polsek Sungai Tabuk

MEDIA PUBLIK – MARTAPURA. Kunjungan Kapolres Banjar AKBP Wahyu Dwi Ariwibowo, S.Ik yang baru menjabat sebagai Kapolres Banjar, sekitar dua bulan ini ke Polsek Sungai Tabuk disambut hangat oleh jajaran kepolisian di Polsek Sungai Tabuk. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau dan memberikan motivasi anak buahnya dalam menjalankan tugas sebagai abdi Negara. Kunjungan ini di manfaatkan Kapolres Banjar AKBP Wahyu Dwi Ariwibowo untuk bersilaturahmi dengan Muspika, Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat setempat. Rabu, (21/12).

Kapolsek Sungai Tabuk Iptu Samsu Darsono dalam sambutannya menyampaikan, “Saya atas nama jajaran Polsek Sungai Tabuk mengucapkan selamat datang kepada bapak Kapolres beserta rombongan dan rasa terima kasih kepada semua undangan yang hadir,” katanya.

“Jujur saya merasa sangat mendapat kehormatan atas kunjungan dan arahan langsung dari atasan saya ini bapak Kapolres Banjar yang disaksikan langsung oleh segenap para undangan yang hadir,” ungkap Kapolsek Sungai Tabuk Iptu Samsu Darsono.

Lebih lanjut Iptu Samsu Darsono mengungkapkan, “Mudah-mudahan dengan arahan dari bapak Kapolres dapat memberikan motivasi yang berarti bagi diri kami dalam menjalan tugas sebagai abdi Negara,” katanya.

Kapolres Banjar AKBP Wahyu Dwi Ariwibowo, S.Ik dalam sambutannya mengatakan, “Saya berharap dan meminta agar anggota kepolisian yang bertugas disini (Wilayah Polsek Sungai Tabuk) lebih sering melakukan kunjungan kepelosok pedesaan yang menjadi desa binaannya dan selalu berada ditengah-tengah masyarakat agar persoalan keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat bisa diatasi bersama-sama dengan cepat, karena arti pentingnya kebersamaan dalam menciptakan suasana yang aman dan tertib.” Katanya.

“Hendaknya setiap orang atau individu menjadi polisi bagi dirinya sendiri,lingkungan dan masyarakat. Mulai dengan bisa menciptakan suasana aman dan tertib untuk diri sendiri, lingkungan dan masyarakat yang lebih luas. Sebab dengan begitu akan memunculkan suasana yang lebih aman dan tertib lebih cepat bisa terwujud,” kata bapak Kapolres..

Kapolres Banjar AKBP Wahyu Dwi Ariwibowo lebih rinci menyampaikan, Bahwa sebuah keamanan dan ketertiban itu tidak lahir dengan sendirinya, tetapi diciptakan dan kerjasama serta diusahakan oleh semua pihak dari kalangan masyarakat masyarakat itu sendiri, karena itu saya harap agar semua pihak dapat bekerjasama dalam upaya untuk menciptakan suasana yang aman dan tertib dimasyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut Kapolres menyampaikan, “Bahwa Kabupaten Banjar saat ini berada pada peringkat kedua dalam penyebaran dan penyalahgunaan Narkoba di wilayah hukum Polda Kalimantan Selatan, dan bisa dipastikan diwilayah Kecamatan Sungai Tabuk ini ada peredaran dan penyalahgunaan Narkoba,” katanya.

“Untuk itu saya meminta masyarakat memberikan informasi kepada polisi jika mengetahuinya, karena bahaya pemakai narkoba ini sangat merusak bagi bangsa dan generasi muda kita,” rinci bapak Kapolres Banjar.

Kapolres Banjar dalam sambutannya seraya memperkenalkan dirinya mengatakan” Saya lulusan Akpol angkatan 1994 dan memulai karir di Brimob Polri, sudah banyak bertugas diberbagai daerah di Indonesia bahkan sering bertugas didaerah konflik. Setelah Lulus Akpol saya ditempatkan di Jakarta dan kemudian pindah ke Sumatera Selatan dan pindah lagi ke Nusa Tenggara Timur dan akhirnya saya ditempatkan di jajaran Polda Kalimantan Selatan, yaitu sebagai Kapolres Banjar, “ ungkapnya.

Sementara itu Kastalani Ideris, seorang tokoh pemuda Sungai Tabuk mengungkapkan, "Mudah-mudahan dengan adanya kunker Bapak Kapolres Banjar ini senantiasa menjadikan Motivasi Kepolisian Sungai Tabuk benar-benar dapat menjalankan amanah yang di emban di pundaknya," katanya.

"Selama ini, saya lihat Kepolisian Sungai Tabuk ini masih kurang tanggap dalam mengatasi permasalah hukum di daerah Sungai Tabuk ini," ungkap Kastalani Ideris yang juga Wakil Direktur LSM LEKEM Kalimantan.

Lanjut Kastalani Ideris, "Selain itupula saya lihat kurang tanggapnya Kepolisisan Sungai Tabuk dalam mengatasi permasalah hukum dikarenakan sarana dan mobilitas yang dimiliki oleh Polsek Sungai Tabuk sangat kurang terpenuhi, mudah-mudahan kedepannya permasalahan ini bisa disikapi dengan bijak," cetusnya. (Tim)

Senin, 19 Desember 2011

Capres & Cawapres Buat Blue Print Ekonomi Sesuai Dengan UUD

MEDIA PUBLIK - JAKARTA. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta kepada siapa saja yang akan maju menjadi Calon Presiden dan Calon Wakil Presien di 2014 supaya membuat blue print ekonomi untuk membangun Indonesia.

"Kepada siapapun yang mau jadi Capres, buatlah blue print ekonomi yang sesuai dengan UUD kita. Jadi kalau Hatta mau maju, buatlah Hattanomics, ekonomi ala Hatta itu bagaimana?. Kalau Prabowo mau maju, buat Prabowomics. Jadi di negara moderen seperti itu. Ada Clintonomics, ekonomi Clinton. Ada Reganomics, ada Obamanomics," ungkap Amien Rais saat ditemui di Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Senin (19/12/2011).

Hal tersebut menurut Amien sangat penting, pasalnya masyarakat Indonesia sudah jenuh dengan slogan Capres tentang penegakan hukum, berantas korupsi.

"Itu juga betul, tapi agak jenuh kita. Tapi yang lebih dibutuhkan saya kira, ketika ekonomi kita semakin membagus," ujarnya.

Tokoh yang akan muncul di 2014 harus memiliki wawasan yang cukup jauh, melebar, mendalam, bagaimana mengejawantahkan pasal 33 UUD 1945 yang sekarang ini dimasukan ke peti es.

"Sekarang ini jelas ekonomi kepasar-pasaran, neolib-neolibaan, sementara ekonomi pasal 33 dilupakan. Jadi silahkan berlomba, Hatta Rajasa, Prabowo, Sri Mulyani, Puan Maharani, dan sebagainya, Cuma saya sebagai anak bangsa kalau bisa, disuguhi ekonomi yang meyakinkan agar kita betul-betul bisa melihat masa depan dengan mantab," ungkapnya.(Tim)

Minggu, 18 Desember 2011

ABG Manfaatkan Taman Perumahan Griya Taman Asri Ajang Mesum

MEDIA PUBLIK – SURABAYA.  Pantauan Media ini, Malam Minggu (18/12/2011) jam 02.00 WIB, akibat dari kurangnya penerangan dan petugas jaga (satpam) di sebuah taman Perumahan Griya Taman Asri, Kletek, Sepanjang dimanfaatkan para ABG untuk berbuat mesum dengan pasangannya yang sedang di mabuk gejolak cinta membara. 

Pemandangan tabu para ABG di perumahan Griya Taman Asri sepertinya tidak ada tindakan tegas dari aparat desa setempat, bagaimana pula warga sekitar perumahan tersebut dalam menyikapi hal ini. terkait masalah ini, penduduk perumahan tersebut merasa terganggu kenyamanannya saat petang menjelang,” terganggunya saat kami keluar atau masuk perumahan sambil mengajak anak-anak yang masih di bawah umur kan tidak nyaman” jelas ibu dua anak yang tidak mau di publikasikan.

Tidak adanya penerangan di sepanjang jalan masuk perumahan menjadi faktor utama masalah ini, apalagi di wilayah tersebut hampir tak terlihat satpam atau petugas jaga yang sedang bertugas pada malam hari khususnya. Para ABG ini datang bukan karena mereka adalah warga sekitar melainkan mereka pendatang yang mendapat informasi dari teman yang mengetahui kebebasan tempat tersebut untuk digunakan bermesum ria bersama pasangannya. Dari pihak warga juga terkesan tidak mau tahu mengenai hal ini, “biar mas...!!! yang penting bukan keluarga kita,” jawab Anas (41) saat dikonfirmasi media ini, dengan senyum-senyum kecil. 

Terkait masalah ini, perlunya musyawarah antara Kepala Pemerintahan (pengurus administrasi/Lurah) dengan pemuka Agama setempat perlu diperhatikan agar warga atau masyarakat menjadi terkontrol dalam kehidupannya sehingga terwujud satu bentuk ketertiban serta kenyamanan penduduk di lingkungan tersebut. (Yus)

Jumat, 16 Desember 2011

Helga Laporkan Olga Ke KPI

Media Publik - Jakarta. Komedian Olga Syahputra harus kembali bermasalah dengan Komisi Penyiaran Indonesia. Pasalnya, Helga Worotitjan dari Lentera Indonesia, support group korban pemerkosaan, melaporkan Olga ke KPI, Jum'at (16/12/2011).

Helga melaporkan Olga ke KPI sebagai tindakan peduli terhadap korban pemerkosaan dan juga kepada Olga secara pribadi. "Laporan saya sudah diterima. Saya melapor bukan karena marah. Tapi untuk mengingatkan Olga agar lebih cerdas dalam membuat candaan. Kasihan kan jika para korban pemerkosaan melihat dan tersinggung perasaannya. Apalagi, jika anak-anak yang melihat," tutur Helga melalui sambungan telepon, Jum'at (16/12/2011).

Seperti diketahui, saat mengisi acara Dekade, HUT Trans Corp, Kamis (15/12/2011) malam, Olga dianggap mengeluarkan candaan yang tak pantas. Berikut petikan ucapan Olga. "Olga kenapa lu jadi suster ngesot," tanya Sule kepada Olga. "SEPELE, DIPERKOSA SUPIR ANGKOT," jawab Olga.

Helga melanjutkan, bukan kali ini saja candaan Olga menyinggung orang lain. Sebelumnya juga Olga pernah bermasalah dengan KPI karena menyinggung orang yang cacat mental. "Saya sudah sepenuhnya menyerahkan kepada KPI. Saya berharap Olga bisa berubah dengan memberikan candaannya lebih cerdas. Ini bukan shock terapy buat Olga karena ternyata Olga sudah beberapa kali bermasalah dengan KPI," tutur Helga.

Sementara itu, Olga Syahputra tampaknya sudah mengetahui tindakan Helga yang melaporkannya ke KPI. Usai mengisi acara Dahsyat, Olga langsung "ngacir" dengan mengelabui wartawan yang sudah menunggunya. (Deva)

H. ISAM DI DUGA OTAKI PENGGUSURAN 13 RIBU LAHAN DAN PERUMAHAN

MEDIA PUBLIK – BATULICIN. PT Kodeco Timber Tanah Bumbu (Tanbu) Kalimantan Selatan dituding telah melakukan penggusuran paksa terhadap 13 ribu hektar lebih lahan dan perumahan penduduk dengan melibatkan dan membeli sejumlah preman, oknum Brimob dan Kapolres Tanbu. Kejadian ini diduga kuat diotaki oleh pengusaha muda yang sokses, yaitu H. Syamsudin alias H. Isam.

PT.  Kodeco Timber dalam operasinya diketahui memegang Hak Penguasaan Hutan (HPH) dari Menteri Kehutanan dengan Surat Keputusan No. 253/KPTS-II/1998 Tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri atas Areal Hutan Seluas 13.090 Ha bertanggal 27 Februari 1998, yang terletak di Kabupaten Kota Baru dan Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.

Berdasarkan SK tersebut, PT. Kodeco Timber diharuskan memenuhi beberapa kewajiban, antara lain membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang berada di dalam atau di sekitar areal kerjanya, memberikan izin kepada penduduk asli/masyarakat adat/masyarakat tradisional dan anggota-anggotanya untuk berada di dalam areal kerja PT Kodeco Timber serta memungut dan mengambil hasil hutan seperti: rotan, sagu, madu, damar, buah-buahan, getah-getahan, rumput, bambu, kulit kayu dan lain-lain sepanjang hal itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Bagian keempat SK tersebut menyebutkan antara lain bahwa apabila di dalam areal Hak Penguasaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI) terdapat lahan yang telah menjadi tanah milik, perkampungan, tegalan, persawahan, atau telah diduduki dan digarap oleh pihak ketiga, maka lahan tersebut tidak termasuk dan dikeluarkan dari areal kerja Hak Penguasaan Hutan Tanaman Industri (HPHTI).

Sedangkan bagian kelima SK tersebut menyebutkan antara lain bahwa Pemegang HPHTI akan dikenakan sanksi apabila melanggar ketentuan sebagaimana tersebut dalam keputusan dan peraturan Perundang –undangan yang berlaku.

Hasil investigasi wartawan ini, bahwa PT. Kodeco Timber  yang dulunya milik Anton Gunadi, sudah beberapa tahun ini mengalami pailit dan tidak melakukan aktifitas lagi, namun secara mengejutkan pada tahun 2011 ini setelah perusahaan tersebut dipegang oleh H. Syamsudin alias H. Isam, PT Kodeco tiba-tiba mengadakan pengukuran areal lahan yang meliputi beberapa desa dan pemukiman penduduk, lahan perkebunan, pertanian dan lain-lain.

H. Isam bahkan telah bertindak lebih jauh dengan melakukan pemagaran dengan kayu ulin, kawat dan beton, lalu memerintahkan para preman beserta oknum Danki beserta Anggota Oknum Brimob Tanbu dan anggota Kapolres Tanbu untuk mengambil paksa tanah warga, dengan menggusur rumah penduduk disertai ancaman dan intimidasi.

Warga yang mendapat tekanan dan dilanda ketakutan, terpaksa menyerahkan tanah perkebunan, sawah, beserta tempat tinggal mereka untuk digusur begitu saja tanpa ganti rugi.

Peristiwa tersebut salah satunya menimpa seorang tokoh Agama Desa Gunung Besar, Abuya mengatakan, Selasa (29/11) di kediamannya Abuya menceritakan bahwa sekira bulan Oktober 2011 saat dirinya sedang berada di kebun, ia disambangi dua orang yang mengaku sebagai anggota Polres dan Pegawai Kehutanan Tanbu. Keduanya menyatakan bahwa kebun karet, durian dan sayuran miliknya tersebut termasuk dalam kawasan hutan lindung.

“Seluruh lahan ini termasuk kawasan hutan lindung yang ditanami oleh Dinas Kehutanan, maka mulai sekarang tidak boleh lagi dikerjakan,” ujar pegawai Dishut itu seperti ditirukan Abuya.

Tidak lama berselang, Abuya kemudian dimintai keterangannya di Kantor Polres Tanah Bumbu seputar kepemilikan tanah perkebunan itu. “Saya menjelaskan bahwa lahan tersebut saya dapatkan dari Pembakal Isur dengan membuka hutan sejak tahun 1993 silam seluas kurang lebih 12 Ha. 
Lahan tersebut saya tanami sekitar 2 ribu pohon karet yang sekarang sudah menghasilkan. Selain itu, saya juga menanam pohon nangka, durian, sayuran, cabe dan terong,” terangnya.

Abuya pun mempertanyakan kapan kebun tersebut termasuk dalam kawasan hutan lindung yang kemudian dijawab oleh Pegawai Kehutanan tersebut, “Belum dan baru akan dibuat”.

Jawaban tersebut sangat mengejutkan Abuya. Namun ia pun tidak bisa berbuat apa-apa. Ia pun ditolak ketika meminta waktu memanen hasil kebunnya. “Tidak bisa dooooong,” ujar seorang anggota Polres Tanbu melarangnya.

Abuya pulang dengan perasaan sedih bercampur rasa takut. Kebun karet dan durian yang dipeliharanya selama 18 tahun tidak lama lagi akan diambil begitu saja tanpa ada pengganti sedikitpun dari mereka. Sebagai seorang warga negara yang berhak mendapatkan perlindungan hukum, Abuya berharap pemerintah dan penegak hukum yang bersih dan memiliki hati nurani, mau membantu dirinya mendapatkan keadilan.

Kejadian serupa ternyata juga menimpa warga lainnya. Minggu (20/11), Utuh, warga RT 13 Desa Barokah Tanbu dipanggil Kades Gunung Antasari Agus yang juga sebagai suruhan H.Isam, untuk memenuhi panggilan H Isam di kantornya. Di tempat itu, mereka sudah ditunggu oleh Danki Brimob, IPTU Ibnu dan seorang Pengacara H.Isam.

Kepada Utuh IPTU Ibnu menanyakan dasar kepemilikan lahan, “Kemaren kami ke lahan lokasi penggusuran lahan, lahan tersebut sebetulnya adalah milik Joko Purnosusilo. Setelah kami cek ke lapangan, ternyata telah banyak rumah penduduk dan tanah tersebut sudah ada patoknya. Lalu dasar kepemilikan kamu apa dan didapat dari mana?,” ujarnya dengan nada tinggi.

Jawab utuh, “Mereka berani membangun rumah di lahan tersebut, karena mereka telah mengantongi surat bukti kepemilikan yang sah dan didapat dari warisan orang tua mereka,” kata Utuh.

Utuh pun mengaku tidak pernah mengenal ada warga yang bernama Joko Purwosusilo yang dinyatakan sebagai pemilik sah lahan tersebut. “Selama kami tinggal di Desa Barokah yang dahulunya bernama Kampung Baru, kami belum pernah tahu ada orang yang bernama Joko Purwosusilo memiliki tanah di Desa kami”,” terang Utuh.

Kepada petugas, Utuh memperlihatkan Surat Legalitas Segel Tanahnya yang didapat dari warisan orang tua nya.. Ketika ia meminta petugas menunjukkan bukti kepemilikan Joko Purwosusilo, petugas ternyata tidak dapat menunjukkannya.

IPTU Ibnu lalu meminta Utuh mendata seluruh warga yang memiliki tanah dan bertempat tinggal di Desa Barokah dalam waktu 3 hari sampai Rabu (23/11) disertai kata-kata ancaman, “Apabila dalam waktu 3 hari kamu tidak bisa memberikan data kepemilikan tanah, maka akan diturunkan alat berat, biar pemiliknya datang sendiri dan berurusan dengan kami,” ancamnya aparat kepolsian tersebut.

Permintaan itu langsung ditolak oleh Utuh, karena nantinya masyarakat akan mengira dirinya ada main dengan H. Isam.

“Jangan pak! Kalau bapak main gusur saja, jelas artinya akan mengadu domba saya dengan masyarakat. Karena mereka sudah tahu kalau saya hari ini memenuhi panggilan H.Isam. Mereka pasti mengira saya sudah terima uang, Bisa-bisa nanti saya dibunuh warga,” sergah Utuh.

Meski sudah mengemukakan alasannya, Utuh tetap diminta untuk mengumpulkan data kepemilikan tanah serta diberi waktu sampai hari Rabu (23/11).

Utuh pulang dengan perasaan tak menentu mendapati kenyataan bahwa rumah mereka beserta rumah warga lainnya terancam digusur oleh H Isam. Utuh mempertanyakan keterlibatan oknum tersebut ada hubungan apa dengan H.Isam.

Dalam keadaan bingung dan takut, Utuh kemudian menemui Ketua RT13, Irwani dan menceritakan permasalahannya. Keduanya lalu menemui Kades, Nanang Hiriadi di kediamannya.

“Di hadapan Kades, saya menceritakan semua yang telah disampaikan Danki Brimob IPTU Ibnu termasuk ancaman akan menurunkan alat berat pada hari Senin (20/11) untuk menggusur rumah penduduk di lingkungan RT 13 Desa Barokah,” ujar Utuh.

Mendengar hal tersebut, Nanang Hariadi memerintahkan Ketua RT 13, Irwani supaya mengumpulkan warga yang rumahnya terancam digusur Rabu (23/11) malam pukul 20.00 Wita.

Pada malam yang sudah ditentukan itu, sebanyak 31 orang warga berkumpul di rumah salah seorang warga setempat untuk mengadakan rapat dan mengambil sikap sambil mempelajari segel-segel tanah yang dijadikan dasar oleh H Isam untuk menggusur rumah penduduk, seperti: Surat Pernyataan Mantan Kades Kampung Baru, H Irun Dani bertanggal 21 April 2011 dengan Saksi mantan Kepala Kantor Camat Batulicin Tahun 1985, yang menyatakan (1) Segel No.18/KDB/1975 Tanggal 10 Februari 1975 atas nama Dedy Priyanto; (2) Segel No.19/KDB/1975 tanggal 10 Februari 1975 Atas nama Agus Ryanto adalah benar dikerjakan tahun 1974.

Setelah diteliti oleh Kades, Ketua RT, Guru, dan tokoh masyarakat setempat yang berkumpul malam itu, ternyata segel-segel yang dijadikan dasar hukum oleh H Isam tersebut ASPAL (Asli Tapi Palsu), karena terdapat kejanggalan pada isinya.

Melihat kepastian itu, seluruh warga RT13 sepakat akan tetap mempertahankan hak mereka sampai titik darah penghabisan, meskipun untuk itu mereka harus berhadapan dengan aparat yang sudah diperalat oleh H Isam.

Hari ini, Jumat (16/12) sekira pukul 09.00 Wita, Utuh memenuhi undangan Polres Tanbu atas nama Kaur BIN Ops Agnes Christian Dwi selaku Penyidik bertanggal 15 Desember 2012 No.13/127/XII/2011 Reskrim.

Kedatangan Utuh diterima Kasat Reskrim AKP M Gafura A Siregar.

“Tahu nggak mengapa saudara saya undang ke kantor Polres Tanbu,” ujar M Gafura membuka pembicaraan yang langsung diiyakan Utuh. “Saya tahu, untuk membahas masalah tanah tempat tinggal yang sudah puluhan tahun saya tempati. Hingga saya mendapatkan keturunan dan punya 8 cucu, tanah tersebut tidak pernah bermasalah, tetapi tahu-tahunya sekarang malah diakui sebagai milik Joko Purwosusilo,” jawab Utuh. Kepadanya diperlihatkan fotocopy Surat Keterangan Hak Milik Adat atas Sebidang Tanah No. 28 /KDB/1983 tanggal 22 Mei 1983 Desa Kampung Baru.

Kepada Utuh, AKP Gafura kemudian menanyakan bukti kepemilikan tanahnya, Utuh lalu menunjukkan bukti fotocopy serta berkas asli Surat keterangan sebidang tanah bertanggal 15 Februari 1950 yang merupakan warisan Bapaknya.

AKP Gafura melihat dan meneliti sebentar, lalu menyatakan bahwa segel tanah tersebut meragukan kebenarannya. ”Segel ini meragukan keasliannya perlu di periksa konprehensif. Lebih baik tanah tersebut serahkan saja kepada Joko Purwosusilo ketimbang bermasalah, Tanah kan tidak dibawa mati juga, bagaimana kalau dibagi dua saja dengan Joko Purwosusilo,” tambahnya lagi.

Utuh menjadi bingung ada apa dengan Kasat Reskrim AKP M. Gafura yang begitu mudah untuk menyerahkan hak kepemilikan tanah dan rumahnya, Utuh memperlihatkan fotocopy segel milik Joko Purwosusilo yang cacat hukum dan hanya rekayasa, mengingat segel tersebut diterbitkan tahun 1975, sedangkan mantan Kepala Kantor Camat Batu Licin M.Mukri yang turut menandatangani surat itu, baru bertugas tahun 1985. 

“Bagaimana mungkin sebelum menjadi Kepala Kantor Camat, yang bersangkutan sudah tanda tangan.? Padahal beliau baru bertugas 10 tahun kemudian. Jadi jelas segel tersebut rekayasa alias Palsu,” tegas Utuh. Tambahnya lagi Utuh memberikan surat pernyataan mantan Kepala Kantor Camat Batulicin M. Mukri dan surat pernyataan mantan Kepala Desa Kampung Baru H.Irun Dani yang menyatakan, mencabut tanda tangannya di surat pernyataan karena penanda tanganan tersebut dilakukan dipaksa oleh Joko Purwosusilo didampingi dua orang dengan mengancam dan memaksa untuk di tanda tangani segel yang dibawanya, untuk itu M.Mukri maupun H.Irun Dani menyatakan Segel tersebut di batalkan dan tidak berlaku lagi. Dijawab oleh Kasat “Itu urusan nanti, mereka-mereka akan saya panggil semua”, “jadi sekarang yang dipertanyakan adalah keabsahan segel kamu, sekarang kamu ikuti penyidik saya untuk dimintai keterangan, saya sekarang banyak kerjaan, ujar Kasat.

Rabu (23/11) Gt Yudi bersama dua orang temannya  berusaha mencari rumah mantan Kepala Kantor Camat Batulicin untuk menanyakan keabsahan Surat Pernyataan H. Irun Dani bertanggal 21 April 2011 dengan M. Mukri sebagai saksi itu.

Setelah bertemu, kepada Gt Yudi mantan Kepala Kantor Camat M Mukri membeberkan bahwa dirinya telah dipaksa oleh Joko Purwosusilo, Dedy Priyanto dan Agus Ryanto untuk ikut menandatangani Surat Pernyataan H.  Irun, mantan Kades Kampung Baru tersebut sebagai saksi.

“Ketiga segel tanah yang ada tanda tangan saya itu saya nyatakan dicabut, dan tidak berlaku lagi,” kata M Mukri.

Ditegaskannya, tanda tangannya pada Surat Keterangan Tanah: 1. No.11/KDB/1982, (2) 16./KDB/1975, (3) No.28/KDB/ 1983 dan (4) No.40/KDB/1983 itu adalah rekayasa dan bukan saya yang mebuatnya, tahu-tahu saya disodorkan dan disuruh tanda tangan.

“Tanda tangan saya di atas segel tersebut tidak benar, karena saya belum bertugas sebagai Kepala Kantor Camat Batulicin. Saya berani menandatangani segel-segel tersebut karena dipaksa. Untuk itu, segel-segel tersebut saya nyatakan tidak berlaku lagi,” kata Mantan Kepala Kantor Camat Batulicin itu menegaskan.

Pada Rabu (23/11), H Irun Dani juga menyatakan bahwa surat pernyataannya bertanggal 21 April 2011 tersebut bukan buatannya. “Saya cuma dipaksa tanda tangan. Untuk segel atas nama Joko Purwosusilo, Dedy Priyanto dan Agus Pryanto, saya ralat, saya batalkan, karena selama 30 tahun tidak digarap atau dikerjakan,“ katanya lagi.

Berdasarkan kesimpulan rapat yang dipimpin Kades Barokah dengan warga masyarakat RT 13, ditemukan adanya pemalsuan yang dibuat dengan sengaja untuk mengambil secara paksa tanah-tanah warga tersebut, dengan memperalat preman, oknum anggota Brimob dan Danki Brimob IPTU Ibnu serta oknum anggota Polres Tanah Bumbu. (TIM)

Kamis, 15 Desember 2011

PERTARUNGAN PILKADES / PILPAM (PAMBAKAL) DESA GUDANG HIRANG KECAMATAN SUNGAI TABUK

Media Publik – Banjar. Gudang Hirang adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sungai Tabuk ( Sei. Tabuk ), Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia dengan luas wilayah 13,00 km² lebih dan Jumlah penduduk 10.000 jiwa lebih.

Desa Gudang Hirang merupakan sebuah desa yang wilayahnya terluas di Kecamatan Sungai Tabuk yang memiliki jalan utama Jalan Veteran atau juga disebut Jalan Martapura Lama berjarak sekitar 3 kelometer yang membawahi beberapa perkampungan seperti Handil Buluan (Buluan Raya), Sungai Asam (Km. 10,5- Km.11,3), Sungai Madang (Daerah Penghasil Jeruk), Gudang Hirang (Ibu Kota Desa), Hampalam Bungkuk, Handil Bahalang dan Handil Barabai, yang berbatasan dengan Desa Sungai Tabuk Kota, Lok Baintan Luar, Sungai Bakung, Sungai Lulut, Pematang Panjang, dan Desa Menarap Baru (Kecamatan Kertak Hanyar).

Pambakal adalah sebuah sebutan seseorang yang memimpin atau Kepala Desa disebuah desa di daerah Kalimantan Selatan.

Desa Gudang Hirang baru saja melaksanakan pemilihan Pambakal (Pilpam) pada hari Kamis 15 Desember 2011. Ada dua Calon yang bersanding yaitu Anang Syahrani dan Syahrudin Subli. Hasil pantauan Media Publik pemilihan tersebut ternyata Anang Syahran menang telak dengan perolehan suara lebih dari 70 persen dari suara pemilih yang hadir.

Adapun suara yang diperebutkan dalam pemilihan Pambakal Desa Gudang Hirang adalah 3146 suara yang terdaftar, menurut informasi yang didapat oleh wartawan Media Publik jumlah pemilih yang sebenarnya di Desa Gudang Hirang ini mencapai 4000an, di karenakan kemunglinan pendataan yang masih belum maksimal mengakibatkan adanya tertinggal jumlah pemilih tersebut.

Anang Syahrani mengungkapkan “Alhamdulillah Pemilihan Pambakal Desa Gudang Hirang ini berjalan dengan lancar dan terkendali dengan baik,” katanya, Kamis (15/12).

“Dari jumlah pemilih 3146 suara tersebut hasil dari pemilihan Pambakal ini, jumah pemilih yang menghadiri/mengikuti pemilihan pambakal itu 2268 pemilih,” ungkap Anang Syahrani Kandidat pemenang pemilihan Pambakal Desa Gudang Hirang.

Lanjut Anang Syahrani, “Hasil pemilihan Pambakal ini Syahrudin Subli mendapatkan 336 suara, dan saya sendiri mendapatkan 1875 suara serta suara yang tidak sah 57 suara,” cetusnya.

“Saya atas nama pribadi mengucapkan ribuan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Gudang Hirang ini, selain itu pula saya mohon do`anya semoga saya selalu bisa dengan baik menjalankan amanah ini,” kata Syahran.

Lebih lanjut Syahran menututurkan kepada wartawan Media Publik, "Insya Allah untuk mengabulkan hajat masyarakat banyak kampung kami, di awal bulan Februari 2012 menjelang pelantikan diri saya sebagai Pembakal Gudang Hirang terpilih, saya akan menggelar kesenian Wayang Kulit," cetusnya.

"Kalau mengenai pelantikan kalau memang tidak mundur dari jadewal yang direncanakan, Insya Allah tanggal 6 Februari 2012 digelarnya, dan saya minta kedatangan rekan-rekan jurnalislah untuk bisa menghadirinya, serta saya juga mengundang seluruh warga masyarakat Gudang Hirang untuk bisa berhadir pada waktu itu," ungkap Anang Syahran.

"Dalam Pelantikan nantinya supaya lebih meriah Insya Allah kita akan menampilkan kesenian daerah kita sendiri, yaitu Kuda Gepang dan Kuntau (Seni Beladiri khas Kalimantan Selatan)," ungkap Anang Syahrani Pambakal terpilih.

Aspihani Ideris angkat bicara ketika di hubungi wartawan Media Publik via telepon Kamis (15/12), “Seseorang yang dipercaya diberikan amanah sebagai Pambakal ini pastilah seseorang yang terbaik dari yang baik, oleh karena itu saya hanya bisa mendo`akan semoga saudara Syahran bisa dengan baik menjalankan amanah yang di embannya ini,” katanya.

“Saya yakin saudara Syahran orang yang tepat menduduki posisi sebagai Pambakal di Desa gudang Hirang, karena beliau ini dari segi pengalaman sudah terlalu asin bergelimang di dalam pemerintahan,” kata Aspihani Ideris yang juga seorang tokoh masyarakat Gudang Hirang.

Lanjut Aspihani Ideris, "Saya hanya bisa berharap saudara Anang Syahrani benar benar bisa melaksanakan komitmennya, karena mudah untuk bicara namun tidak semudah itu untuk bisa melakukannya dengan benar, segala sesuatunya adalah proses dan proses jauh lebih berharga dibandingkan dengan hasilnya. Oleh karena itu seorang pemimpin harus bisa berpikir dengan benar dalam bertindak, berpikir ke depan dan maju ke depan. Masa depan bukanlah hanya kerja sesaat, wahai sobatku dan saya percaya saudara mampu lakukan itu semua," ungkapnya seraya menutup pembicaraan.

Senada dengan Abdul Khalak, menututurkan “Anang Syahrani ini seseorang yang benar-benar bisa bermasyarakat dan seorang yang meiliki segudang pengalaman juga,”ungkapnya, Kamis (15/12).

“Saya berharap pambakal terpilih ini benar-benar bisa mengayumi kami-kami ini sebagai masyarakat Desa Gudang Hirang, baik mempermudah dalam pengurusan surat menyurat maupun ringan hati dalam membantu sosial kemasyarakatan,” cetus Khalak seraya menutup pembicaraan.

Pantauan Media Publik dalam Pilpam ini yang unik adalah setiap pemilih berkesempatan mendapatkan berbagai hadiah menarik dari panitia dan kedua kandidat, bahkan ada beberapa hadiah yang disiapkan oleh Camat Sungai Tabuk. Untuk mendapatkan hadiah tersebut kartu suara pemilih di undi seusai penghitungan suara. Hadiah tersebut berupa satu unit TV berwarna, Hp, Kipas Angin dan lain lain.

Selain itupula seusai penghitungan suara, pemenang atau pambakal terpilih di usung oleh masyarakat dan di bacakan shalawat nabi bersahut sahutan di iringi dengan teburan beras kuning bercampur uang recehan. (Tim)

Rabu, 14 Desember 2011

POLISI PERIKSA 51 ORANG TERKAIT AMBRUKNYA JEMBATAN KARTANEGARA


MEDIA PUBLIK - TENGGARONG Kepolisian Resor Kutai Kartanegara, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, telah memeriksa 51 orang terkait ambruknya Jembatan Kartanegara.

"Hari ini Direktur PT Archita Sugi Untung, selaku konsultan pengawas PT Bukaka, juga diperiksa terkait dugaan unsur kelalaian ambruknya Jembatan Kartanegara," ungkap Kepala Subbagian Humas Polres Kutai Kartanegara Ajun Komisaris I Nyoman Subrata, Rabu (14/12/2011).

Namun, I Nyoman Subrata tidak bersedia merinci terkait materi pemeriksaan konsultan pengawas PT Bukaka tersebut. "Sampai saat ini belum ada yang ditetapkan tersangka dan semuanya diperiksa hanya sebagai saksi, termasuk Direktur PT Archita tersebut," kata I Nyoman Subrata.

Sebelumnya, Selasa (13/12/2011), Direktur PT Bukaka Teknik Utama Sofiah Balfas juga telah menjalani pemeriksaan di Polres Kutai Kartanegara terkait ambruknya Jembatan Kartanegara.

Sofiah Balfas yang datang mengenakan blus hitam dengan jilbab merah akhirnya memenuhi panggilan polisi setelah dua kali mangkir. Ia diperiksa sebagai saksi.

"Pemeriksaan tersebut terkait dugaan adanya unsur kelalaian pada ambruknya Jembatan Kartanegara," kata I Nyoman Subrata.

"Ketiganya baru dimintai keterangan sebagai saksi dan sejauh ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," katanya.

Selain Sofiah Balfas, polisi juga memeriksa dua orang lainnya, yakni Kepala Unit Jembatan PT Bukaka Budi dan Site Manager Indra.

Pada Senin (5/12/2011), Direktur PT Bukaka Teknik Utama tersebut tidak memenuhi panggilan Polres Kutai Kartanegara. Polisi kemudian melayangkan panggilan kedua pada Kamis (8/12/2011), tetapi Sofiah Balfas kembali mangkir.

Pada panggilan pertama, ia tidak datang tanpa disertai penjelasan. Pada panggilan kedua, dia memberi alasan tidak hadir karena pada saat bersamaan mengaku juga diperiksa oleh instansi lain.

"Namun, yang bersangkutan tidak menjelaskan secara terperinci terkait pemeriksaannya dan instansi mana yang memeriksanya," kata I Nyoman Subrata.

Jembatan Kartanegara yang ambruk pada Sabtu (26/11/2011) menyebabkan 22 orang tewas dan 14 orang hilang.(Tim)

Pimpinan KPK yang Sekarang Perampok

Media Publik - Jakarta. Meskipun Komite Etik KPK telah menetapkan bahwa sejumlah pimpinan dan pejabat KPK tidak melakukan pelanggaran kode etik, namun terdakwa kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet, Muhammad Nazaruddin, kembali menyebut mereka sebagai perampok. Kali ini, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu menyebutnya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

"Pimpinan KPK yang sekarang perampok," ujar Nazaruddin seusai mendengarkan tanggapan jaksa KPK atas eksepsinya, di gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (14/12).

Di Pengadilan Tipikor, Nazaruddin menyebut dua orang pimpinan yaitu M Jasin dan Chandra M Hamzah serta seorang mantan Deputi Penindakan Ade Rahardja.

"Saya tahu benar Candra bagaimana kekayaannya, Ade Rahardja bagaimana kekayaannya, Jasin bagaimana kekayaanya. Mereka Perampok," tegas Nazaruddin

Namun, saat ditanya apakah memiliki bukti, Nazaruddin hanya mengatakan bahwa Chandra adalah teman baiknya. Ia pun mengetahui perilaku Chandra dengan amat baik. Oleh karena itu, ia meminta Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa rekening para pimpinan KPK saat ini. Hal tersebut untuk membuktikan bahwa tudingannya adalah benar. (Tim)

Sang Raja Dangdut Datangi Mapolda Jatim

Media Publik - Surabaya. Rhoma Irama Sang Raja Dangdut mendatangi Mapolda Jatim, Rabu (14/12), untuk menemui Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko guna melaporkan maraknya aksi pembajakan hasil karyanya atau pelanggaran hak cipta di Jawa Timur.

"Kedatangan kami ke sini untuk memberikan dukungan secara moril kepada Polda Jatim terkait laporan pembajakan yang dilaporkan oleh APRI," kata penyanyi legendaris yang akrab disapa Bang Haji itu.

Didampingi sejumlah anggota PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia) dan Asosiasi Pengusaha Rekaman Indonesia (APRI), ia menjelaskan, Kapolda Jatim menyatakan komitmennya untuk memberantas semua pembajakan hingga ke akar-akarnya.

"Aksi pembajakan itu membuat negara mengalami kerugian yang cukup besar. Dalam satu tahun, negara kehilangan devisa mencapai Rp.12 Triliun. Di Amerika Serikat, seni justru menjadi pendulang devisa terbesar non-migas," cetusnya.

"Oleh karena itu, ia berharap kedatangannya ke Jawa Timur akan menjadi motivasi tonggak untuk menyatakan perang terhadap pembajakan skala nasional serta memberi apresiasi kepada Polda Jatim yang sudah menyita 4.779 keping CD dan DVD bajakan yang merupakan karyanya." katanya.

"Dalam segi pemasaran terdapat perbandingan 90 persen dibandingkan dengan 10 persen. Artinya, produk bajakan itu telah menguasai pasar sebanyak 90 persen, sedangkan produk original hanya menguasai pasar sebesar 10 persen," katanya.

"Semua harus ikut berperan dalam memerangi pembajakan hak cipta ini. Saya juga melihat pemerintah juga masih kurang serius untuk menangani kasus pembajakan itu," cetus bang Haji.

Di tempat yang sama, Wakil Direktur Kriminal Khusus (Wadirkrimsus) Polda Jatim AKBP Sahadiantono mengaku telah merespon laporan para pencipta lagu terkait pembajakan itu.

"Terakhir, kami telah melakukan tindakan dengan menggerebek sejumlah lokasi yang menjadi agen penjualan CD dan DVD Bajakan di beberapa tempat di Jawa Timur, seperti Malang, Jember, Banyuwangi dan Lumajang," katanya.

Hingga kini, barang bukti yang disita sebanyak 30 ribu keping. "Total tersangka yang sudah ditangkap 12 orang dan mereka adalah agen penjualan. Kini, kami juga masih memburu produsen barang bajakan itu," katanya.

Setelah bertemu Kapolda dan melapor ke Ditreskrimsus, Dirsamapta Polda Jatim Kombes Pol Elija meminta Rhoma Irama dapat melihat ruang band di Dit Samapta.

Saat itulah, Rhoma Irama "dimanfaatkan" segenap polisi dan karyawan untuk foto bersama, kemudian Bang Haji juga didaulat untuk menyanyikan sebuah lagu berjudul "ANI". (Tim)

PETINGGI PARTAI DEMOKRAT KORUPSI BERJAMAAH


MEDIA PUBLIK –JAKARTA. Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak nota keberatan dari Muhammad Nazaruddin atas dakwaan telah menerima suap Rp4,6 miliar terkait proyek wisma atlet SEA Games Jakabaring, Palembang.

Jaksa dalam sidang di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu, menyatakan menolak keberatan yang diajukan pihak Nazaruddin dan memohon pada Majelis Hakim Tipikor untuk dapat melanjutkan persidangan.

Dalam sidang kali ini jaksa memberikan tanggapan terhadap 13 pertanyaan yang dilayangkan Nazaruddin dalam persidangan sebelumnya. Salah satunya menjawab pertanyaan terdakwa yang tidak mengerti isi dakwaan yang tidak sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) penyidik KPK.

Jaksa mengatakan dalam empat kali pemeriksaan pada bulan Agustus dan Oktober, penyidik sempat menanyakan masalah empat lembar cek yang kemudian disebut gratifikasi, senilai sekitar Rp4,6 miliar.

Saat itu, menurut jaksa, Nazaruddin mengatakan tidak tahu dan kala itu tidak didampingi pengacara. Pada pemeriksaan selanjutnya penyidik menanyakan hal serupa dan tidak dijawab namun mantan Bendahara Umum Partai Demokerat ini mengatakan dirinya lelah.

Pada pemeriksaan selanjutnya, lanjut jaksa, Nazaruddin justru paranoid dan tidak menjawab pertanyaan penyidik soal gratifikasi tersebut, malah meminta untuk dipindahkan ke Cipinang baru mau berbicara.

Namun, jaksa mengatakan mantan anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat ini juga tetap tidak bersuara setelah dipindahkan ke Rutan Cipingan, Jakarta Timur, dari Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Karena itu lah, jaksa menolak nota keberatan terdakwa yang dianggap tidak kooperatif, dan memohon Majelis Hakim Tipikor untuk dapat melanjutkan persidangan. Dalam persidangan sebelumnya Nazaruddin mengaku tidak tahu menahu soal proyek wisma atlet, tetapi justru mengetahui perihal proyek Hambalang, karena itu ia tidak bisa menjawab pertanyaan terkait wisma atlet.

Nazaruddin justru mengatakan baru mengetahui dan mengikuti masalah wisma atlet pada saat rapat bersama Tim Pencari Fakta Partai Demokerat di mana politikus partai tersebut yakni Angelina Sondakh mengaku menerima Rp9 miliar terkait proyek wisma atlet tersebut.

Lanjut Nazaruddin, dia mengungkapkan yang terkait dengan kasus Wisma Atlet adalah Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng dan Angelina Sondakh. "Itu sesuai dengan pengakuan Angelina di depan Tim Pencari Fakta (TPF) partai Demokrat," ujarnya.

Bahkan seusai sidang ketika diwawancarai wartawan, Nazaruddin menuding kenapa Anas tidak diperiksa, saya kenal betul siapa Anas, kekayaan yang melimpah didapatnya itu dari hasil merampok, baik Anas (Ketum Partai Demokrat) maupun yang lainnya seperti Angelina Sondakh dan Andi Mallarangeng mereka itu rampok, cetusnya.

Lanjut Nazaruddin, coba periksa kekayaan mereka, kekayaannya berlimpah darimana didapat kalau tidak dari hasil merampok, cetusnya, Rabu 14/11.

Sebelumnya nama Anas Urbaningrum disebut-sebut terdakwa kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet Jakabaring, Palembang, Muhammad Nazaruddin, "memenangkan" PT Adhi Karya dalam proyek pembangunan pusat latihan olahraga, Hambalang, Jawa Barat.

"Pada April 2010, Adhi Karya diputuskan menang oleh Anas. Menurut Rosa, DGI (PT Duta Graha Indah Tbk) tidak bisa membantu Kongres Partai Demokrat, tapi Adhi Karya bisa," kata Nazaruddin saat membacakan nota keberatannya di Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu.

Mantan bendahara umum Partai Demokrat ini mengatakan BUMN tersebut sanggup memberikan Rp100 miliar untuk membantu kongres partai pemenang Pemilu 2009 lalu yang dilaksanakan di Bandung.

Nazaruddin juga mengatakan, Anas meminta bantuan kepada Mahfud Suroso sehingga akhirnya PT Adhi Karya bisa menang. "Saya hanya dengar Anas menyerahkan Rp50 miliar ke Yulianis. Untuk detailnya Majelis Hakim dapat bertanya langsung kepada Anas dan Yulianis".
Nazaruddin menyebut angka Rp50 miliar dari salah satu BUMN yang memenangkan proyek tersebut yang disalurkan kepada Anas dan sejumlah politisi lain. Uang itulah yang digelontorkan saat Kongres Partai Demokrat berlangsung pada Januari 2010 di Bandung, dan diduga itu merupakan uang pemenangan Anas untuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
Menurut Nazaruddin, BUMN tersebut pada waktu itu sanggup memberikan Rp100 miliar untuk membantu kongres partai pemenang Pemilu 2009 lalu yang dilaksanakan di Bandung.
Anas Urbaningrum Ketua Umum Partai Demokrat menanggapi eksepsi Nazaruddin pada sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi itu. "Itu hanya mengulang-ulang, cerita dusta," kata Anas kepada ANTARA melalui pesan singkat (SMS), Jakarta, Rabu 14/12.

Pucuk pimpinan Partai Demokrat itu menyatakan, karena cerita lama dan lebih banyak dusta, Anas mengaku enggan untuk mengomentari lebih jauh. "Saya tidak berminat untuk merespons cerita-cerita karangan yang tidak berdasar," katanya.
Anas Urbaningrum membantah tudingan Muhammad Nazaruddin yang menyebut dirinya terlibat dalam proyek pembangunan Hambalang, dan menyatakan bahwa perkataan terdakwa kasus suap wisma atlet itu cerita fiksi yang diulang-ulang.

"Saya tidak pernah berurusan dengan anggaran dan tidak punya minat berurusan dengan proyek," kata Anas Urbaningrum di DPP Partai Demokrat di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, apa yang dikatakan oleh mantan bendahara umum Partai Demokrat itu hanyalah sebuah fiksi yang diulang-ulang.

"Itu adalah cerita fiksi yang diulang kadang-kadang ditambah, karena cerita fiksi yang diulang-ulang, maka tidak saya respon," kata Anas.

Anas menyatakan dirinya kini lebih berkonsentrasi kepada tugas-tugas organisasi yang lebih bermanfaat dengan kegiatan yang padat. "Kalau kita punya akal sehat, kita tidak perlu menanggapi cerita-cerita fiksi itu," cetusnya seraya menutup pembicaraan. (Tim)

Selasa, 13 Desember 2011

2012 Lahan TPA Baru Dioperasikan

Media Publik - Banjar. Lahan baru TPA Tempat Pembuangan Akhir sampah di Desa Padang Panjang Kecamatan Karang Intan tampaknya bakal segera beroperasi, karena jalan penghubung antara TPA lama dengan lahan TPA baru sudah rampung.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banjar, Rahmaddin MY MSi saat dikonfirmasi kemarin membenarkan perihal tersebut, “Progress jalan TPA sudah rampung sejak bulan lalu dan sekarang mobil angkutan sampah sudah bisa sampai ke ujung TPA. Dahulu kan tidak bisa, karena jalannya masih labil dan tertutup sampah,” katanya.

"Karena itu ditargetkan 2012 lahan TPA baru seluas 10 hektar sudah bisa dioperasikan bersama dengan landasan pemilahan sampah di dekat gudang composting." cetusnya.

Sedangkan lahan TPA lama seluas 6,5 hektare kata mantan Kasubbag Pemberitaan Humas Setda Banjar ini kini sudah di sulap menjadi ruang terbuka hijau. “Lahan yang lama kita hijaukan. Sebagian sudah kita jadikan taman, sebagian lagi kita tanami pepohonan agar sejuk dan hijau,” ujarnya.

Tujuan mengubah konsep TPA menjadi ruang terbuka hijau sendiri katanya, untuk menghilangkan kesan bahwa TPA tempat kotor dan bau. Semenjak peristiwa menumpuknya sampah hingga ke jalan utama TPA, pihaknya kata dia berupaya menghilangkan kesan kotor yang selama ini tak lepas dari identitas TPA sendiri.

“Sekarang kalau orang masuk itu tidak langsung disuguhi sampah, tapi disuguhi taman dan ruang terbuka hijau. Di belakangnya di lahan yang baru tetap menjadi tempat pembuangan sampah,” katanya.

Secara umum menurutnya, sejatinya kata lelaki yang baru sekitar dua tahun mengabdi di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Banjar ini segala perlengkapan TPA sudah jauh lebih memadai. Alat berat untuk operasional TPA pun katanya perlahan tapi pasti sudah cukup dilengkapi.

“Tinggal Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) saja yang belum. Untuk membuat konsep sanitary landfill paling tidak harus ada sarana IPAL nya terlebih dahulu. Nah, kita belum punya ini. Sampai 2012 pun kita belum bisa menganggarkan ini karena keterbatasan anggaran,” ungkapnya.

Kendati demikian, sementara waktu kata dia, untuk meminimalisasi dampak pencemaran sampah di TPA, paling tidak sudah bisa ditangani dengan system composting yang diterapkan di TPA beberapa bulan lalu.

“Kita hanya bisa meminimalisasi pencemaran lewat composting karena secara teknis IPALnya belum ada,” ujarnya.

Dengan composting kata dia, selain bisa meminimalisir pencemaran juga mampu mengurangi volume sampah hingga 10 persen dari total produksi sampah di Kabupaten Banjar per harinya mencapai 150 ton. (Tim)

Nazaruddin Ungkap Pembina Partai Demokrat Suka Lakukan Jual Beli Proyek di DPR


Media Publik - Jakarta. Nazaruddin kembali mengungkapkan keterlibatan Anggota DPR Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok sebagai orang yang suka melakukan jual beli proyek di DPR. Hal itu diungkapkan mantan bendahara Partai Demokrat itu dalam sidang lanjutan tipikor kasus Wisma Atlet di Palembang, Sumatera Selatan.

"Dia (Mubarok) beli anggaran ke anggota DPR untuk belanja daerah sebesar tiga persen. Lalu, dia jual sama kepala daerah sebesar tujuh persen," kata Nazaruddin.

Nazaruddin mengatakan uang-uang hasil jerih payah bermain anggaran di DPR itu dipakai Mubarok untuk membangun yayasan. Nazarudin menyebut yayasan tersebut berkantor di kawasan Casablanca Jakarta. Nazaruddin juga menyebut Mubarok sebagai orang yang munafik, cetusnya.

"Saya kasian sekali sama Pak Mubarok. Dia itu munafik. Biar tahu jangan sok suci, kasihan saya melihatnya," katanya.

"Saya tidak mengerti apa yang dimaksud Nazar, saya tidak bersentuhan dengan hal semacam itu. Tidak nyambung, saya kan nggak ada di DPR," kata Mubarok saat di konfirmasi.

"Saat ditanya alasan mengapa Nazar menyebut dirinya dalam persidangan, Mubarok berpendapat bahwa Nazar marah padanya, karena telah memperlakukan Nazar secara keras", katanya.

"Sudah sejak lama saya minta dia untuk dipecat, dia mungkin marah sama saya jadi saya dibawa-bawa. Yang seperti itu tidak perlu dibela," tandas Mubarok dengan nada marah. (Tim)

200 Beasiswa Warga Indonesia Untuk Studi Ke Arab Saudi

Media Publik - Jakarta. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan 200 beasiswa bagi warga Indonesia yang berniat melanjutkan studi ke berbagai universitas di negara itu, kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Al-Khayyat.

"Beasiswa itu tidak terbatas pada studi keislaman tetapi juga sains dan teknologi,"

Dubes Abdurrahman Al-Khayyat yang akan kembali ke negaranya pada 22 Desember setelah menyelesaikan masa tugasnya di Indonesia mengatakan, beasiswa tersebut terbuka bagi putra-putri terbaik Indonesia.

"Tugas kami adalah ikut membantu Indonesia agar semakin maju," katanya.

Sejauh ini, jumlah mahasiswa indonesia yang sedang belajar di berbagai perguruan tinggi di Arab Saudi mencapai sedikitnya 300 orang, kata Dubes Abdurrahman Al-Khayyat.

Tawaran beasiswa bagi warga Indonesia itu merupakan bagian dari upaya Arab Saudi memperkuat hubungan bilateral kedua negara, di samping pelatihan bahasa Arab yang selama ini telah berjalan, katanya.

Dalam bagian lain pernyataannya, Dubes Abdurrahman Al-Khayyat juga menyinggung tentang sosok penggantinya yang akan tiba di Jakarta pada awal 2012.

"Dubes Arab Saudi untuk Indonesia yang baru Mustafa Mubarak adalah sosok yang baik. Beliau pernah bertugas di Istambul," katanya.

Abdurrahman Al-Kayyat mengatakan, selama lima tahun bertugas di Indonesia, ia memiliki kesan positif tentang negeri besar yang kaya akan sumber daya alam dengan rakyatnya yang baik.

Pengalaman positif selama bertugas di Indonesia itu akan ia sampaikan kepada pemerintahnya. "Saya bangga dapat bekerja sebagai duta besar di Indonesia," katanya.

Selama berada di Indonesia, ia merasa nyaman dan memiliki hubungan dan kerja sama yang baik dengan beragam elemen dalam masyarakat Indonesia, termasuk berbagai organisasi keislaman, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, Al Irsyad dan organisasi keislaman lainnya, katanya.

Terkait dengan berakhirnya masa tugasnya di Indonesia, Dubes Abdurrahman Al-Kayyat juga telah berpamitan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(Tim)

TKI PUNYA PENGACARA DI ARAB SAUDI

Media Publik - Jakarta. Juru bicara Satgas TKI, Humphrey Djemat, menyatakan dari Jeddah, Arab Saudi, Selasa (13/12) bahwa telah ditandatangani dua perjanjian yang disebut "Perjanjian Legal Assistance" di KJRI Jeddah, Arab Saudi.

Humphrey Djemat mengatakan, perjanjian pertama ditandatangani di antara KBRI Riyadh dan pengacara Abdullah bin Muhammad Abdurahman (Riyadh). Perjanjian kedua diantara KJRI Jeddah dan kantor hukum Khuddran Al Zahrani.

Kedua perjanjian tersebut berisi mengenai perlindungan hukum dan pendampingan hukum serta bantuan hukum yang diberikan kepada WNI/TKI yang berada di wilayah kerja KBRI Riyadh dan wilayah kerja KJRI Jeddah.

Acara penandatangan perjanjian tersebut dihadiri dan disaksikan oleh Duta Besar RI di Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur dan juga Konsulat Jendral di Jeddah, Zakaria Anshar, serta seluruh staff perwakilan, pihak Kemenlu dari Jakarta mewakili Direktorat Hukum dan Dirjen Protokol, serta Satgas TKI dimana hadir Ketua Satgasnya, Maftuh Basyuni dan Humphrey Djemat sebagai Juru Bicara Satgas dan Koordinator Divisi Advokasi Hukum dan Bantuan Litigasi Satgas TKI.

Humphrey menjelaskan, sejak saat ini WNI/TKI di Arab Saudi sudah mempunyai pengacara tetap dan siap memberikan pendampingan dan bantuan hukumnya sejak awal mereka mendapat masalah hukum di Arab Saudi, baik sebagai korban ataupun sebagai pelaku kejahatan.

Proses pemilihan pengacara tetap ini sudah berlangsung sejak awal masa tugas Satgas. Telah dilakukan proses fit and proper test dan interview yang sangat mendalam terhadap beberapa pengacara, sehingga akhirnya terpilih pengacara yang terbaik yang mampu membela WNI/TKI kita di Arab Saudi. Proses penyeleksian tersebut dilakukan secara bersama-sama oleh pihak perwakilan, Kemenlu dan Satgas TKI, dimana dilakukan secara transparan dan profesional.

Menurut Humphrey, dengan telah dipilihnya pengacara tetap tersebut maka Satgas telah melaksanakan salah satu tugasnya yang sangat penting sesuai dengan Keputusan Presiden No. 17/2011 yaitu memberikan advokasi hukum dan bantuan litigasi kepada WNI/TKI di luar negeri, yang sebelum ini tidak pernah ada bahkan tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

"Ini suatu kemajuan yang sangat berarti dan memang sangat diharapkan dan dinantikan oleh para TKI kita," katanya.

Humphrey mengharapkan agar adanya pengacara tetap ini disosialisasikan sepenuhnya kepada masyarakat dan para TKI khususnya agar dapat dimanfaatkan oleh mereka.

Setelah Arab Saudi, Humphrey akan menuju Malaysia untuk tujuan yang sama yaitu penandatanganan untuk penunjukkan pengacara tetap Pemerintah Indonesia di Malaysia bagi kepentingan hukum WNI/TKI disana, demikian Humphrey Djemat,SH,LL.M.(Tim)

Senin, 12 Desember 2011

Bupati Tercantik Di Indonesia

BERITA MEDIA PUBLIK - MINAHASA. CHRISTIANY EUGENIA TETTY PARUNTU (Tetty Paruntu ) .BUPATI MINAHASA SELATAN (MINSEL) adalah salah satu Bupati Tercantik Di Indonesia. Ia Berhasil memenangkan Pilkada dan diusung oleh Partai Golkar.

Ia tidak hanya sekedar cantik tetapi cukup cakap memimpin Daerah Minahasa Selatan. Jadi harus diingat bahwa Perempuan juga hak yang sama dengan kaum lelaki dalam Politik sebagai mana diamantkan oleh Undang-Undang. Tinggal bagaimana Laki-laki atau Perempuan meningkatkan kualitasnya dalam melayani publik.
 
Perempuan Juga Punya kemampuan memimpin dan mengelola negara. Banyak sudah contoh perempuan yang berhasil jadi pemimpin daerah bahkan jadi pemimpin Negara. Jangan Pernah tersirat dihati siapapun untuk Melecehkan seorang Perempuan jika ia mau mencalonkan diri jadi pemimpin apalagi jika sudah jadi Pemimpin. Berikan dukungan yang positif sehingga akan memunculkan energi positif bagi generasi muda yang akan datang. Dan itu merupakan pendidikan bagi generasi yang akan datang khususnya kaum perempuan untuk terus menimba ilmu sehingga jabatan apapun bisa ia peroleh tanpa diskrimnasi gender.